Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Rencana Pemkot Surabaya Bangun Jalan SERR, Terkoneksi Tanjung Perak-Juanda, Pakai Dana APBN-APBD

Pemkot Surabaya tengah menyiapkan pembangunan akses jalan baru, Surabaya East Ring Road (SERR).

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Suasana kawasan jalan di Surabaya. Saat ini, Pemkot Surabaya tengah mengusulkan pembangunan akses jalan baru, Surabaya East Ring Road (SERR) sebagai penghubung Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dengan Bandara Juanda di Sidoarjo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya tengah menyiapkan pembangunan akses jalan baru, Surabaya East Ring Road (SERR).

Menggunakan anggaran pemerintah pusat, akses tersebut disiapkan untuk menjadi penghubung Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dengan Bandara Juanda di Sidoarjo.

Saat ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mengusulkan pembangunan proyek SERR ke pemerintah pusat. Dalam usulan tersebut, Pemkot menyiapkan rencana trase atau jalur proyek tersebut.

"SERR sudah kita sampaikan kepada pemerintah pusat, kita lagi tentukan (jalurnya). Kalau sudah clear, baru kita lakukan pembebasan lahan," ujar Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (18/4/2024).

Menggunakan sistem sharing anggaran, anggaran pembebasan lahan juga akan menggabungkan anggaran APBD Pemkot dan pemerintah pusat (APBN). "Kita pastikan jalurnya dulu, baru dilakukan pembebasan," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Baca juga: Sosialisasi Anti Kekerasan Anak, IPIP Pimpinan Asrilia Gandeng Wartawan Pemkot Surabaya

Selain menjadi penghubung dua fasilitas umum tersebut, akses tersebut juga akan terkoneksi dengan jalur yang sudah ada, di antaranya jalan lingkar luar timur (JLLT).  "SERR juga terkoneksi dengan JLLT karena untuk menyelesaikan masalah kemacetan," jelasnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya telah menyiapkan detail trayek jalang tersebut. Nantinya, trase proyek SERR akan membentang mulai kawasan Kedung Cowek hingga Gunung Anyar.

Jalur SERR berada lebih luar dari JLLT dan akan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang. Diharapkan, keberadaan jalan baru tersebut tetap menjaga ekosistem alam di Surabaya.

"Jadi itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau," kata Kelapa Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad dikonfirmasi terpisah.

Selain menambah alternatif konektivitas, SERR bisa menjadi alternatif pengganti Tol Tengah Kota. Berdasarkan hasil kajian lalu lintas maupun land acquisition, pembangunan Tol Tengah Kota akan lebih banyak menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas.

"Tol Tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor Amdal Lalin sesuai kajian kita itu akan membebani, di gate-gate tolnya itu akan menimbulkan dampak lalu lintas" bebernya.

Karenanya, pihaknya berharap Tol Tengah Kota tidak dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tetapi diganti dengan SERR. "Jadi harapan yang kita usulkan ke pemerintah pusat dalam RTRW itu (Tol Tengah) tidak dimasukkan, tapi diganti SERR," ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya ini.

Baca juga: Wali Kota Eri Siap Naikkan Tambahan Penghasilan Pegawai PPPK Pemkot Surabaya hingga Rp6 Juta di 2025

Proyek SERR juga dinilai lebih efektif dari sisi anggaran. Karena banyak melintasi aset-aset milik Pemkot Surabaya, maka anggaran pembebasan lahan bisa ditekan.

Pihaknya berharap, keberadaan SERR akan semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus lalu lintas kendaraan di Kota Surabaya. Rencananya, proyek SERR ini akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved