Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Nasib Ratusan Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Tak Bisa Belajar di Sekolahnya, Curhat Pilu: Digembok

Sejak 2021 siswa SMK Prapanca 2 Surabaya tidak bisa mengikuti pembelajaran di gedung sekolahnya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SULVI SOFIANA
Shendy Hyuga Darmawan, siswa kelas XI Jurusan Broadcasting SMK Prapanca 2 Surabaya (tengah) didampingi teman dan wakil komite mengeluhkan tidak adanya akses ke gedung SMK Prapanca 2. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak 2021 siswa SMK Prapanca 2 Surabaya tidak bisa mengikuti pembelajaran di gedung sekolahnya. Lantaran gedung sekolah yang berada di dekat kampus Stikosa AWS tersebut dalam keadaan tergembok. 

Penggembokan gedung sekolah ini diduga dilakukan inisial Swd, kepala sekolah yang diberhentikan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPW JT) dari jabatannya karena sudah berusia lebih dari 60 tahun.

Akibat dari penggembokan ini, sebanyak 150 siswa SMK Prapanca 2 Surabaya tidak bisa mengikuti pembelajaran di gedung sekolah meskipun telah terdaftar di data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud. 

Wakil komite SMK Prapanca 2 Surabaya, Sunarti mengeluhkan kondisi anaknya yang harus mengikuti pembelajaran di SMK Prapanca 1 dan juga Stikosa AWS.

Pasalnya, saat awal masuk sekolah, para orang tua sudah membayar uang gedung. Bahkan SPP rutin dibayarkan tiap bulannya.

"Harapan kami, anak-anak bisa kembali belajar di sekolahnya. Katanya merdeka belajar, tetapi anak-anak kami belum merdeka belajarnya. Biarkan polemik ini pengadilan dan hukum yang menentukan, jangan jadikan anak-anak ini korbannya,"tegasnya dalam pers konferensi di kantor PWI Jatim, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Nasib Siswa SMK, Disiram Air Keras saat Naik Motor, Terungkap Motif Pelaku, Dendam Kesumat

Hal serupa diungkapkan Shendy Hyuga Darmawan, siswa kelas XI Jurusan Broadcasting SMK Prapanca 2 Surabaya yang mengungkapkan kerinduannya bisa bebas menggunakan fasilitas sekolahnya.

Pasalnya ia baru merasakan fasilitas gedung sekolahnya di semester pertama kelas X.

"Semester dua kelas X kami dipindahkan ke gedung SMK Prapanca 1. Dan kelas XI ini kami belajarnya di kampus Stikosa AWS. kami inginnya belajar di kelas kami sendiri dan merasakan gedung yang layak. Bukan pindah-pindah tempat,"keluhnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya, Gugus Legowo mengungkapkan proses pembelajaran siswa yang terdaftar di dapodik SMK Prapanca 2 hingga saat ini berjalan dengan baik meskipun harus berpindah-pindah di gedung milik yayasan. 

"Padahal jika di sekolah induk mereka bisa mendapat fasilitas dengan layak. Harapan kami proses hukum segera berjalan, pihak-pihak dan dinas terkait bisa turut membantu,"pungkasnya.

Ketua YPW JT, Lutfil Hakim mengungkapkan tidak ada masalah legalitas yayasan dan data siswa karena semua terdata di kemendikbud secara resmi. 

Baca juga: Tugas PKL di Bengkel Berujung Petaka, Siswi SMK Diperdaya Karyawan, Aksi Bejat Terkuak dari Video

"Hanya saja bangunan sekolah dikuasai orang. Dan pihak kepolisian yang kami dilapori tidak ada tindakan. Jadi anak-anak ini sudah kami pindah ke SMK Prapanca 1 dan Stikosa AWS karena satu lokasi,"tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved