Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Pasien Keluhkan Sulit Dapat Surat Rujukan, Kepala Puskesmas Semboro Dicecar Anggota DPRD Jember

Jajaran Komisi D DPRD Jember mencecar kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Semboro Megawati saat rapat denger pendapat di ruang, Selasa (1/8/

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Kepala Puskesmas Semboro Megawati (tengah) saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Komisi D DPRD Jember. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network.COM, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Jajaran Komisi D DPRD Jember mencecar kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Semboro Megawati saat rapat denger pendapat di ruang, Selasa (1/8/2023).

Kritikan tersebut mereka luapkan, karena banyak aduan pasien dari Kecamatan Semboro Jember, kesulitan memperoleh surat rujukan dari puskesmas saat hendak berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah.

Ketua Komisi D DPRD Jember, Muhammad Hafidi mengaku selama ini banyak menerima laporan dari masyarakat soal kesulitan dapat surat rujukan dari Puskesmas Semboro.

"Kok banyak laporan ke sini, kesulitan dapat surat rujuk dari apa sulitnya. Apakah kekurangan kertas atau apa," ujarnya.

Parahnya lagi dari keterangan Pukesmas Semboro, kata dia, banyak sopir ambulan desa langsung mengantarkan pasien di rumah sakit tanpa ijin Puskesmas.

"Berarti sopir ambulan desa dilepas oleh pihak Puskesmas. Jadi sopirnya bingung, mau ikut ibu tiri atau ibukota. Seharusnya Kepala Puskesmas itu faham," kata Hafidi.

Baca juga: Kejar Penjelasan Seragam Mahal, Dewan Kecewa dengan Paparan Dindik Jatim: Harusnya Bisa Adu Data

Hafidi menjelaskan keberadaan ambulan desa itu sebenarnya di bawah naungan Dinas Kesehatan Jember. Secara teknis, kewenangan untuk mengatur sopirnya itu adalah Puskesmas.

"Seharusnya Kepala Puskesmas itu mengumpulkan para sopir ambulan desa untuk mensosialisasikan hal itu. Persoalan ini seharusnya selesai di tingkat Kepala Dusun. Masak sampai dibahas disini, dari dulu Semboro ini bermasalah, lagi-lagi Semboro," urainya.

Oleh karena itu, Hafidi meminta Kepala Puskesmas Semboro untuk mengumpulkan para sopir ambulan desa. Agar mereka tidak ujug-ujug mengantarkan pasien ke rumah sakit tanpa sepengetahuan dari puskesmas.

"Kalau perlu Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan ikut memberitahu para sopir ambulan. Kalau ayah kandungnya itu adalah Puskesmas. Masak sopir ambulan tidak tunduk ke sampean (Kepala Puskesmas Semboro) , kan lucu," urai Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Baca juga: Audiensi Ricuh, Kepala Puskesmas di Sampang Dilarikan ke RS usai Diduga Alami Kekerasan oleh Aktivis

 

Baca juga: Pria Ponorogo Tetiba Datangi Kantor Satpol PP, Meringis Sambil Tunjuk Resleting Celana, Ending Lega

Sementara, Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo menambahkan banyaknya pasien berobat langsung ke rumah sakit ini, menandakan buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas

"Itulah buruknya pelayanan kesehatan di Jember. Selain masalah surat rujukan, masyarakat juga ngeluh tidak adanya obat. Sehingga mereka lebih memilih langsung ke rumah sakit. Karena selama ini tidak maksimalnya pelayanan di Puskesmas," imbuhnya.

Selain itu yang sering terjadi di Puskesmas, kata Ardi, ketika ada pasien datang. Justru dokternya tidak hadir. Sehingga ketika dewan memperoleh laporan tersebut. Pasti langsung mengarahkannya ke rumah sakit.

"Kalau pasien ini urgen, pasti sudah mati duluan ini. Jadi kami selalu mengambil langkah, untuk dirujuk langsung ke rumah sakit. Terkait soal teknis administrasi nanti menyusul. Karena apa, kami menyadari kelemahan pelayanan di Puskesmas," ungkap Legislator Fraksi Gerindra ini.

Baca juga: Akhir Fatal Ibu Hamil Dilarang Suami Dirujuk ke RS, Mertua Ngamuk Ditegur Puskesmas: Masih Seger Bu!

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved