Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Defisit Kalori vs Puasa, Mana Menu Diet Efektif Turunkan Berat Badan? Punya Keunggulan Tersendiri

Puasa intermiten dan defisit sering disebut sebagai metode menurunkan berat badan paling ampuh. Tapi, mana yang lebih efektif?

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com/freepik
Ilustrasi menu diet efektif untuk menurunkan berat badan: intermitten fasting atau defisit kalori? 

Misalnya orang dengan kadar gula darah tinggi yang melakukan puasa intermiten.

Orang-orang dalam kelompok ini merasakan dampak positifnya ketika membatasi waktu makan 8 jam dapat membuat peningkatan sensitivitas insulin.

Kondisi itu berarti tubuh mereka menjadi lebih baik dalam mengatur gula darah.

Baca juga: Menu Diet Enak ala Hailey Baldwin, Sarapan dengan Telur, Oatmeal dan Smoothie, Masih Boleh Cheating!

Pola hidup sehat dengan tips diet alami tentu bisa menurunkan berat badan.
Pola hidup sehat dengan tips diet alami tentu bisa menurunkan berat badan. (Freepik.com/Racool_studio)

Namun, Lin mengatakan mungkin diet yang satu ini juga dapat berdampak buruk pada sensitivitas insulin pada sebagian orang.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki bagaimana makan yang dibatasi waktu dapat membantu orang dengan gangguan sensitivitas insulin dan diabetes tipe 2," lanjut Lin.

Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian terkait penurunan berat badan mungkin tidak dapat dipukul rata pada semua orang jika membandingkan kedua diet itu dalam jangka panjang.

Tetapi secara keseluruhan, sebuah studi yang diterbitkan pada Januari 2023 di Journal of American Heart Association menemukan setelah enam tahun, orang yang membatasi kalori harian kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang melanjutkan diet puasa intermiten.

Pasalnya puasa intermiten memiliki kecenderungan untuk membuat orang "kalap" di waktu makan.

Secara tidak langsung, risiko kenaikan berat badan dapat terjadi dari waktu ke waktu.

Kendati demikian, diet bukanlah satu-satunya cara untuk memiliki berat badan ideal.

Ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan mulai dari aktivitas fisik seperti olahraga untuk mendorong pembakaran kalori tambahan dan menyehatkan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: BOLEH DICOBA. Inspirasi Menu Diet dan Sarapan Sehat agar Memiliki Body Goals seperti Kim Kardashian

Ilustrasi intermitten fasting.
Ilustrasi intermitten fasting. (Freepik.com)

Mengenal intermitten fasting

Intermitten fasting atau juga dikenal sebagai diet intermiten atau pun diet puasa, menjadi salah satu tren kesehatan yang populer.

Berbagai data menunjukkan, diet intermiten tidak hanya dapat menurunkan berat badan, namun juga memperbaiki kesehatan tubuh dan dinilai mampu memperpanjang umur.

Ahli diet terdaftar, Anna Taylor mengungkapkan panjang lebar mengenai diet intermiten, serta kelebihan dan kekurangan diet tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved