Pemilu 2024
Hasil Survei Capres 2024 IPS Terbaru, Intip Kekuatan Koalisi Parpol Pendukung Prabowo, Ganjar, Anies
Elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan September 2023 menurut hasil survei IPS. Intip peta koalisi pendukungnya.
TRBUNJATIM.COM - Inilah hasil survei Capres 2024 terbaru dari Indonesia Polling Stations (IPS).
Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024) semakin dekat
Hingga kini, ada tiga nama calon Presiden (Capres) terkuat, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Elektabilitas ketiganya pun semakin disorot.
Selain itu elektabilitas partai politik pun jadi menjadi salah satu yang disoroti oleh lembaga survei IPS.
Berikut rangkuman elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, serta partai politik, menurut hasil survei IPS.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2023 dari SMRC: Suara PA 212 Kuat untuk Anies Dibanding Prabowo dan Ganjar
Melansir dari TribunKaltim.co (grup Tribun Jatim), IPS merilis hasil survei capres 2024 terbaru tiga bakal calon presiden Indonesia pada Pilpres 2024.
Hasilnya, survei Prabowo Subianto unggul 40,8 persen, disusul Ganjar Pranowo 35,9 persen, dan Anies Baswedan 20,2 persen.
Survei ini berkenaan dengan kecenderungan arah dukungan basis massa 10 partai besar terhadap tiga bakal capres papan atas melalui virtual zoom, Jumat (22/9/2023).
“Sebanyak 40,8 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini,” kata Peneliti IPS, Alfin Sugianto via rilis.
“Kemudian, Ganjar Pranowo dipilih oleh 35,9 persne dan Anies Baswedan oleh 20,2 persen. Sementara, 3,1 persen responden memilih belum menentukan pilihannya,” jelasnya menambahkan.
Dengan demikian, hasil survei menunjukkan Prabowo Subianto tetap leading atas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ketika responden diajukan pertanyaan tertutup dengan tiga nama saja.
Survei IPS dilakukan pada periode 5-15 September 2023 di 38 provinsi seluruh Indonesia.
Jumlah sampel 1.200 responden yang diperoleh melalui teknik acak bertingkat (multistage random sampling).
Baca juga: Soal Kandidat Cawapres Pendamping di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo: Masih Diskusi
Baca juga: Dukungan Para Kiai Kampung dan Jemaah di Probolinggo Buat Prabowo Tak Gentar Arungi Pilpres 2024
Prabowo Subianto 40,8 persen
Ganjar Pranowo 35,9 persen
Anies Baswedan 20,2 persen
Tidak Tahu/Undecided 3,1 persen
Head to head Prabowo-Ganjar
Prabowo 51,8 persen
Ganjar 39,1 persen
Undecided 9,1 persen
Head To Head Prabowo-Anies
Prabowo 56,2 persen
Anies 36,5 persen
Undecided 7,3 persen
Margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 dari LSI: Pasangan Ideal Prabowo dan Ganjar Disorot, Anies-Cak Imin Pas?
Elektabilitas partai politik jika saat ini pemilu
PDI Perjuangan 19,5 persen
Partai Gerindra 17,5 persen
Partai Demokrat 10,2 persen
Partai Golkar 10,1 persen
Partai Nasdem 8,5 persen
PKB 7,7 persen
PKS 7,3 persen
PAN 4,1 persen
PPP 3,5 persen
Partai Perindo 3,4 persen
PSI 3,2 persen
Partai Gelora 1,1 persen
PBB 1,1 persen
Partai Ummat 0,5 persen
Partai-partai lainnya 0,5 persen
Tidak Tahu/Undecided 1,8 persen
Baca juga: Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Dardak Buka-Bukaan Soal Plot Twist Deklarasi Anies-Cak Imin
Peta Koalisi Partai Parlemen Pendukung Prabowo, Ganjar, dan Anies
Guna mencalonkan capres dan cawapres, partai pengusung diharuskan memenuhi syarat presidential threshold yang telah diatur dalam Pasal 222 UU Pemilu.
Presidential threshold adalah perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.
Lalu, bagaimana situasi kekuatan koalisi partai politik (parpol) dari masing-masing bacapres, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pertama, ada nama Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari empat partai politik (parpol) di parlemen.
Parpol yang mendukung Prabowo ialah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Kekuatan dari empat partai pengusung Prabowo Subianto jika dijumlah ialah 261 kursi di parlemen pada Pemilu 2019 silam.
Itu berarti kekuatan mereka sekitar 43 persen dari kursi DPR, sudah memenuhi aturan presidential threshold.

Kedua, Ganjar Pranowo saat ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PDIP dan PPP memiliki jumlah kursi di DPR sebanyak 147 atau sekitar 27 persen.
Ketiga, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari tiga partai.
Mereka adalah Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika ditotal ketiganya memiliki 167 di DPR atau sekitar 30 persen.
Koalisi Indonesia Maju
Bacapres: Prabowo Subianto
Partai Gerindra
Partai Golkar
Partai Demokrat
Partai Amanat Nasional (PAN)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 261 kursi
Total Suara: 43 persen
Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo
Bacapres: Ganjar Pranowo
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 147 kursi
Total Suara: 27 persen
Koalisi Perubahan
Bacapres: Anies Baswedan
Bacawapres: Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
Partai NasDem
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Jumlah Kursi di Pemilu 2019: 167 Kursi
Total suara: 30 persen

Koalisi Gemuk Prabowo
Pengamat Politik, Muhammad Al Fatih, mengatakan sosok bacawapres seharusnya tidak hanya unggul dari sisi elektabilitas.
Menurutnya, seorang bacawapres harus mampu membantu bacapres mengakselarasi tantangan, baik regional ataupun global. Mengingat mereka akan mengemban masa jabatan sampai lima tahun ke depan.
"Dengan tantangan krisis dan tatangan global yang terus berubah dengan cepat, maka yang dibutuhkan cawapres bukan saja mampu mendongkrak elektabilitas, tetapi juga mampu membantu dalam mengakselarasi tantangan baik regional ataupun global," katanya dalam sebuah keterangan pada Jumat (22/9/2023).
Al Fatih kemudian mengusulkan nama Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, sebagai bacawapres mendampingi Prabowo Subianto selaku bacapres dari KIM.
Menurutnya, sosok Yusril akan sangat membantu Prabowo, termasuk dalam melanjutkan program yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi untuk menjaga kesinambungan dan kelanjutan pembangunan nasional.
Al Fatih kemudian menambahkan, mengingat besarnya dukungan parpol, sebaiknya Prabowo melakukan kalkulasi politik yang jeli.
Ia harus memperhitungkan plus dan minus dari calon wakil presiden yang akan dipilihnya, untuk menghindari gesekan antara parpol pengusung maupun pendukung.
"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non-parlemen yang bisa menjadi 'alternatif', yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI," terang Al Fatih.
"Bacawapres alternatif itu adalah Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menambahkan sosok Yusril akan menambah kekuatan Prabowo terutama dari sisi hukum dan pengalaman di pemerintahan.
"Yusril akan sangat membantu Pak Prabowo dari sisi hukum ketatanegaraan," tuturnya.
Berita tentang Pemilu 2024 lainnya
hasil survei Capres 2024
Indonesia Polling Stations
Pilpres 2024
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.