Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Wanita di Probolinggo Menangis Minta Tolong Warga di dalam Mobil, Berakhir Secara Kekeluargaan

Wanita di Probolinggo Menangis Minta Tolong Warga di dalam Mobil, Berakhir Secara Kekeluargaan

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Sebuah video berdurasi 16 detik yang menunjukkan seorang wanita duduk di dalam mobil sembari menangis sesunggukan dan meminta tolong viral di media sosial Instagram. 

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Sebuah video berdurasi 16 detik yang menunjukkan seorang wanita duduk di dalam mobil sembari menangis sesunggukan dan meminta tolong viral di media sosial Instagram.

Disebut-sebut dalam video, wanita misterius itu meratap karena diduga dianiaya.

Video direkam oleh seorang warga saat mobil Toyota Avanza putih Nopol N 1922 PE yang ditumpangi wanita berkaus merah muda serta celana hitam itu menepi di pinggir jalan Pantura Probolinggo-Situbondo.

Saat warga merekam dengan kamera ponsel, sopir mobil langsung tancap gas membawa wanita yang diduga jadi korban penganiayaan itu.

Video ini turut diunggah oleh akun Instagram bernama @ndorobei.official yang sudah dibagikan 73 kali, dan mendapat 1.643 tanggapan serta 146 komentar.

Baca juga: Video Wanita Diduga Dianiaya di dalam Mobil Viral di Probolinggo, Menangis Meminta Tolong Warga

"Tunggu, tunggu jangan lari. Ini ada kasus penganiayaan. Ini pelat nomornya," kata pria perekam video. 

Berdasar penelusuran, dugaan kasus penganiayaan ini terjadi di Desa Karangpranti, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo

Dugaan kasus ini pun ditangani oleh Polres Probolinggo

Petugas juga telah mengamankan sopir dan wanita yang diduga jadi korban penganiayaan di Polsek Kraksaan, Senin (29/1/2024). 

Kanitreskrim Polsek Kraksaan, Iptu Djuwantoro Setyowadi mengatakan sopir mobil Toyota Avanza merupakan seorang pria berinisial YI asal Kota Probolinggo

Sementara wanita yang jadi korban penganiayaan berinisial JA warga Kota Probolinggo

"Berdasar hasil interogasi, keduanya memiliki hubungan," katanya dikonfirmasi Selasa (30/1/2024). 

Dia menjelaskan, dugaan penganiyaan bermula saat YI kesal karena JA tidak pernah merespon panggilan teleponnya. 

Sehingga YI menganggap JA menjalin hubungan dengan orang lain.

"Dari situlah, kemudian terjadi cekcok di dalam mobil di wilayah Kecamatan Pajarakan. Hingga akhirnya ketahuan warga dan tancap gas. Kemudian kami amankan di wilayah Kecamatan Kraksaan," ujarnya.

Setyowadi mengungkapkan, pihaknya memutuskan untuk menghadirkan keluarga kedua belah pihak ke Mapolsek Kraksaan. 

Dari sana disepakati dugaan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan

"Di tubuh JA memang kami dapati ada lebam-lebam. Namun, sudah diselesaikan secara kekeluargaan," paparnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved