Berita Kesehatan
Tips Hadapi Anak Mogok Makan Demi Tumbuh Kembang, Para Ibu Diminta Tak Panik, Segera Susun Prioritas
Menghadapi anak susah makan atau gerakan tutup mulut (GTM) ketika anak enggan membuka mulut ketika sedang makan tidak jarang bikin orang tua emosi. Ap
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Menghadapi anak susah makan atau gerakan tutup mulut (GTM) ketika anak enggan membuka mulut ketika sedang makan tidak jarang bikin orang tua emosi. Apalagi jika orang tua sudah melakukan banyak cara agar anak mau makan lagi.
Begitu banyak alasan yang membuat anak kehilangan nafsu makan. Salah satunya pertumbuhan, yang dapat menyebabkan nafsu makan si kecil berkurang.
Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur, juga menjelaskan kehilangan atau penurunan nafsu makan pada anak umumnya bersifat sementara.
Meskipun demikian, orang tua tetap harus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, mulai dari pencatatan berat dan tinggi badan, serta perkembangan umum anak.
“Orang tua tidak perlu panik dan segera susun prioritas yang tepat ketika anak kehilangan atau berkurangnya nafsu makannya. Kondisi ini normal dan sering terjadi dalam perkembangan anak,” ungkap Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur dalam rilis yang diterima Tribun Jatim, Jumat (27/10/2023).
Ketika anak kehilangan minat pada makanan, peran orang tua menjadi teladan yang baik dalam hal pola makan sehat.
Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa, jadi jika orang tuanya menunjukkan minat positif pada makanan sehat, anak-anak terdorong untuk melakukannya juga.
“Penting untuk tetap tenang tetapi memastikan prioritas utama yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif seputar makanan, serta memberi anak pilihan makanan yang sehat,” ungkap dr. Muliaman.
Baca juga: Amankah MPASI Fortifikasi untuk si Kecil? Ini Penjelasan Pakar Medis dan Teknologi Pangan
dr. Muliaman melanjutkan, bahwa hal ini sebenarnya cukup beralasan karena ketika tubuh anak menerima semua nutrisi yang diperlukan, termasuk vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat, itu membantu menjaga keseimbangan nutrisi.
Keseimbangan nutrisi yang baik dapat mempengaruhi nafsu makan. Disebutnya, anak yang mendapatkan nutrisi cukup cenderung lebih sehat dan memiliki nafsu makan yang lebih baik.
“Anak yang merasa kurang nyaman atau tidak sehat mungkin kehilangan nafsu makan. Oleh karena itu, dengan memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi, anak akan merasa lebih sehat dan memiliki selera makan yang lebih baik,” ungkapnya.
Peran orang tua sangat penting untuk membuat anak kembali makan dengan lahap. Setelah minat makannya kembali, berikan sang buah hati beragam pilihan makanan sehat yang membuat mereka lebih tertarik mencoba makanan baru.
Selain itu, tips lain yang diberikan dr. Muliaman adalah memberikan pengalaman makan menjadi menyenangkan dengan menghadirkan makanan dalam bentuk yang menarik, seperti hidangan berwarna-warni atau bentuk-bentuk yang lucu.
“Ini bisa membantu meningkatkan minat anak pada makanan,” sebutnya.
Selain itu, penting untuk tidak memaksa anak makan atau memberikan tekanan berlebihan, karena bisa membuat mereka semakin enggan makan.
Ia menyarankan untuk membiarkan si kecil mengendalikan sejauh mana mereka ingin makan, tetapi tetap memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi dan selalu tersedia pilihan makanan yang sehat.
“Penting diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah makanan dapat bervariasi. Yang terpenting adalah mencukupkan kebutuhan nutrisi hariannya, lalu menciptakan lingkungan makan yang positif dan mendukung anak dalam mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan,” ujar dr. Muliaman.
Sementara Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals Junita meyakini perubahan dalam minat makan anak ini normal dan wajar di masa pertumbuhan dan perkembangan.
Hal ini menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memperkenalkan anak pada beragam jenis makanan dan menciptakan kebiasaan, serta lingkungan makan positif yang akan bertahan hingga dia besar.
“Kami mengajak orang tua tidak khawatir anak mengalami masalah makan, karena Morinaga Morigro dengan berbagai kelebihan hadir memberi solusi mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak. Utamanya, Morinaga Morigro berusaha meningkatkan fungsi pencernaan anak dan penyerapan nutrisi. Jika pencernaan bekerja dengan baik tentu berdampak pada meningkatnya nafsu makan,” jelas Junita.
Sebagai salah satu solusinya, Morinaga menghadirkan Morinaga Morigro untuk membantu orang tua mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga orang tua bisa bebas dari resah dan fokus menyusun langkah antisipasi untuk mengembalikan minat makan anak.
Junita menyebut, Morinaga Morigro berusaha memenuhi kebutuhan utama anak di masa pertumbuhan, sambil mengatasi penyebab hilangnya minat makan anak.
Morinaga Morigro memiliki formula yang disebut GROMAX diperkaya minyak ikan, Probiotik BB536, serat FOS dan tinggi kalsium.
Kandungan minyak ikan pada formula GROMAX membantu anak mencapai berat dan tinggi badan ideal, serta berfungsi sebagai booster nafsu makan.
Probiotik BB536 dan Prebiotik serat FOS untuk menjaga imunitasnya, serta kandungan vitamin A, C, E dan Zinc yang tinggi untuk mendukung tumbuh kembang.
“Berbagai kandungan unggul Morinaga Morigro ini akan mengoptimalkan penyerapan nutrisi, sehingga anak akan makan lebih lahap dan tumbuh maksimal,” ungkapnya.
Agar lebih mampu mendukung tumbuh kembang anak, Morinaga Morigro juga dilengkapi kandungan Vitamin D, 14 vitamin dan sembilan mineral.
“Tersedia dalam varian rasa madu dan rasa vanila, keduanya dengan dengan kandungan rendah gula, agar anak tumbuh sehat dan tetap jauh dari obesitas,” ungkapnya.
meningkatkan nafsu makan
nafsu makan
penurunan nafsu makan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
anak kehilangan nafsu makan
Kalbe Nutritionals
Waspada Lonjakan ISPA Pasca Haji dan Musim Liburan, ini Penjelasan Dokter Spesialis Paru RS Premier |
![]() |
---|
Sering Dikira Serangan Jantung Padahal Regurgitasi, Cek 4 Fakta Penyakit GERD yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
Cegah Osteoporosis Lewat 10.000 Langkah Menuju Tulang Kuat, Ribuan Orang Jalan Kaki di Surabaya |
![]() |
---|
Revolusi Layanan Kesehatan dengan AI: Seberapa Aman? |
![]() |
---|
Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.