Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pilu Ayah di Surabaya, Berlarian ke Telaga hingga Bopong Anak ke RS, Nyawa Buah Hati Tak Tertolong

Pilu ayah di Surabaya, berlarian ke telaga hingga membopong sang anak dan membawanya ke rumah sakit, namun nyawa buah hati tak tertolong.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Suasana depan rumah duka AFFA (13). Bocah laki-laki kelas 6 SD itu tewas tenggelam di Telaga Sambisari, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Jumat (6/10/2023).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bocah laki-laki kelas 6 SD berinisial AFFA (13) tewas tenggelam di Telaga Sambisari, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Jumat (6/10/2023). 

Ayah korban, Arifin menceritakan, dirinya baru mengetahui insiden tersebut setelah memperoleh kabar dari salah seorang teman anaknya yang berlarian hingga ke rumahnya. 

Memang selepas salat Jumat, sang anak dengan ketiga orang teman sepermainannya memutuskan memancing ikan di pinggiran telaga tersebut. 

Entah apa penyebabnya, menurut keterangan dari teman-teman anaknya yang didengar Arifin, sang anak mendadak meletakkan kail pancingnya, dan secara tiba-tiba memutuskan untuk berenang atau menceburkan diri ke telaga. 

Anaknya sempat mengajak ketiga temannya untuk ikut menceburkan diri ke dalam telaga tersebut. Namun, dari ketiga orang temannya, tidak ada yang mengikuti ajakan tersebut. 

Hingga pada akhirnya malapetaka tiba.

Setelah sang anak menceburkan diri, ternyata tubuh sang anak tak kunjung tampak. Malah terpantau tenggelam. 

Melihat kondisi tersebut, ketiga teman anaknya berteriak-teriak meminta pertolongan warga sekitar. 

Beberapa orang dewasa yang sedang berada di dekat lokasi telaga tersebut, bergegas menolong korban. Namun, korban tetap tak bergerak. 

Baca juga: Begini Kronologi 3 Pekerja di Magetan Tenggelam, Dipicu Mau Ceburkan Diri ke Sungai: Air Dalam

"Dia sendirian (berenang). Iya di tengah memancing, kata teman-temannya dia ngajak berenang, tapi teman-temannya enggak ada yang mau," katanya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, di Dukuh Pakis, Surabaya

Arifin mengaku sempat berlarian menuju ke lokasi telaga tersebut.

Setibanya di sana, ia mendapati tubuh sang anak yang cuma bercelana pendek dengan wajah dipenuhi lumpur, tergolek lunglai tak berdaya. 

Pria berkaus polo itu, lantas bergegas membopong sang anak dan membawanya ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya, untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawa sang anak tak tertolong. 

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Korban KM Putri Kuning Tenggelam, Datang Untuk Dimakamkan

"Saya dapat info dari teman-temannya. Iya saya berlari ke lokasi, lihat sudah diangkat oleh warga. Lalu saya bawa ke RS Wiyung Sejahtera," pungkasnya. 

Kemudian, paman korban, Ngatimin mengatakan, keponakannya itu saat pergi bermain untuk memancing dengan teman-temannya selepas salat Jumat, tidak berpamitan dengan orangtuanya. 

Kedua orangtua korban baru tahu kalau AFFA tidak berada di rumah. Setelah memperoleh kabar dari salah seorang teman dari keponakannya yang berlarian ke rumah. 

"Siang tadi pulang Jumat, sekitar 4 orang. Temannya lari pulang cerita. Anaknya sehat kok," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka korban. 

Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya, Kompol M Akhyar mengatakan, korban yang tenggelam itu sempat ditolong oleh tiga orang warga setempat. 

Kemudian, korban sempat digendong dan dibopong orangtuanya; ayahanda Arifin, menaiki mobil salah satu warga untuk dibawa ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya. 

Baca juga: Perkara Sepele, Ibu Siksa Anak sampai Tewas Pakai Tongkat, Korban Dibuang ke Sungai saat Masih Nafas

"Ada 3 orang teriak-teriak dan dibantu pak Khoirul wakil ketua RT, pak Yono, dan pak Denan bertiga baru diangkat ke atas," ujar mantan Kapolsek Tambaksari itu, saat dihubungi TribunJatim.com.

Pantauan TribunJatim.com, sekitar pukul 17.40 WIB di rumah duka korban, para pelayat dari para tetangga sekitar rumah dan samping sisi kanan dan kiri gang permukiman korban tampak mulai berdatangan. 

Para tetangga kalangan bapak-bapak dan para remaja atau jejaka sibuk menata tenda untuk para pelayat dan bilik tempat pemandian jenazah korban. Termasuk, papan 'patot' penanda makam. 

Setelah dimandikan dikafani dan disalati, jenazah diantar para pelayat untuk dimakamkan di TPU Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, sekitar pukul 21.00 WIB. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved