Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Taktik Indra Nyamar Jadi Brimob 1 Bulan Tak Ketahuan hingga Tinggal di Barak, Dicurigai karena Rokok

Tengah heboh kasus pria nyamar jadi Brimob sampai tinggal di Barak Mako Brimob. Pria itu nyamar jadi Brimob sebulan tanpa ketahuan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tiktok/doubleagent01
Taktik Indra Nyamar Jadi Brimob 1 Bulan Tak Ketahuan, Santai Tinggal di Barak, Dicurigai karena Rokok 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah heboh kasus pria nyamar jadi Brimob sampai tinggal di Barak Mako Brimob.

Pria itu nyamar jadi Brimob sebulan tanpa ketahuan.

Nama pria yang nyamar jadi anggota Brimob itu bernama IHA (22) alias Indra Hikmal Adam asal Ternate.

Sebulan ini, Indra tinggal di Batalyon B Resimem III Pelopor Mako Korbrimob.

Kebohongannya terbongkar pada Rabu (23/11/2023).

Pria asal Kota Ternate, Maluku Utara inipun harus berurusan dengan pihak berwajib usai penyamarannya terbongkar.

Indra Hikmal sendiri merupakan warga sipil yang dengan sengaja mengikuti pelatihan di Barak Remaja.

Di sana, Indra berpura-pura layaknya anggota Brimob remaja memakai atribut Kepolisian lengkap.

Ia bahkan terekam ikut berfoto bersama anggota Brimob lain.

Baca juga: Pemuda TNI Rela Nyamar Jualan Batagor Demi Dekati Gadis Santriwati Incarannya, Berakhir di Pelaminan

Dalam foto itu ia tampak memegang senjata laras panjang.

Berdasarkan informasi, Indra Hikmal Adam alias IHA meminjam senjata itu dari anggota Brimob.

Selama rentan satu bulan itu, Indra Hikmal bahkan bisa makan, tidur hingga ikut latihan layaknya anggota Brimob sungguhan.

Lebih jauh, diketahui jika Indra alias IHA diketahui menyamar dan tak ketahuan tinggal di Barak Mako Brimob selama sebulan hingga menghebohkan publik dilansir dari unggahan TikTok @doubleagent01, Sabtu (2/12/2023).

IHA berpura-pura bak anggota Brimob remaja dengan memakai atribus kepolisian lengkap.

Namun aksi penyamarannya terungkap setelah salah satu senior di Barak Mako Brimob mencurigai gelagat Indra Hikmal.

Baca juga: Nyamar Jadi Driver Ojol, Menantu Rampok Emas Mertuanya yang Stroke, Dendam Imbas Sakit Hati Diusir

Melansir dari TribunJabar via TribunSumsel, kedok IHA terbongkar pada Rabu (23/11/2023) pukul 15.59 WIT.

Saat itu Brigadir Heri Kusmawan merasa curiga dengan gerak gerik IHA yang meminta rokok di Barak Remaja Batalyon B Resimen III Pelopor.

Brigadir Heri curiga dengan wajah pemuda 23 tahun itu.

Ia kemudian berkoordinasi dengan Provos, lalu menginterogasi IHA.

Saat diselidiki, benar saja, IHA bukan seorang anggota Brimob, melainkan warga sipil yang dengan sengaja mengikuti pelatihan.

Singkat cerita, Indra Hikmal akhirnya ditangkap dan diinterogasi oleh Provos Pelopor dan Paminal Mako Korbrimob.

Kini IHA tengah jalani pemeriksaan Provos Brimob, Senin (27/11/2023).

Dalam penangkapan itu, sejumlah barang bukti turut diamankan, termasuk senjata, alat komunikasi, dokumen identitas hingga barang pribadi lainnya.

Total barang yang disita mencapai 38 item.

Sosok brimob gadungan itu akhirnya terkuak, Indra Hikmal Adam lahir di Ternate pada 15 April 2001, dengan alamat Jalan Raya Fitu RT 001/001 Desa Fitu, Kecamatan Kota Ternate Selatan.

Baca juga: Sosok Riska Calon Istri Anggota TNI Nyamar Kerja Serabutan, Pebisnis Skincare dan Dekorasi Nikahan

Sejumlah akun TikTok juga turut mengunggah video yang sama.

Mayoritas netizen pun menyayangkan akan ulah pemuda 23 tahun itu.

Mereka mempertanyakan, bagaimana bisa seorang sipil bisa menyelinap masuk ke markas Brimob, bukan sehari dua hari, tapi sebulan.

Tak hanya masuk, IHA bahkan tinggal di markas tersebut selama satu bulan.

Kisah IHA ini diunggah akun TikTok @doubleagent01.

“Sudah satu bulan si tampan pemberani tinggal satu barak. Dan lucunya bisa gak kenal. Setelah satu bulan baru ketahuan."

"Katanya elit full gear. Satu bulan disabotase orang sipil, tinggal dibarak selama 1 bulan nggak kenal. Apatis," bunyi narasi dalam video tersebut.

Baca juga: Nasib Polisi Gadungan Bisa Tinggal dan Latihan Sebulan di Mako Brimob, Akhir Kisah saat Minta Rokok

Sebelumnya, tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD) disebut menyamar jadi polisi ketika menculik warga Aceh bernama Imam Masykur (25) di toko kosmetik yang berada di wilayah Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Diketahui, tiga anggota TNI AD yang menculik dan menganiaya Imam Masykur hingga tewas berinisial Praka RM merupakan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres di Satuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan. 

Kemudian, Praka HS yang merupakan anggota Direktorat Topografi TNI AD. Selanjutnya, Praka J yang merupakan anggota TNI AD di Kodam Iskandar Muda.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya atau Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, ketiga anggota TNI yang menganiaya Imam Masykur tidak mengenal korban.

"Enggak saling kenal (korban dan pelaku). Enggak kenal," kata Kolonel Irsyad saat dikonfirmasi pada Senin (28/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Namun demikian, ketiga anggota TNI AD itu mengincar Imam Masykur karena mengetahui korban menjual obat-obatan.

Setelah itu, disusunlah skenario untuk menangkap Imam Masykur dengan cara pelaku menyamar sebagai polisi yang ternyata gadungan agar bisa menculik dan memeras korban.

"Ya dia (pelaku) sudah mengetahui kalau kelompok ini penjual obat-obatan itu, dan kalau dia (korban) diculik, diperas, dia (korban) cenderung tidak lapor dengan kepolisian," ucap Irsyad.

"Jadi, pura-pura jadi polisi bodong, tangkap, terus meminta sejumlah uang buat ditebus,” imbuhnya.

Tapi, Irsyad tidak menjelaskan secara rinci mengenai jenis obat-obatan yang dijual oleh korban Imam Masykur tersebut.

Lebih lanjut, Irsyad berpendapat, penculikan yang dilakukan oknum Paspampres itu sungguh kelewatan karena menyebabkan korban tewas.

"Namun pelaksanaannya mungkin kelewatan sehingga menyebabkan meninggal itu aja simpel," ujar Irsyad.

Baca juga: Lima Pria di Surabaya Nyaru Jadi Polisi Gadungan untuk Cari Duit, Terinspirasi Tayangan Televisi 86

Sementara itu, menurut saksi mata berinisial B (40), korban Imam Masykur diculik saat menjaga toko kosmetik.

Saat ini, toko kosmetik berukuran sekitar 3x5 meter persegi dengan rolling door berwarna coklat itu dalam keadaan tergembok. 

Saksi B mengungkapkan, peristiwa penculikan terhadap Imam Masykur itu terjadi pada Sabtu (12/8/2023) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut saksi B, saat kejadian, satu pelaku masuk ke dalam ruko yang dijaga Imam.

Pelaku itu kemudian langsung menyeret korban untuk keluar dari ruko. Sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku.

"Dia (Imam) posisi kayaknya lagi sholat. Saya sempet dengar rampok-rampok. Dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu," kata B dikutip dari Kompas.com pada Senin (28/8/2023).

Baca juga: Kebohongan Lain Dokter Gadungan Lulusan SMA, Palsukan Rapor SMA, Dituntut 4 Tahun Susanto Tak Ngaku

Tak lama kemudian, dua pelaku lainnya datang menghampiri rekannya yang tengah menyeret Imam Masykur saat warga setempat membantu korban. 

Kedua pelaku yang datang itu lantas mengadang warga sambil mengaku dibekali surat tugas untuk menangkap korban Imam Masykur.

"Semua orang cuma enggak berani melerai karena dia bilang ‘saya bawa surat tugas’, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu," ucap B.

Setelah itu, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para pelaku penculikan tersebut. 

Belakangan diketahui, jasad Imam Masykur ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sungai yang berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (23/8/2023). 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved