Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Pemkot Malang Waspadai Dini Potensi Banjir

Pemkot Malang memulai mitigasi awal hadapi bencana alam memasuki musim hujan. Pj Wali Kota minta agar penanganan bencana tahun lalu jadi pembelajaran.

Penulis: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
Pengendara melintasi jalan Kota Malang yang tengah diguyur hujan deras. 

Itulah sebabnya Prayitno menyebut bencana alam di Kota Malang, khususnya banjir relative tidak setinggi wilayah lainnya.

“Tapi kami tetap harus menyampaikan ke masyarakat terkait kewaspadaan dan mitigasi. Kalau Kota Malang, catatannya, frekuensinya memang sering, tetapi tingkat keparahannya tidak sampai banjir empat hingga lima hari. Kota Malang ini ada genangan, tapi sejam dua jam surut,” terangnya.

Meski prediksi ancamannya kecil, Prayitno mengingatkan masyarakat agar tidak abai terhadap bencana alam. Bencana alam tidak hanya mengganggu infrastruktur, tapi juga berdampak terhadap sosial. BPBD Kota Malang telah menyiagakan petugas untuk memantau sejumlah titik yang dianggap rawan bencana, seperti pemukiman yang berada di dekat aliran sungai.

“Kota Malang ini berada di bawah hulu sungai. Sehingga tetap perlu kewaspadaan,” ujarnya. 

Dinas PUPR-PKP melaporkan ada 36 titik genangan air yang telah teridentifikasi pada 2022. Jumlah ini sedikit berkurang, dibandingkan pada 2019 kemarin ada 59 titik genangan air di Kota Malang. Kepala Dinas PUPR-PKP, Dandung Djulahrdjanto mengatakan telah melakukan pembangunan sejumlah drainase untuk mengatasi banjir.

Ia menyebut, ada sejumlah saluran drainase yang mampet bahkan tidak memiliki saluran air keluar. Dandung mengatakan, pihaknya tengah menyelesaikan persoala dengan pembangunan.

Salah satunya berada di kawasan Sawojajar. Dinas PUPR-PKP tengah membangun drainase yang ukuran diameternya 1,5 meter. Ukuran 1,5 meter itu dipasang di dekat jalan utama kawasan Sawojajar.

"Terjadinya banjir bukan semata-mata karena infrastruktur, tapi juga aktivitas masyarakat bisa menjadi penyebab, misal buang sampah di saluran dranase, kemudian membuat bangunan di atas drainase," paparnya.

Dandung cukup optimis rencana nol genangan bisa dilakukan pada tahun ini setelah pembangunan drainase tersebut rampung. Pengerjaan drainase ini merupakan bagian dari rencana nol genangan pada 2028 yang telah dicanangkan Pemkot Malang.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved