Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Alasan Pemkot Malang Tak Bangun Jembatan Sementara Saat Perbaikan Jembatan Lembayung

Tak bisa membuatkan jembatan alternatif hingga warga pakai getek saat perbaikan Jembatan Lembayung, Pemkot Malang minta maaf.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Sejumlah siswa dan warga menyeberang aliran Sungai Brantas menggunakan perahu rakit atau getek di Kelurahan Mergosono, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023). Warga dengan swadaya membuat perahu rakit karena Jembatan Lembayung diperbaiki.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRPKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto meminta maaf kepada masyarakat Kelurahan Mergosono dan Bumiayu, Malang.

Permintaan maaf itu berkaitan dengan aktivitas renovasi Jembatan Lembayung yang merupakan jembatan utama penghubung kedua kelurahan.

Renovasi tersebut direncanakan berlangsung hingga 25 Desember 2023.

Akibatnya, warga tidak bisa menyeberang.

Secara swadaya, masyarakat membangun rakit penyeberangan untuk kebutuhan mobilitas.

"Yang jelas kami mohon maaf karena aktivitas terganggu. Kami mohon maaf agar tidak memaksakan diri. Bisa cari jalur alternatif lainnya. Pembangunan jembatan juga untuk masyarakat," ungkap Dandung Julhardjanto, Selasa (3/10/2023).

Kata Dandung, Pemkot Malang memperbaiki 10 jembatan pada tahun 2023. Salah satunya adalah jembatan di Kelurahan Mergosono, Gang 1.

Pemkot Malang tidak berencana membangun jembatan sementara, karena dinilai kurang efektif.

Baca juga: Jembatan Lembayung Kota Malang Diperbaiki, Anak Sekolah Naik Perahu Rakit untuk Menyeberang

"Sifatnya hanya beberapa bulan. Kalau kami buat jembatan sementara misal dari bambu atau kayu, justru membahayakan pengguna. Kalau kami gunakan semipermanen, butuh anggaran yang besar dan tidak sebanding dengan jangka waktunya, sehingga kami sarankan cari alternatif yang lain untuk warga," ungkapnya. 

Pihaknya sudah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk meminjamkan pelampung. Ada 10 pelampung yang ada di lokasi. Lima dari BPBD, dan sisanya dari pihak Kecamatan Kedungkandang.

Dandung mengatakan, renovasi berlangsung lama karena pengerjaannya harus maksimal. Jembatan penghubung cukup besar. Bisa dilalui kendaraan dari dua arah.

"Tanggal 25 itu maksimal. Kami upayakan bisa selesai secepatnya," papar Dandung.

Baca juga: Jembatan Pelor Kota Malang Ditutup Sementara, Warga Senang Bisa Istirahat Tenang

Ketua RT 11/RW 5, Hadi Prasetyo menjelaskan, awalnya rakit dibuat dengan alat seadanya. Pembuatan rakit yang pertama gagal dioperasikan karena bahannya rusak.

"Awalnya kami gunakan ban dalam truk, ternyata tidak kuat," ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (3/10/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved