Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Orang Tua Cerai, Kisah Ridho Bocah SD Surabaya Jualan Pentol Sendirian di Pinggir Jalan Jadi Sorotan

Orang tuanya cerai, Ridho bocah SD Surabaya jualan pentol sendirian di pinggir jalan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/ayokulineryuk
Kisah bocah SD di Surabaya jualan pentol sendirian karena orang tua sudah cerai 

Melansir Tribun Jakarta, ia kini baru duduk di bangku kelas dua SMP dan tinggal di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.

Ada maksud mulia di balik perjuangan Muhammad dalam mencari uang selepas pulang sekolah.

Ia bercerita, dirinya sudah mulai berjualan sejak masih Sekolah Dasar (SD).

Ketika itu, ia hanya menjual es mambo untuk menambah uang tabungan.

"Saya sempat berhenti (jualan) pas kelas tujuh, tetapi jualan lagi kelas delapan ini," kata Muhammad pada Tribun Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Saat duduk di bangku SMP, Muhammad mulai menjajakan roti buatan ibunya.

Karena desakan ekonomi, ia rela membantu sang ibu mencari uang untuk keperluan sehari-hari.

Ketika ibunya sibuk membuat roti, Muhammad menyibukan diri dengan kegiatan sekolah.

Selepas itu, ibunya akan datang ke sekolah Muhammad membawa roti buatannya, untuk kemudian dibawa oleh remaja tersebut untuk berjualan.

Kata Muhammad, hal itu ia lakukan dengan setulus hati tanpa paksaan dari orang tuanya.

Terlebih ia merupakan seorang anak tunggal.

"Saya enggak tega kalau ngelihat Umi kerja (jualan), nanti sampai Umi dapet kerjaan yang lumayan, baru deh."

"Tapi saya pun tetep mau jualan bantuin Umi," ungkap Muhammad.

Muhammad, remaja usia 14 tahun rela pontang-panting jualan roti pulang sekolah, ternyata punya maksud mulia
Muhammad, remaja usia 14 tahun rela pontang-panting jualan roti pulang sekolah, ternyata punya maksud mulia (TikTok/hyenabags.id)

Sebagai anak laki-laki, Muhammad nyatanya tidak tega melihat perjuangan ibunya yang begitu keras.

Kata Muhammad, biasanya ia berjualan roti di kawasan Sudirman sepulang sekolah hingga kisaran azan magrib.

Tetapi beberapa waktu lalu, ia bahkan juga sempat mengamen.

Muhammad mengamen setelah berjualan roti dan rela pulang ke rumah hingga larut malam.

"Tapi kata Umi enggak usah ngamen lah, sedapetnya aja enggak apa-apa," ungkapnya bercerita.

Bagi Muhammad, sekadar bisa membantu dan meringankan beban ibunda itu sudah cukup membahagiakan.

Muhammad ternyata punya maksud mulia dalam membantu sang Ibu untuk menjalani kerasnya kehidupan.

Selain sekadar meringankan beban ibunya, Muhammad juga ingin menjadi seorang hafiz Quran serta mengajak ibunya pergi umrah dan haji.

Dengan ketulusannya tersebut, ia berharap urusannya bisa lebih dimudahkan oleh Allah agar bisa mencapai cita-citanya.

Roti yang dijual Muhammad sendiri ada beragam jenisnya, harganya mulai Rp3 ribu hingga Rp5 ribuan.

Tak jarang, dagangannya tak habis dijual dan ia harus membawa sisa dagangan kembali ke rumah.

Namun hal ini tidak membuat Muhammad patah semangat.

Pernah suatu ketika, saat ia sedang berjualan di kawasan Jalan Sudirman, seorang konten kreator datang menghampirinya.

Ia membuat konten media sosial yang merekam kegiatannya.

Sontak hal ini membuat Muhammad langsung menjadi viral di sosial media TikTok, hingga seluruh teman-teman di sekolahnya pun tahu.

"Awalnya tahunya saya ngamen doang sih waktu itu. Nah, yang tahu saya jualan cuma beberapa anak aja."

"Tapi semenjak ada video itu, jadi thau semua," kata Muhammad bercerita pada Tribun Jakarta.

Walau begitu, ia tidak pernah malu mengakui kegiatannya di depan teman-temannya.

"Mereka cuek, tapi ada beberapa yang salut," imbuhnya.

Kata Muhammad, dari banyaknya teman yang tahu bahwa dirinya pedagang roti, beberapa d iantaranya ada yang salut dengan perjuangannya dalam membantu sang ibu.

Namun beberapa lainnya justru cenderung cuek.

Tetapi hal ini tidak begitu penting untuk dirinya.

Bagi Muhammad, bisa membantu meringankan beban ibunya sudah cukup membuat bahagia.

Ia pun mengaku tulus melakukan hal tersebut demi membantu ibunya tanpa ada paksaan apapun.

"Saya yang mau (jualan), karena enggak tega juga kalau ngelihat Umi kerja (jualan). Sampai Umi dapet kerjaan yang lumayan, baru deh. Tapi saya tetep mau jualan si bantuin Umi."

"Umi banyak banget perjuangannya buat saya," kata Muhammad.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved