Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER: 11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan - Warga Nganjuk Ditusuk saat Salat di Masjid
4 berita Jatim terpopuler, Rabu (4/10/2023). 11 siswa SD di Situbondo sayat tangan hingga warga Nganjuk ditusuk saat salat Isya di Masjid.
"Berupa konten challenge yang sebetulnya berbahaya untuk anak-anak.
Bahkan di luar negeri ada anak yang challenge menahan nafas paling lama, akhirnya ada yang bablas (meninggal dunia).
Termasuk suruh minum apa, memakai apa, bahkan sampai dipatok ular," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (3/10/2023).
Wanita yang kini mengajar di Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) FKIP Universitas Jember ini menilai, konten-konten seperti inilah yang sering viral.
Namun akhirnya konten seperti itu mempengaruhi mental pembaca yang notabene para remaja dan anak-anak, sehingga mereka terbawa arus tontonan.
"Hal inilah yang mendorong remaja untuk ikut melakukan, meskipun mereka tahu itu salah.
Tetapi mereka beranggapan, inilah yang sekarang lagi trend, karena mereka beranggapan, kalau mereka tidak ikut, nanti dianggap cemen dan semacamnya," kata wanita yang akrab disapa Senny ini.
Sebenarnya, lanjut Senny, anak-anak yang mengikuti konten di TikTok hanya ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan, sebagai upaya pencarian jati diri.
"Supaya dapat perhatian dan pengakuan itu. Nah, sebaiknya sebagai orang tua dan tenaga pendidik dan masyarakat termasuk media massa, memberikan cara bagaimana memberikan cara alternatif dan produktif kepada anak-anak agar bisa mendapatkan jati diri dan pengakuan itu," tuturnya.
Seharunya masyarakat bersama para media massa, harus turut serta mem-viral-kan aktivitas remaja yang positif di saat konten-konten berbahaya membanjiri media sosial.
"Supaya anak-anak mendapatkan perbandingan, ternyata ada cara lain, untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan, dengan cara yang positif," imbuh Senny.
Mengingat, kata Senny, konten di TikTok bukan hanya diakses oleh remaja dan orang dewasa saja, tetapi bocah TK juga.
"Mereka juga bebas scroll apapun, karena di TikTok tidak ada filter. Apapun yang sedang viral pasti masuk di akun TikTok seseorang.
Makanya penting sekali, orang tua itu berdiskusi dengan anak-anaknya mengenai fenomena yang sedang viral tersebut," paparnya.
2. Detik-detik Warga Nganjuk Sekarat Ditusuk saat Salat Isya di Masjid, Saksi: Dia Baru Rakaat Pertama

Beginilah detik-detik warga Nganjuk ditusuk saat Salat Isya di Masjid.
Warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berinisial S (53) menjadi korban penusukan.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi AKP Supriyanto mengungkap, penusukan terjadi korban mengikuti shalat berjemaah di Masjid Daruss'a'in, Minggu (1/10/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com
Korban diduga ditusuk oleh pelaku berinisial PN (34), warga setempat saat menunaikan ibadah shalat Isya.
Akibatnya, S mengalami luka tusuk di bagian perut.
Sedangkan PN langsung melarikan diri.
Menurut Supri, sapaan akrab Supriyanto, kasus tersebut saat ini tengah diselidiki aparat kepolisian.
“Itu masih lidik,” jelas Supri saat dikonfirmasi Kompas.com dikutip Tribun Jatim, Senin (2/10/2023).
Supri menuturkan, insiden ini bermula saat korban menunaikan ibadah shalat Isya berjemaah di Masjid Daruss'a'in, Minggu (1/10/2023).
Saat itu korban berada di barisan saf kedua sebelah kiri.
Baca juga: Kak Seto Datangi Rumah Siswi SD di Gresik yang Dicolok Pakai Tusuk Pentol, Ajak Nyanyi
Namun baru rakaat pertama, tiba-tiba korban ditusuk oleh PN menggunakan pisau dapur dan mengenai perut bagian kiri.
“Kronologinya tiba-tiba orang yang salat itu (korban) langsung ditusuk, (pelaku) terus kabur,” sebut Supri. Korban pun mengalami luka tusuk di bagian perut dan dilarikan ke RS Ahmad Dahlan Kediri.
Beberapa waktu yang lalu, seorang wanita di Nganjuk juga tewas secara misterius.
Jasadnya ditemukan di sungai dengan kondisi bersimbah darah.

Pihak kepolisian mendapati kondisi mencurigakan berupa lebam pada lengan tangan wanita berinisial RHS (25) warga Sidoharjo, Tanjunganom, Nganjuk, yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Surabaya atau aliran Sungai Brantas, kawasan Jalan Gunungsari, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Kamis (21/9/2023).
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, AKP I Made Sutanaya mengatakan, luka lebam tersebut terdapat pada lengan kiri tangan korban.
Selain itu, didapati juga kondisi pakaian yang dikenakan korban pada bagian lengan kiri, dalam keadaan sobek.
Temuan tersebut diperoleh dari hasil visum luar yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya bersama Anggota Unit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, terhadap jasad korban yang ditemukan sekitar pukul 12.27 WIB.
Sebelumnya, jasad korban ditemukan oleh petugas Tim SAR Gabungan setelah melakukan penyisiran sejauh 300 m ke arah utara dari titik awal dikabarkan hilang.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil lengkap visum yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya setelah jasad dievakuasi ke Kamar Mayar RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Baju ada yang sobek. Lengan kiri. Lebam dari Tim Inafis lengan kiri lebam, dan baju robek," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi, Kamis (21/9/2023).
AKP I Made Sutanaya menerangkan, pihaknya sempat memperoleh informasi bahwa korban RHS sempat bersama seorang teman laki-laki berada di pinggiran sungai tersebut semalam sebelumnya.
Ia menduga, sosok laki-laki tersebut merupakan pasangan dari RHS, sebagaimana keterangan awal yang diperoleh dari anggota keluarga RHS.
Baca juga: BREAKING NEWS - Ada Motor Tak Bertuan di Pinggir Sungai Surabaya, Dua Orang Dikabarkan Hilang
Bahwa RHS belakangan ini, sekitar sejak setahun lalu, menjalin hubungan asmara dengan sosok laki-laki dari berinisial GL (26) warga Pule, Jatikalen, Nganjuk.
"Dari pihak keluarga katanya sudah pacaran selama setahun ini," katanya.
Sempat muncul dugaan, GL juga turut tenggelam di sungai tersebut bersama pasangannya, RHS.
Namun AKP I Made Sutanaya menyadari dugaan tersebut, terbilang liar.
Apalagi sejauh proses penyelidikan atas insiden ini, dirinya belum menemukan saksi primer yang mengetahui pasti keberadaan keduanya di pinggir sungai tersebut, hingga kronologi secara lengkap sampai tercebur ke dalam sungai.
Baca juga: Sempat Terlihat Bertengkar dengan Pria, Wanita Nganjuk Ditemukan Tewas di Sungai Rolag Surabaya
Oleh karena itu, ia tetap akan berkoordinasi dengan Tim SAR untuk melakukan mekanisme pencarian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.
Artinya, pihaknya tetap menghendaki Tim SAR Gabungan melakukan pencarian penyisiran untuk menemukan sosok GL, yang ada kemungkinan turut tenggelam di sungai tersebut.
"Tapi yang laki-laki ini atas nama GL entah itu ikut dengan nyebur ke sungai atau tidak, kita belum tahu. Kami masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Dalam proses penyelidikan insiden tersebut, Polsek Wonokromo telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya motor Honda Vario bernopol AG-2939-US, dua ponsel masing-masing milik RHS dan GL yang tersimpan dalam sebuah tas.
Baca juga: Begini Kronologi 3 Pekerja di Magetan Tenggelam, Dipicu Mau Ceburkan Diri ke Sungai: Air Dalam
Sementara itu, Kabid Darlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, pihaknya tetap memaksimalkan proses pencarian terhadap korban sesuai dengan hasil koordinasi dengan pihak kepolisian.
"Tetap kami maksimalkan pencarian. Seperti biasa standar 3 hari. Kami buka posko pencarian orang tenggelam," ujar Buyung Hidayat.
Sebelumnya, dua orang dikabarkan hilang diduga tenggelam di Sungai Surabaya atau aliran Sungai Brantas, kawasan Jalan Gunungsari, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Kamis (21/9/2023) siang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mengerahkan tujuh orang personel dan sebuah perahu karet untuk mencari dua orang tersebut.
Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, pihaknya memperoleh informasi adanya indikasi dua orang hilang berdasarkan data yang dihimpun oleh anggota Polsek Wonokromo.
Didapati adanya sebuah motor yang terparkir di bahu jalan dekat bibir sungai tersebut, beserta barang bukti dua helm, sejak Rabu (20/9/2023) malam.
Baca juga: Geger Santri Pondok SPMAA Lamongan Tenggelam saat Mandi di Telaga, 2 Temannya Tak Kuasa Menolong
Namun, belum ada saksi sama sekali yang mengaku mengetahui pasti keberadaan dua orang tersebut. Termasuk kronologi tenggelamnya mereka di sungai tersebut.
"Yang jelas, kami dapat informasi dari rekan Polsek Wonokromo. Bahwa ada motor di Jalan Gunungsari di pinggir jalan tepi sungai, mulai semalam. Sehingga kami ikut bantu sama-sama, beberapa kemungkinan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (21/9/2023).
3. Alasan Pemkot Malang Tak Bangun Jembatan Sementara Saat Perbaikan Jembatan Lembayung

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRPKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto meminta maaf kepada masyarakat Kelurahan Mergosono dan Bumiayu, Malang.
Permintaan maaf itu berkaitan dengan aktivitas renovasi Jembatan Lembayung yang merupakan jembatan utama penghubung kedua kelurahan.
Renovasi tersebut direncanakan berlangsung hingga 25 Desember 2023.
Akibatnya, warga tidak bisa menyeberang.
Secara swadaya, masyarakat membangun rakit penyeberangan untuk kebutuhan mobilitas.
"Yang jelas kami mohon maaf karena aktivitas terganggu. Kami mohon maaf agar tidak memaksakan diri. Bisa cari jalur alternatif lainnya. Pembangunan jembatan juga untuk masyarakat," ungkap Dandung Julhardjanto, Selasa (3/10/2023).
Kata Dandung, Pemkot Malang memperbaiki 10 jembatan pada tahun 2023. Salah satunya adalah jembatan di Kelurahan Mergosono, Gang 1.
Pemkot Malang tidak berencana membangun jembatan sementara, karena dinilai kurang efektif.
Baca juga: Jembatan Lembayung Kota Malang Diperbaiki, Anak Sekolah Naik Perahu Rakit untuk Menyeberang
"Sifatnya hanya beberapa bulan. Kalau kami buat jembatan sementara misal dari bambu atau kayu, justru membahayakan pengguna. Kalau kami gunakan semipermanen, butuh anggaran yang besar dan tidak sebanding dengan jangka waktunya, sehingga kami sarankan cari alternatif yang lain untuk warga," ungkapnya.
Pihaknya sudah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meminjamkan pelampung. Ada 10 pelampung yang ada di lokasi. Lima dari BPBD, dan sisanya dari pihak Kecamatan Kedungkandang.
Dandung mengatakan, renovasi berlangsung lama karena pengerjaannya harus maksimal. Jembatan penghubung cukup besar. Bisa dilalui kendaraan dari dua arah.
"Tanggal 25 itu maksimal. Kami upayakan bisa selesai secepatnya," papar Dandung.
Baca juga: Jembatan Pelor Kota Malang Ditutup Sementara, Warga Senang Bisa Istirahat Tenang
Ketua RT 11/RW 5, Hadi Prasetyo menjelaskan, awalnya rakit dibuat dengan alat seadanya. Pembuatan rakit yang pertama gagal dioperasikan karena bahannya rusak.
"Awalnya kami gunakan ban dalam truk, ternyata tidak kuat," ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (3/10/2023).
Menurut Hadi, warga Kelurahan Bumiayu dan Mergosono sering menggunakan Jembatan Lembayung untuk melintas.
Keberadaanya sangat penting bagi aktivitas warga.
Baca juga: Alami Keretakan, Jembatan Pelor Kota Malang Ditutup 7 Hari untuk Perbaikan, Dimulai Kamis Malam
"Jadi ini memang inisiatif kami dari komunitas kerambah," ungkapnya.
Sejak Senin (2/10/2023) kemarin, warga secara swadaya telah membuat satu rakit yang baru. Penggunaan rakit yang baru cukup kuat. Bisa mengangkut delapan orang.
4. UPDATE Kasus Korupsi DAK Dinas Pendidikan Jatim, Eks Kabid SMK Hudiono Bakal Dihadirkan Pekan Depan

JPU Kejari Surabaya belum puas dengan keterangan enam orang saksi pejabat Dinas Pendidikan (Dispendik) yang didatangkan dalam sidang dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim tahun 2018, yang rugikan negara Rp 8,2 miliar, dengan terdakwa eks Kadispendik Jatim, Syaiful Rachman dan eks kepala SMK swasta di Jember, Eny Rustiana, di Ruang Candra Kantor Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (3/10/2023).
JPU Kejari Surabaya, Nur Rochmansyah menjelaskan alasannya belum puas dengan keterangan para saksi yang didapat dalam sidang lanjutan kali ini.
Pasalnya, terdapat keterangan yang terdengar ragu-ragu, saling tumpang tindih, bahkan belibet, untuk mendalami pembuktian dakwaan tindak pidana yang dilakukan oleh kedua terdakwa.
"Tampaknya itu, karena (kesaksian) si bendahara itu, di bidang, permasalahannya. Makanya kita nanti buktikan keterangan saksi di (pejabat) bidang, dalam pemeriksaan besok," ujarnya pada awak media setelah sidang.
Bahkan, lanjut Nur Rochmansyah, terdapat seorang saksi yang mencabut tiga keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepolisian.
Saksi tersebut bernama Ramliyanto, status PNS, eks Sekretaris Dispendik Jatim, eks Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim, sekarang BPSDM Pemprov Jatim.
Keterangan tiga BAP yang dicabut itu, berisikan keterangan yang menyebutkan seakan-akan saksi memberikan nasihat kepada terdakwa bahwa mekanisme pengelolaan dana secara swakelola tidak demikian seperti yang dilakukan terdakwa.
"Itu tentang 3 BAP yang spesifik yang mengatakan bahwa beliau dalam BAP itu pernah memberikan nasihat kepada kadis bahwa swakelola yang diberikan untuk bagian tertentu kepada Eny itu melanggar prinsip di swakelola. Menurut keterangan beliau, dia enggak pernah mengatakan itu," katanya.
Baca juga: Kesal dengan Jawaban Ragu Saksi Kasus Korupsi DAK Dispendik Jatim, Hakim: Malah Bisa Jadi Tersangka
Selain itu, ada juga saksi yang tidak dapat memberikan keterangan secara valid, karena saksi tersebut menjabat dalam posisi jabatan setelah terjadi tindak pidana, atau setelah tahun 2018.
"Terkait saksi satunya, pak Suhartono, malah kurang mengetahui. Karena dia setelah kejadian baru menjabat," ungkapnya.
Nur Rochmansyah mengungkapkan, pihaknya bakal mengagendakan memanggil tiga orang saksi lainnya, yang disinyalir mengetahui modus praktik pelanggaran hukum yang dilakukan oleh kedua terdakwa.
Mereka adalah eks Kabid Pendidikan SMK Dispendik Jatim yang sempat menjabat sebagai eks Plt Kadispendik Jatim, dan kini menjabat sebagai Kadisbudpar Jatim, Hudiono.
Kemudian, Kasi Sarana Prasarana Bidang Pendidikan SMK Dispendik Jatim Sri Utari, dan Agus Karyanto.
Rencananya, pemeriksaan terhadap ketiganya bakal dilaksanakan pada pekan, Selasa (10/10/2023).
Baca juga: Sidang Lanjutan Korupsi DAK Dispendik Jatim Terpaksa Ditunda, ini Alasannya
"Makanya, agar kita dapat keterangan itu, ke kepala bidang SMK Pemprov Jatim yang menjabat saat itu, tahun 2018. Minggu depan insyaallah akan kami periksa. (Hudiono), sama Agus Karyanto, ibu Sri Suarti. Semoga tidak ada halangan," pungkasnya.
Sementara itu, saksi Ramliyanto mengatakan, dirinya menjabat sebagai Plt Kabid Pendidikan SMK Dispendik Jatim di tengah proses bergulirnya pencairan proyek tersebut.
Sehingga dirinya mengaku tidak mengetahui bagaimana proses penentuan hingga pencairan dana tersebut, sampai berakhir di proyek kedua terdakwa.
"Kegiatan DAK berjalan sampai titik mana. Saat saya jabat, kegiatan sudah berlangsung. yang tahu Kasi Sarpras; Sri Suarti," ujarnya kepada JPU.
Saat dicecar mengenai perkenalannya dengan terdakwa Eny, Ramliyanto mengatakan, dirinya dikenalkan oleh terdakwa Syaiful Rachman, saat berada di dalam ruang kantor dinasnya.
Selama bertiga di dalam ruangan kantor tersebut, dirinya melakukan briefing laiknya bawahan kepada atasannya.
Kemudian, obrolan yang berlangsung hanya seputar koordinasi mengenai pelaksanaan acara program SMK Mini.
Artinya, tidak ada sama sekali pembicaraan mengenai proyek DAK tersebut.
"Pertemuan saat jam dinas. Seperti lazimnya, kami dipanggil ajudan beliau, kami diminta menghadap. Saya menghadap. (Kapasitas Eny) kami dikenalkan sebagai kepsek di Jember," jelasnya.
Sekadar diketahui, terungkap modus mantan Kadispendik Jatim, Syaiful Rachman dan mantan kepala SMK swasta di Jember, Eny Rustiana, dalam menyunat dana renovasi pembangunan atap dan pembelian mebeler seluruh SMK se-Jatim.
Nilai kerugian negara akibat praktik dugaan korupsi yang dilakukan kedua tersangka, sekitar Rp 8,2 miliar.
Uang tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dispendik Jatim, tahun 2018, dengan nilai keseluruhan Rp 63 miliar.
Seharusnya uang tersebut dialokasikan kepada 60 SMK; 43 SMK negeri dan 17 SMK swasta, untuk pembangunan ruang praktik siswa (RPS), pembangunan rangka atap rangka berbahan besi WF (Wide Flange Iron), beserta pembelian perabotan mebeler, secara swakelola.
Panit Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho menerangkan, dalam pelaksanaan, proses pencairan dana tersebut disunat oleh kedua tersangka.
Modusnya, ada beberapa prosedur pembelian bahan material pembangunan dan perabotan mebeler, diwajibkan melalui mekanisme akal-akalan yang ditetapkan kedua tersangka.
Cara kerjanya, khusus untuk pengadaan perabotan mebeler dan atap rangka berbahan besi WF, diwajibkan melalui mekanisme pencairan dana yang dikelola melalui kedua tersangka.
Kedua tersangka menginstruksikan kepada semua kepala SMK swasta dan negeri untuk memberikan sebagian dari dana alokasi tersebut dengan beragam nilai nominal, kepada para tersangka.
Agar siasat dan akal-akalan para tersangka berjalan mulus, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho mengungkapkan, tersangka Syaiful Rachman mengumpulkan semua kepala SMK negeri dan swasta di sebuah tempat pertemuan untuk melakukan rapat internal.
Di dalam ruang rapat tersebut, para peserta rapat; para kepala SMK, dilarang membawa ponsel. Artinya, ia menginstruksikan para peserta rapat untuk meletakkan atau menyimpan ponsel miliknya di luar ruangan.
Selama berlangsungnya rapat, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho menambahkan, tersangka Syaiful Rachman memberikan instruksi khusus agar proses pembelian rangka atap dan mebeler dapat dilakukan secara kolektif kepada tersangka Eny Rustiana.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
berita Jatim terpopuler
siswa SD
Situbondo
Jawa Timur
TikTok
Sri Rahmatillah
Ririn Yunaini
Iptu Harnowo
Tribun Jatim
TribunJatim.com
detik-detik warga Nganjuk ditusuk
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor
ibadah shalat Isya berjemaah di Masjid
pisau dapur
Dinas PUPRPKP Kota Malang
Dandung Julhardjanto
Kelurahan Mergosono
Dispendik Jatim
Syaiful Rachman
BOLA TERPOPULER: Arema FC Kehilangan 2 Bek Kanannya - Persiapan Persebaya VS PSM Makassar |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Alasan Guru Tak Mau Cicipi MBG - Sudewo Menolak Mundur dari Jabatan Bupati Pati |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Maling Motor Modus COD di Probolinggo - Jasad Wanita di Lahan Kosong Surabaya |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Persiapan Persik Kediri VS PSBS Biak - Achmad Maulana Syarif Cedera ACL |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Pisang MBG Diolah Siswa Jadi Kue Bolu - Siswa SMP Sekolah Lewat Jembatan Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.