Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terungkap Alasan Warga Gunungkidul Makan Sapi yang Sudah Dikubur? 3 Orang Kini Tewas karena Antraks

Apa asalan warga Gunungkidul makan sapi yang sudah dikubur? Pertanyaan itu kini ramai dilontarkan publik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunJogja
Kasus antraks - Petugas Balai Besar Veteriner Yogyakarta saat akan mengambil sampel tanah yang tercemar virus di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu, Rabu (5/7/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Apa alasan warga Gunungkidul makan sapi yang sudah dikubur?

Pertanyaan itu kini ramai dilontarkan publik.

Diketahui, kasus virus antraks di Gunungkidul tengah menjadi sorotan.

Terbaru, tiga orang sudah meninggal dunia.

Kasus virus antraks di Gunungkidul bermula saat warga menggali kubur sapi yang positif antraks lalu memakan dagingnya. 

Padahal sapi itu telah dikuburkan oleh Pemerintah Daerah.

Akibatnya, puluhan warga terpapar penyakit antraks.

Kabupaten Gunungkidul sendiri tengah digegerkan penyebaran antraks yang menjangkiti setidaknya 87 warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu.

Baca juga: Peringatkan Bahaya Antraks, Disnak Trenggalek Larang Beli Hewan dari Daerah Endemis

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyebut pihaknya sudah menguburkan sapi yang mati terpapar anthrax atau antraks.

Ada tiga sapi yang positif terjangki antraks.

Satu sapi sudah dikuburkan, sementara dua lainnya belum.

Wibawanti mengaku pihaknya telah melakukan penguburan sesuai standar, termasuk menyiramkan formalin ke sapi yang mati terpapar antraks.

"Yang dikonsumsi ada tiga sapi. Sudah sakit mati, kemudian suruh kubur secara SOP. Sudah kita kuburkan, ada yang sama masyarakat digali," kata Wibawanti dikutip dari Kompas.com via TribunMedan, Rabu (5/7/2023).

"Iya, digali kembali satu ( sapi). Kalau yang lainnya belum dikubur, sudah mati, tetap dikonsumsi," lanjutnya.

Baca juga: Antisipasi Penyakit Antraks, Perketat Pengawasan Perdagangan Sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti menyatakan, berdasarkan penelusuran, terdapat enam sapi dan enam kambing di Padukuhan Jati, Semanu yang terkonfirmasi antraks sejak November 2022 lalu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved