Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Dampingi Kaesang di Bangkalan, Grace Natalie Tanggapi Polemik Penyataan Ade Armando: Kami Mohon Maaf

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangestu menggelar kunjungan ke Ponpes Nurul Cholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan, Madura

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Ahmad Faisol
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie Louisa (tengah) dalam kesempatan mendampingi kunjungan Ketua Umum PSI, Kaesang ke Ponpes Nurul Cholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan, Madura, Rabu (6/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menggelar kunjungan ke Ponpes Nurul Cholil, Kelurahan Demangan, Bangkalan, Madura, Rabu (6/12/2023).

Kaesang bersama rombongan tiba di ponpes sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam kesempatan tersebut, putra bungsu dari Presiden RI Joko Widodo itu didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie Louisa dan Ketua DPW PSI Jawa Timur Aan Rochayanto.

Keberadaan Grace menjadi perhatian awak jurnalis. Disinggung terkait kader PSI Ade Armando,  Grace yang merupakan mantan penyiar di sejumlah televisi nasional itu menyatakan bahwa permasalahan Ade Armando hingga saat ini masih terus berproses di internal partai.

“Ini masalah buat kami, perlu ditangani sangat serius, proses di internal masih terus berlangsung Mohon sabar ditunggu teman-teman, sekali lagi kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” ungkap Grace.

Sosok politikus PSI Ade Armando memang dalam sepekan terakhir menjadi sorotan publik, khususnya masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dikutip dari Tribunnews.com, Ade menyebut Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta inkonstitusional lantaran pemilihan Gubernur DIY berdasarkan pada garis keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono.

Baca juga: Tanggapan Kaesang Pangarep Terkait Pernyataan Ade Armando Soal Politik Dinasti di Yogyakarta

Baca juga: Profil-Riwayat Karier Ade Armando yang Dikeroyok saat Demo 11 April 2022, Dosen UI Penuh Kontroversi

Pernyataannya itu dilontarkan Ade terkait aksi BEM UI, UGM, dan beberapa perwakilan BEM dari universitas lain yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Ade khususnya mengkritik kaos yang digunakan mahasiswa bertuliskan 'republik rasa dinasti.'

Melalui cuitan di akun X pribadinya, Ade mengatakan, “Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja”. Kontan saja, pernyataan Ade terkait politik dinasti itu menyulut polemik, kegaduhan, dan berbuntut panjang hingga saat ini.

Bahkan massa Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) selaku pendukung Keistimewaan DIY mengancam akan membersihkan simbol PSI di DIY, apabila dalam waktu dekat pihak PSI tidak menentukan sikap atas kegaduhan yang dibuat salah satu kadernya Ade Armando.

Grace dalam kesempatannya di Bangkalan menjelaskan, pihaknya memohon waktu  untuk melanjutkan proses secara internal terlebih dahulu. Termasuk untuk penerapan sanksi terhadap Ade Armando, disebut Grace masih berproses.  

“Dan ini merupakan hal yang sangat-sangat kami sayangkan. Pastinya ini problem yang sangat serius yang sedang kami tangani secara khusus.,” pungkas Grace.

Baca juga: Kematian Caleg PSI di Kota Malang Diselidiki Polisi, Tidak Ada Tanda Kekerasan : Tunggu Autopsi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved