Berita Surabaya
Ada 10 SMP Swasta di Surabaya Sepi Peminat, Wali Kota Eri Usulkan Merger: Kami Beri Waktu 2 Tahun
Sebanyak sepuluh SMP swasta di Surabaya sepi peminat pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak sepuluh SMP swasta di Surabaya sepi peminat pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun ini.
Atas temuan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengusulkan agar masing-masing sekolah dapat digabungkan atau merger.
Ditemui usai bertemu Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta di ruang kerjanya, Selasa (25/7/2023), Wali Kota mengungkapkan bahwa sepinya peminat untuk masing-masing sekolah tersebut bukan hanya tahun ini. Namun, sejak 4 tahun belakangan.
Menurutnya, salah satu tantangan yang harus dihadapi masing-masing sekolah tersebut adalah persaingan kualitas dengan sekolah lain.
Karenanya, Pemkot juga akan memberikan pendampingan agar sekolah tersebut bisa meningkatkan kualitas hingga menarik minat siswa.
"Kami coba berikan kesempatan. Kami sepakat dengan MKKS, dua tahun ke depan kita lihat jumlah muridnya seperti apa. Sambil dia (sekolah) menaikkan kemampuannya. Kalau misalnya (dua tahun ke depan) sudah tidak bisa lagi, ya sudah," kata Cak Eri.
Baca juga: SMP Negeri di Surabaya Diduga Masih Terima Siswa saat Hari Pertama Sekolah
Apabila masih sepi pendaftar, maka salah satu solusi yang ia tawarkan adalah penggabungan sekolah atau merger. "Karena kasihan, kalau sekolah ini tidak dimerger, muridnya dua atau tiga (anak), terus bagaimana operasional sekolah ini?," katanya.
Ia menampik anggapan penyebab turunnya jumlah siswa sekolah swasta karena para siswa lebih banyak mendaftar di SMP negeri.
Sebab, data menunjukkan bahwa jumlah siswa yang diterima SMP swasta cenderung meningkat dibandingkan yang diterima di SMP negeri.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Surabaya, sebanyak 17.044 anak yang diterima masuk SMP Negeri Surabaya. Sedangkan jumlah siswa yang masuk lembaga swasta mencapai 17.146 anak.
Baca juga: Bersaing dengan Sekolah Swasta, Hanya 6 SMP Negeri di Trenggalek yang Penuhi Pagu
Jumlah siswa yang diterima SMP Negeri ini turun selama dua tahun terakhir. "Jika tahun-tahun sebelumnya, SMP Negeri itu bisa menerima sampai 20.000 siswa pada tahun 2021. Kemudian turun menjadi 19.000 siswa di tahun 2022," katanya.
Sedangkan untuk lembaga SMP swasta, jumlah tersebut cenderung meningkat. Mengingat, pada 2022 lalu sekolah swasta baru mencapai 16 ribu siswa.
Wali Kota Eri mengungkap, peraturan Menteri Pendidikan telah mengatur terkait jumlah maksimal rombongan belajar (rombel) dan siswa pada SMP Negeri. Yang mana, jumlah peserta didik maksimal adalah 32 anak per-rombel dengan jumlah maksimal 10 rombel tiap satuan pendidikan.
"Sehingga aturan (Menteri) itu kita jalankan. Karena semakin banyak siswa, semakin banyak rombel, maka semakin tidak bisa murid itu dipantau oleh gurunya," katanya.
berita Surabaya
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Eri Cahyadi
SMP Swasta di Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.