Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

H-3 Akad Nikah, Pria di Surabaya Kepergok Nyolong Motor, Berakhir Ijab Kabul di Kantor Polisi

Pria di Surabaya kepergok nyolong motor H-3 akad nikah sampai harus ijab kabul di kantor polisi, terungkap rekam jejak kejahatannya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
TF, tersangka kasus pencurian motor di Surabaya saat diinterogasi Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara, Sabtu (21/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tersangka kasus pencurian motor, terpaksa melakukan ijab kabul akad nikah di Aula Lantai 2 Mapolsek Sukolilo Surabaya, pada Sabtu (21/10/2023) siang. 

Tersangka berinisial TF (25), pria asal Ambengan Batu, Tambaksari, Surabaya.

Pria bertato gambar motif tribal pada lengan tangan kanannya itu, disergap warga di Jalan Medokan Semampir AWS 2, Sukolilo, Surabaya, pada Rabu (18/10/2023). 

TF ditangkap saat mencuri pada H-3 akad nikahnya.

Hal itulah yang membuatnya harus melangsungkan ijab kabul di kantor polisi.

Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Kompol I Made Patera Negara mengatakan, tersangka merupakan residivis atau sebelumnya pernah ditahan atas kasus kejahatan. 

Tersangka pernah ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika, hingga ditangkap Tim Antibandit Polsek Tegalsari, dan menjalani masa tahanan sekitar 2,7 tahun. 

Setelah bebas, pengalaman mendekam di dalam penjara tak membuat tersangka jera.

Baca juga: Demi Cincin Nikah Pria di Surabaya Nekat Curi Motor, Berujung Gelar Ijab Qabul di Kepolisian

Hingga akhirnya nekat kembali melancarkan aksi kriminalitas lainnya, yakni pencurian motor. 

"Dia residivis, sebelumnya pernah terjerat kasus narkotika Polsek Tegalsari 2 tahun," ujarnya dalam konferensi pers di Halaman Tengah Mapolsek Sukolilo, Sabtu (21/10/2023). 

Sementara itu, tersangka TF mengaku, dirinya sudah beraksi mencuri motor sebanyak empat kali. 

Tiga lokasi berada di Kecamatan Sukolilo.

Sedangkan satu lokasi lainnya, berada di Kecamatan Mulyorejo. 

Baca juga: Pria Berkaos Jersey 91 Maling Kotak Amal Masjid, Sempat Baca Buku dan Main HP: Gak Lepas Sepatu

"Saya peran pemetik. Kebetulan enggak digembok pagarnya. Saya diajarin teman saya untuk bobol kunci motor. Selama 1 tahun," terangnya. 

Setelah berhasil mencuri, biasanya langsung dibawa ke Pulau Madura untuk dijual ke seorang penadah seharga kisaran Rp 3 juta. 

Uang hasil curian digunakannya untuk membiayai kebutuhan hidup. Termasuk menabung untuk biaya menikah. 

"Saya mencuri motor buat kebutuhan biaya membeli mas kawin seperti cincin. Enggak kesampaian," jelasnya. 

Baca juga: Dua Maling Motor di Surabaya Gagal Kabur Dihajar Warga Sampai Patah Tulang, Ending Dirawat di RS

Biasanya, lanjut tersangka TF, dirinya bakal menyasar lokasi permukiman kos yang terbilang sepi. 

Waktu yang baginya terbilang sangat memungkinkan untuk menjalankan aksi pencurian tersebut adalah sekitar pukul 01.00-04.00 WIB.

"Biasanya waktu jam 1 dini hari sampai 4 pagi. Saat masyarakat tidur. Sasaran kos aja, secara acak," ungkapnya. 

Namun, ia mengakui, upayanya membobol kunci motor saat beraksi tak selalu berhasil. 

Terkadang, ada beberapa kondisi motor yang memang terbilang cukup menyulitkan dirinya untuk membobol. 

Kondisi-kondisi tersebut, bisa diakuinya dapat digunakan sebagai edukasi agar masyarakat bisa tetap waspada menjaga keamanan motor. 

Baca juga: Terdesak Kondisi, Driver Ojol Nekat Gondol 2 iPhone Pelanggan, Rela Sewa Akun Ojek di Medsos

Yakni, saat kondisi setir motor dikunci dengan cara menghadap atau membelokkan ke sisi kanan. 

Kemudian, saat motor dikunci menggunakan kunci capit berganda bawaan pabrikan. 

Biasanya, kunci tersebut akan menahan jari-jari ruji roda dengan garpu skok roda depan. 

Terakhir, saat piringan cakram roda depan motor dikunci ganda menggunakan gembok. 

Jika mendapati kondisi motor terkunci semacam itu, TF mengaku, para maling tak nekat menghabiskan waktu merusak kunci tersebut. 

"Tips saya, pasang gembok standar, sudah aman. Setir belok ke kanan karena memakan waktu (saat dicuri). Kunci gembok pada cakram," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved