Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER: Siswi asal Malang Raih Skor 1000 di UTBK SNBT 2023 - Mahasiswa UB Jadi Difabel
4 berita terpopuler Jatim Senin 31 Juli 2023: sosok siswi asal Malang raih skor 1000 di UTBK SNBT 2023 hingga mahasiswa IB jadi difabel.
TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi pembaca setia TribunJatim.com.
Bagaimana kabar kalian di hari Senin pagi yang cerah ini?
Semoga selalu sehat dan bahagia ya.
Sebelum memulai aktivitas di awal pekan ini, simak dulu yuk berbagai kabar terbaru dan berita terpopuler Jatim paling menyita perhatian yang datang dari wilayah Jawa Timur.
Salah satu peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 asal MAN 2 Kota Malang berhasil meraih skor 1000 di subtes pengetahuan kuantitatif.
Ia adalah Nadila Nada Zuhayra, yang baru saja lulus dari kelas XII MIPA 5 MAN 2 Kota Malang angkatan ke-31 Tahun Pelajaran 2022/2023.
Melansir laman MAN 2 Kota Malang, Nadia meraih nilai 798,65 di subtes pengetahuan dan pemahaman umum, 780,22 di tes kemampuan umum, 682,43 di tes kemampuan memahami bacaan dan menulis, 680,56 di tes matematika, 707,00 di subtes literasi Bahasa Inggris, dan 743,30 di tes Bahasa Inggris.
Kemudian, 6 orang meninggal dunia dan dua korban luka parah dalam kecelakaan maut yang melibatkan mobil Luxio L 1009 XD dengan Kereta Api Dhoho di perlintasan kereta Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Lima dari enam korban tewas kecelakaan maut mobil Luxio tertabrak KA Dhoho merupakan warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Disusul dengan kabar pendatang yang pindah KK pakai alamat kos mendapat warning dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi menyatakan mereka tidak akan mendapatkan bantuan apapun.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkap banyaknya warga pendatang yang baru-baru ini pindah alamat ke KTP Surabaya.
Beberapa di antaranya menggunakan alamat rumah kos/rumah kontrak.
Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Senin 31 Juli 2023 di TribunJatim.com.
1. Sosok Siswi asal Malang Peraih Skor 1.000 UTBK SNBT 2023, Rahasia Belajar Dikuak, Kuliah Kedokteran

Inilah siswi peraih skor 1000 UTBK SNBT 2023 sub tes pengetahuan kuantitatif.
Ia adalah Nadila Nada Zuhayra, lulusan MAN 2 Malang, Jawa Timur.
Nadila Nada Zuhayra kini melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Nadila Nada Zuhayra membuat publik kagum atas peraihan skor 1.000 UTBK SNBT 2023 subtes Pengetahuan Kuantitatif.
Perempuan yang akrab dipanggil Nada ini baru saja lulus dari kelas XII MIPA 5 MAN 2 Kota Malang angkatan ke-31 Tahun Pelajaran 2022/2023.
Melansir laman MAN 2 Kota Malang, Nada meraih nilai 798,65 di subtes pengetahuan dan pemahaman umum, 780,22 di tes kemampuan umum, 682,43 di tes kemampuan memahami bacaan dan menulis, 680,56 di tes matematika, 707,00 di subtes literasi Bahasa Inggris, dan 743,30 di tes Bahasa Inggris.
Baca juga: Biaya dan Syarat Daftar Seleksi Mandiri Universitas Brawijaya Jalur Nilai UTBK Gelombang II, Cek!
Dengan skor yang sempurna tersebut, Nada berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
“Alhamdulillah. Bersyukur banget karena awalnya tidak percaya bisa dapat skor tersebut. Namun, pastinya juga seneng banget karena hasil kerja kerasku terbayar setelah selama enam bulan aku sudah berusaha mempersiapkan diri dengan belajar dan mengerjakan soal-soal,” ujar Nada, dikutip dari Tribun Trends.
Saat ditanya terkait kiat meraih nilai sempurna UTBK SNBT 2023, Nada tidak sungkan untuk membagikan rahasia belajarnya.
Nada mengatakan, biasanya ia membuat jadwal review materi dan latihan soal dengan membaginya berdasarkan subtes.
Ia juga eluangkan 2 hari untuk tryout online dari berbagai sumber dan juga melakukan pembahasan tryout berdasarkan subtesnya.
"Biasanya sepulang sekolah pada pukul 15.00, aku pergi ke tempat les. Di sana aku belajar dari pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Setelah itu, aku melanjutkan belajar selama kurang lebih satu jam di rumah. Pokoknya, ini rutinitas yang selalu aku jalani selama kurang lebih 6 bulan,” terang Nada.
Baca juga: Kisah Siswi SMP Surabaya Belajar Gambar Secara Otodidak, Karya Dapat Apresiasi dari Seniman

Jadwal belajar pada dasarnya berguna untuk membentuk kesadaran mental dan menentukan strategi yang tepat dengan sisa waktu yang kita punya hingga UTBK dilaksanakan.
Salah satu cara yang Nada biasa lakukan untuk mengatur rencana belajar adalah dengan menghitung waktu yang kita miliki sampai ujian, lalu tarik mundur hingga sekarang.
Misalnya, kita ingin menguasai topik A hingga Z dalam kurun waktu 60 hari.
Petakan dan cari tahu langkah-langkah dalam 60 hari itu apa saja.
Misalnya, 30 hari pertama fokus membaca materi dan menonton video, kemudian 30 hari terakhir fokus di latihan soal saja.
Nada juga cukup beruntung untuk dapat memanfaatkan tempat les untuk mempelajari lebih dalam tipe-tipe soal yang mungkin akan diujikan.
"Berbagai contoh soal sekarang sudah sangat mudah ditemukan, bisa dari buku-buku, latihan dari sekolah ataupun bisa didapat online secara gratis,” lanjut Nada.
Nada mengatakan, berbagai teknologi yang ada sekarang juga membuat semuanya jadi lebih mudah.
Selain mengambil bahan dari buku dan latihan soal tertulis, Nada biasanya menggunakan aplikasi belajar untuk memanfaatkan smart schedule dengan mengandalkan notifikasi belajar serta drill soal.
"Aku bisa disiplin dalam latihan soal. Selain itu aku sering menonton video belajar di aplikasi belajar ataupun Youtube," ujarnya.
Baca juga: Daftar 9 PTN Buka Jalur Mandiri Tanpa Tes, Cuma Pakai Nilai UTBK, Cek Jadwal dan Biaya Pendaftaran
Beberapa tahun lalu, pembelajaran berbasis digital hanya bersifat sebagai tambahan (suplemen) atau pelengkap (komplemen).
Dengan dianjurkannya metode blended learning, teknologi dikombinasikan secara saksama di dalam desain pembelajaran sehingga terdapat kesinambungan antara pembelajaran tradisional dan pembelajaran digital.
Metode blended learning berdampak sangat baik bagi pertumbuhan kognisi pada siswa.
Beberapa manfaat lain dalam penerapan metode ini adalah siswa dapat mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengakomodasi siswa dengan berbagai macam gaya belajar, dan terbentuknya budaya belajar yang berkelanjutan.
Adanya teknologi juga mampu menambah variasi belajar dan menyesuaikan gaya belajar.
2. Suasana Haru Pemakaman Satu Keluarga Korban Kecelakaan Luxio Tertabrak KA Dhoho di Jombang

Sebanyak 6 orang meninggal dunia dan dua korban luka parah dalam kecelakaan maut yang melibatkan mobil Luxio L 1009 XD dengan Kereta Api Dhoho di perlintasan kereta Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Lima dari enam korban tewas kecelakaan maut mobil Luxio tertabrak KA Dhoho merupakan warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Tangis haru pun pecah ketika lima jenazah korban kecelakaan itu tiba di kampung halaman mereka, Minggu (30/7/2023).
Jenazah-jenazah itu datang dengan diangkut ambulan. Semua diturunkan, lalu dijejer di rumah duka.
Tangis keluarga langsung pecah, suasana duka pun menyelimuti kampung yang berada di kawasan Sidoarjo Barat tersebut.
Keluarga bersama warga sekitar kemudian menyiapkan sejumlah perlengkapan pemakaman. Mulai nisan dan berbagai perlengkapan lain. Jenazah disalatkan bersamaan, kemudian dimakamkan di desa setempat.
Baca juga: Kronologi Lengkap Mobil Luxio Tertabrak KA Dhoho di Jombang, Saksi: Sudah Diteriaki Tetap Melaju
Baca juga: Daftar 6 Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut Mobil Tertabrak Kereta di Jombang
Puluhan warga ikut mengantarkan lima jenazah itu menuju ke tempat pemakaman. Lima korban kecelakaan yang meninggal dunia itu statusnya masih satu keluarga.
“Semua langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa,” kata Kepala Desa Bakung Temenggungan Abu Dawud di sela proses pemakaman.
Menurutnya, pihak desa maupun keluarga telah sepakat untuk dua jenazah dimakamkan di satu liang lahat.
Dua itu jenazah yang dipeti. Sementara tiga jenazah lainnya dimakamkan sendiri-sendiri.
Para korban itu berada dalam satu mobil saat kecelakaan. Mereka dalam perjalanan ke Kediri, hendak berkunjung menjenguk keluarganya yang sedang sakit di sana. Peristiwa nahas itu terjadi pada sabtu (29/7/2023) malam, sekitar pukul 23.14 WIB.
“Menurut keterangan pihak keluarga, mereka ini hendak ke Kediri. Satu rombongan berisi delapan orang. Termasuk ibu, menantu, anak, cucu. Enam meninggal dunia, dua masih dirawat di rumah sakit,” ungkap Kades Dawud.
Baca juga: Mendadak Berhenti di Perlintasan, Gandengan Truk Pengangkut Ampas Tebu Hancur Tertabrak KA Gajayana
Korban Meninggal Dunia
1. WAHYU KUSPOYO (42), sopir mobil Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balengbendo, Sidoarjo
2. SUMIYOWATI (60), warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo
3. ALINSYA MARETA MINGKANA, (16), pelajar Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo
4. SUTRIA MINGSIH (38) warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo
5. AZ ZAHRA ROHIMA KHOIRUNNISA (13), Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo
6. ADELIA (19), warga Desa Kedungpadang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk
3. Wali Kota Surabaya Beri Warning Keras Pendatang Pindah KK Pakai Alamat Kos: Tak akan Dapat Bantuan

Para pendatang yang pindah KK pakai alamat kos mendat warning dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi menyatakan mereka tidak akan mendapatkan bantuan apapun.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkap banyaknya warga pendatang yang baru-baru ini pindah alamat ke KTP Surabaya.
Beberapa di antaranya menggunakan alamat rumah kos/rumah kontrak.
Wali Kota Eri mengatakan, warga pendatang tersebut selanjutnya menjadi tanggungjawab pemilik kos. Apalagi jika warga pendatang tersebut merupakan warga kurang mampu yang memang membutuhkan bantuan.
"Jadi yang punya alamat, kalau nanti alamatnya dipakai, maka ke depannya pemilik alamat itu membuat surat pernyataan. Isinya, akan membantu biaya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh yang menumpang," kata Wali Kota Eri di Surabaya.
Menurutnya, strategi menggunakan alamat kos atau pun rumah kontrak banyak digunakan warga pendatang untuk memenuhi syarat pindah Kartu Keluarga (KK).
Baca juga: Entaskan Kemiskinan di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Tenant Investor SIER Bersinergi
Di antaranya, memiliki tempat tinggal.
Berdasarkan temuan, banyak warga yang beralasan pindah KK demi yang bersangkutan mendapatkan intervensi dari Pemkot Surabaya.
Di antaranya, pendidikan gratis, akses kesehatan, hingga pekerjaan dari Pemkot.
"Bahkan, ada yang satu domisili hingga 40 KK (Kartu Keluarga). Makanya itu sekarang kita adakan cleansing data itu," katanya.
Wali Kota menerangkan, bahwa anggaran Pemkot terbatas. Apabila jumlah penduduk, khususnya dari kalangan kurang mampu meningkat, maka kecil kemungkinan bantuan bisa merata atau tepat sasaran.
"Kalau orang luar Surabaya yang belum setahun minta dibantu, terus wargaku yang (tinggal) tahunan gimana? Itulah hal-hal yang harus saya pikirkan," kata pria kelahiran Surabaya ini.
"APBD yang saya dapat adalah pajak dari Kota Surabaya, yang bayar pajak ya orang Surabaya. Jadi muternya harus (untuk warga) Surabaya dulu, baru yang lain," lanjut mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Sekalipun demikian, pihaknya tak melarang warga pendatang pindah KK ke Kota Pahlawan. Namun, bukan berarti mereka lantas mendapatkan intervensi sama seperti warga yang telah bertahun-tahun tinggal di Surabaya.
"Jadi kalau mereka titip alamat, mereka buat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mendapatkan bantuan apapun dari pemkot. (Termasuk) tidak dihitung dalam zonasi (syarat penerimaan sekolah)," kata Cak Eri.
Sebelum memberlakukan kebijakan tersebut, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah memberikan arahan soal warga luar daerah yang menumpang KK atau KTP menggunakan alamat kos di Surabaya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 108 Tahun 2019 telah mengatur bahwa warga yang melakukan pindah datang harus memiliki alamat rumah tinggal tujuan. Apabila tidak memiliki, maka pindah datang bisa dilakukan dengan disertai pernyataan pemilik rumah bersedia menjadi penjamin.
"Kami memang tidak boleh membatasi warga masuk ke Surabaya. Tapi, kalau warga kota lain masuk ke Surabaya, maka dia harus punya rumah, alamat dan pekerjaan," katanya.
Pihaknya juga akan menyosialisasikan kebijakan ini kepada para pemilik rumah kos hingga rumah kontrak. "Kalau ada rumah atau kos (digunakan alamat KK), silakan, diperbolehkan. Tapi yang meminjamkan alamat maka dia harus memberikan bantuan yang dibutuhkan," katanya.
"Jadi, siapa penjaminnya? pertama yang punya rumah, kedua yang mengizinkan titip alamat (kos). Maka harapan saya, bukan hanya menjaminkan alamat, tapi juga jaminkan bantuan lainnya," kata Cak Eri.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya mengungkapkan, bahwa warga perantauan cukup melapor kepada RT/RW setempat. Mereka akan mendapatkan bukti pendataan, bukan untuk pindah KK.
"Hal ini bertujuan agar pemerintah mengetahui keberadaan tinggal mereka," kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji dikonfirmasi terpisah.
Setiap penduduk non-permanen yang tinggal wajib melapor kepada Ketua RT/RW dan/ atau pengelola/manajemen apartemen, rumah susun atau sejenisnya dengan menyerahkan fotokopi KTP-el atau Kartu Keluarga (KK).
Mereka melaporkan diri sebagai penduduk non-permanen. Mereka cukup membawa KTP-el atau KK dan melampirkan Surat Pernyataan tidak keberatan penggunaan alamat dalam dokumen kependudukan dari pemilik rumah.
Warga perantauan yang tinggal di Kota Surabaya, juga dapat melengkapi syarat pelaporan dengan sejumlah dokumen pendukung lainnya. Seperti di antaranya, surat tugas, surat keterangan dari instansi pendidikan dan surat keterangan dari instansi atau perusahaan.
Selain itu juga bisa (dilengkapi) dengan surat keterangan berobat dan surat pengantar dari RT/RW. Setelah melakukan pelaporan kepada Ketua RT/RW setempat, setiap penduduk non-permanen akan mendapatkan bukti pendataan.
"Bukti pendataan penduduk non-permanen tersebut diterbitkan oleh Dispendukcapil Surabaya dan bukti tersebut wajib dibawa saat berpergian," paparnya.
4. Mahasiswa UB Jadi Difabel Gegara Kabel Optik di Jalan, Perusahaan Menghindar, Laporan Ditolak Polisi

Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) jadi difabel gegara kabel fiber optik yang malang melintang di jalan.
Ya, liburan mahasiswa bernama Sultan Rifat Alfatih (20) tersebut ke Jakarta pada Januari 2023 lalu jadi pengalaman tak terlupakan.
Pria mahasiswa UB ini tak lagi bisa hidup normal usai lehernya terjerat kabel fiber optik.
Disebutkan jika pihak perusahaan menghindar, laporan juga ditolak polisi.
Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Audiensi dengan DPRD Malang, Tuntut Keadilan sebelum Renovasi
Melansir Kompas.com, saat kejadian, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya ke Jakarta.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023.
Ayah Sultan, Fatih, mengungkapkan kronologi yang membuat anaknya kini difabel.
Saat itu Sultan pulang ke rumah orang tuanya di bilangan Bintaro untuk menghabiskan waktu libur semester.
"Kronologinya pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," beber dia saat dihubungi pada Jumat (28/7/2023).
Dari rumahnya, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengendarai sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang.
Kemudian ia berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.
Mobil tersebut berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir mobil SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel yang menjuntai diduga salah perhitungan.
Sang sopir diduga tak menyadari kabel fiber optik yang menjuntai tersangkut di bagian atap mobilnya.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter."
"Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih.
Akibat terjepret kabel fiber optik, kata Fatih, Sultan langsung jatuh ke jalanan dan tak sadarkan diri.
Kejadian ini membuat teman-teman Sultan dan sejumlah pengguna jalan raya bergegas untuk menolong korban.
Kemudian Sultan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
"Dokter RS Fatmawati memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya atau kayak jakunnya itu lepas," beber Fatih.
Karena tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan, Sultan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi.
Bahkan dia tidak bisa lagi berbicara selama hampir tujuh bulan ke belakang akibat peristiwa mengerikan yang dialaminya.
Selain itu Sultan tak lagi menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas.
Ia kini harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa bernapas.
"Pasca-kecelakaan, dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya itu putus dan berantakan. Jadi, dia bernapas melalui tenggorokan yang di bagian bawah," kata Fatih.
Baca juga: Sosok Pemilik Rumah di Tengah Tol Cinere-Jagorawi, Kini Dirobohkan dengan Ganti Rugi Rp 1,4 Miliar
Penderitaan Sultan belum usai lantaran ia juga tidak bisa makan dan minum menggunakan mulut layaknya orang normal.
Mau tak mau Sultan harus memakai selang khusus untuk memperoleh asupan nutrisi sehari-hari.
"Makan minumnya sampai sekarang cuma disuntikkan dari selang."
"Jadi hanya makanan cair saja yang bisa masuk, susu dan air putih biasanya," tutur Fatih.
Akibat kurangnya asupan yang dibutuhkan, berat badan Sultan semakin hari semakin menyusut.
Tubuhnya semakin kurus karena hanya susu dan air putih yang bisa masuk ke tubuhnya.
"Saat ini berat badan anak saya cuma 46 kilogram, padahal awal berat badan dia 69 kilogram," ucap Fatih.

Sang ayah, Fatih, tengah berupaya mencari keadilan atas apa yang menimpa anaknya.
Ia berencana melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Fatih menyebutkan jika perusahaan lari dari tanggung jawab.
Oleh karena itu, Fatih berencana melaporkan perusahaan tersebut.
Padahal PT BT disebut telah berjanji untuk membantu keluarga korban.
Janji tersebut disampaikan pihak perusahaan ketika menyambangi kediaman Sultan di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan, pada Juni 2023 lalu.
Tapi janji tersebut hingga kini tak kunjung direalisasikan.
"Saya kejar-kejar mereka (untuk bertanggung jawab), tapi mereka malah pakai pengacara."
"Jadi saat ini saya bertekad akan melaporkan mereka ke pihak berwajib, karena menurut saya ini sudah termasuk unsur pidana," sambung dia.
Baca juga: Disorot Hotman Paris, Fakta Kasus Ibu Curhat Anaknya Dirudapaksa Terungkap, Polda Sumut: Pergi
Fatih sudah pernah melaporkan peristiwa ini, beberapa hari setelah kejadian.
Namun laporan tersebut ditolak karena Fatih tidak mengetahui identitas pemilik kabel yang hendak dilaporkan.
"Saya pergi ke kantor polisi dengan dua tujuan. Pertama, melaporkan insiden kecelakaan untuk kebutuhan pengurusan BPJS di rumah sakit," kata Fatih.
"Kedua, saya ingin melaporkan pemilik kabel karena menimbulkan kecelakaan," sambung dia.
Saat itu pihak kepolisian langsung mengeluarkan surat pernyataan peristiwa kecelakaan supaya korban bisa menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPPJS).
Namun polisi belum bisa menerima laporan Fatih yang hendak melaporkan pemilik kabel.
Alasannya, tidak ada nama perusahaan spesifik yang dilaporkan.
Fatih mencari tahu sendiri pemilik kabel yang mencelakakan anaknya dan membiarkan kabelnya melintang di tengah jalan raya ke kantor kelurahan, kecamatan, dan kantor wali kota.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
berita terpopuler Jatim
Universitas Brawijaya
kabel fiber optik
Sultan Rifat Alfatih
mahasiswa UB
Nadila Nada Zuhayra
siswi peraih skor 1000 UTBK SNBT 2023
MAN 2 Malang
Universitas Sebelas Maret
UTBK SNBT 2023
TribunJatim.com
Tribun Jatim
pendatang yang pindah KK
Eri Cahyadi
Surabaya
Bintaro
Pacitan
Jalan TB Simatupang
JATIM TERPOPULER: JPO Siola Surabaya Dibongkar hingga Imbauan Murid Pakai Atribut Arema |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Bocah SD Ngotot Minta Nikah - Hendy Jalan Kaki Cikarang-Mekkah Modal Rp50 Ribu |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Madura United Kalah VS Persis Solo - Kapten Persebaya Tak Mau Larut dari Kekalahan |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Sampah Berserakan - Gubernur Bikin Aturan Akhiri Polemik Sound Horeg |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Hari Ini Persebaya VS PSIM Yogyakarta - Arema FC Terus Datangkan Pemain Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.