Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Partai Demokrat Ragukan Anies Baswedan, Lirik Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, 'Harus Hati-hati'

Partai Demokrat masih meragukan Anies Baswedan akan bertarung dalam Pilpres 2024 atau tidak. Lirik Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman ungkap kemungkinan dukungan ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Meragukan Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

"Pada saat yang bersamaan, kami juga dalam keadaan was-was dengan PK (Peninjauan Kembali) Pak Moeldoko," ungkapnya.

Namun, Benny menyebut ada yang mengatakan bahwa kekhawatiran terkait PK tersebut tidak masuk akal.

Menurutnya, dalam PK tersebut, tidak ada bukti atau hal-hal baru yang menakutkan.

Baca juga: Beda Sikap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat Hadiri Undangan Raja Salman, Posisi Duduk Disorot

Baca juga: Luncurkan Buku, SBY Blak-blakan Ungkap Jokowi Tak Suka Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024

Benny K Harman
Benny K Harman (Tribunnews.com)

"Tetapi berdasarkan kecenderungan politik yang terkini, kita harus berhati-hati," ujar Benny.

Moeldoko Membantah Peninjauan Kembali untuk Menjegal Anies

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, membantah tuduhan yang menyebut bahwa tindakannya mengajukan peninjauan kembali (PK) terkait sengketa kepengurusan Partai Demokrat bertujuan untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

Moeldoko menganggap tuduhan tersebut tidak masuk akal karena kasus ini telah berlangsung sejak tahun 2021, ketika Anies belum berstatus sebagai bakal calon presiden.

"Kan enggak masuk akal, apa urusannya dengan Mas Anies Baswedan? Enggak ada urusannya, persoalan itu kan sudah lama terjadi," kata Moeldoko dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Denny Indrayana Tuding Kasus Kementan Jadi Alat Gebuk Anies Baswedan, KPK Jawab Singgung Bukti

Moeldoko melanjutkan, upaya PK yang ia ajukan pun merupakan sebuah proses hukum yang mesti ditempuh selama pihaknya merasa putusan pengadilan tidak tepat.

Ia mengatakan, bila kubu kongres luar biasa (KLB) menyatakan mengundurkan diri dari sengketa  Demokrat, maka perkara hukum ini pun bakal berakhir.

"Kalau sepanjang teman-teman masih meperjuangkan itu ya memang saatnya PK berjalannya ya kebetulan saja berdekatan (dengan pencalonan Anies)," ujar Moeldoko.

Mantan panglima TNI ini pun menegaskan bahwa upaya PK ini merupakan sebuah proses hukum yang biasa terjadi.

Moeldoko dan AHY. - Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat.
Moeldoko dan AHY. - Moeldoko menduga ia dituding terlibat rencana kudeta Demokrat karena para kader pernah mendatangi rumahnya untuk curhat. (KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Rusman)

Kecurigaan AHY 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai  Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduga, PK terkait kepengurusan Partai  Demokrat yang diajukan Moeldoko untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.

Sebab, menurut dia, dengan upaya itu, Moeldoko terus mengganggu soliditas  Demokrat yang menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved