Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kiat Menangani Cedera saat Olahraga dari Dokter Ortopedi dan Fisioterapis Spesialis Timnas Indonesia

Menurut Dr. Gede Chandra Purnama Sp.OT (K) sport injury, cidera pada saat olahraga salah satu cedera yang sering dialami oleh atlet ataupun masyarakat

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
istimewa/dokumentasi pribadi
ASP Performance Clinic dan KineticX Sport Science saat memberikan penanganan Disebutkannya cedera paling rentan bagi penikmat olahraga adalah di area lutut. 

“Jangan sampai karena cidera dia ganti olahraga, misal basket karena cidera dia hanya bisa berenang dan bersepeda harapan kami dia bisa kembali ke basket tapi dengan prosedur tertentu salah satunya melalui pengukuran sport science,” ungkapnya.

Program pemulihan mencakup latihan- latihan yang memperkuat otot-otot sekitar lutut, mengurangi risiko cedera kembali.

Fisioterapis juga membantu pasien memulihkan kembali kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga dan sehari-hari dengan nyaman.

Asep Aziz mengatakan, pentingnya pemantauan kekuatan otot secara berkala dengan menggunakan metode teknologi sport science sebagai pencegahan cedera dan evaluasi perkembangan otot pasca cedera tidak boleh diabaikan.

“Kita tidak bisa hanya berpatokan dengan waktu, mungkin si A dan si B sama-sama operasi tapi satunya terapi rutin yang satunya tidak itu hasilnya akan berbeda,” ungkapnya.

Fisioterapi untuk cedera acl akan memakan waktu hingga 12 bulan hingga bisa kembali ke level olahraga kompetisi bagi seorang atlet, dan diperlukan penanganan yang komprehensif serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, psikolog olahraga, ahli gizi, pelatih fisik seperti strength dan conditioning serta pasien itu sendiri harus memiliki motivasi yang kuat.

“Misal pasien butuh bimbingan nutrisi dan kembali ke olahraga yang spesifik membutuhkan pelatih fisik dan teknik, bahkan jika pasien pasca cidera atau operasi ada yang ketakutan kembali ke olahraga maka peran psikolog olahraga diperlukan. Kita suatu yang terintegrasi, makanyanya kami bagian dari tenaga kesehatan yang memiliki surat tanda registrasi fisioterapi yang tidak hanya melalui proses pelatihan,” ungkapnya.

Menurut Ajeng dari Sport Scientist Kinetic-X Sport Science, data yang diberikan objective akan membantu memantau progress pemulihan pasca operasi acl, serta bisa juga data kekuatan otot ini bisa sebagai bagian dari pencegahan cedera.

Melalui kerjasama antara dokter orthopaedic, fisioterapis,sport scientist dan pasien, pemulihan pasca operasi ACL dapat menjadi sukses dan pasien dapat kembali ke aktivitasnya dengan percaya diri dan tanpa rasa sakit.

“Kekuatan otot sangat beragam, misal sebelum dan setelah operasi. Kita akan mengetahui kurangnya risiko cidera, di tahap satu dua bulan kekuatan otot hingga peningkatannya. Jadi kami tim yang berkolaborasi satu sama lain,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved