Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER: Pemkot Surabaya Berencana Bangun Jalan SERR - Jabatan Kadinkes Kab Malang Dicopot
Berita Jatim terpopuler hari ini menyoroti rencana Pemkot Surabaya, penangkapan pembuat petasan, dan pencopotan jabatan Kadinkes Kabupaten Malang.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini terangkum tiga berita Jatim terpopuler hari ini, Jumat (19/4/2024).
Tiga berita ini menyoroti rencana Pemkot Surabaya, penangkapan pembuat petasan, dan pencopotan jabatan Kadinkes Kabupaten Malang.
Pertama, Pemkot Surabaya berencana membangun jalan SERR
SERR menjadi jalan langsung dari Tanjung Perak hingga Juanda.
Kabarnya, jalan layang akan dibangung melintasi kawasan konservasi mangrove.
Kedua, polisi Sidoarjo menangkap 6 pembuat petasan, termasuk 2 anak di bawah umur.
Di waktu bersamaan, pihak kepolisian juga menyita bahan peledak dan petasan jadi.
Ketiga, jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang resmi dicopot oleh Bupati Malang.
Hal tersebut dilakukan Sanusi sebab tagihan BPJS Kabupaten Malang membengkak.
Selengkapnya, simak berita Jatim tepropuler hari ini di bawah ini!
Baca juga: Sosialisasi Anti Kekerasan Anak, IPIP Pimpinan Asrilia Gandeng Wartawan Pemkot Surabaya

Selain menjadi penghubung dua fasilitas umum tersebut, akses tersebut juga akan terkoneksi dengan jalur yang sudah ada, di antaranya jalan lingkar luar timur (JLLT).
"SERR juga terkoneksi dengan JLLT karena untuk menyelesaikan masalah kemacetan," jelasnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya telah menyiapkan detail trayek jalang tersebut.
Nantinya, trase proyek SERR akan membentang mulai kawasan Kedung Cowek hingga Gunung Anyar.
Jalur SERR berada lebih luar dari JLLT dan akan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang.
Diharapkan, keberadaan jalan baru tersebut tetap menjaga ekosistem alam di Surabaya.
"Jadi itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau," kata Kelapa Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad dikonfirmasi terpisah.
Selain menambah alternatif konektivitas, SERR bisa menjadi alternatif pengganti Tol Tengah Kota.
Berdasarkan hasil kajian lalu lintas maupun land acquisition, pembangunan Tol Tengah Kota akan lebih banyak menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas.
"Tol Tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor Amdal Lalin sesuai kajian kita itu akan membebani, di gate-gate tolnya itu akan menimbulkan dampak lalu lintas" bebernya.
Karenanya, pihaknya berharap Tol Tengah Kota tidak dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tetapi diganti dengan SERR.
2. Polisi Sidoarjo Sita Ratusan Petasan dan Ciduk 6 Pelaku, 2 di Antaranya Masih di Bawah Umur
Petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo mengamankan ratusan petasan siap edar dan belasan kilo bahan peledak untuk membuat petasan.
Selain barang-barang ilegal sebanyak itu, petugas juga menganankan enam orang. Mereka antara lain EFI (25), MY (20), MHA (29), dan MNH (21). Sementara dua lagi pelaku yang masih di bawah umur yaitu MA (16) dan FN (16).
“Para pelaku ini berasal dari lima laporan berbeda yang kami amankan saat operasi pekat sejak Maret sampai April,” kata Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja, Kamis (18/4/2024).
Menurutnya, pelaku EFI merupakan warga Surabaya yang bertempat tinggal di Desa Gamping, Krian. Dari tersangka polisi mengamankan 288 mercon renteng, 530 mercon cabe, dan satu kilogram bubuk petasan yang terbagi dalam dua kantonh plasti ukuran 0,5 kilogram.
Pelaku mengaku mendapatkan bahan dan meracik sendiri mercon tersebut di rumahnya. Dalam pemeriksaan, pemuda itu mengaku mendapatkan bahan-bahan tersebut dari toko online.
Baca juga: Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Diminta Bersiap di Pilkada 2024, Rahmat Muhajirin Maju di Sidoarjo?
Dengan kulakan bahan secara online, kemudian dia meracik dan membuat sendiri petasan. Dari penjualan mercon yang dilakukan dia mendapatkan keuntungan mulai Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu.
Sementara itu untuk empat laporan lainnya melibatkan empat tersangka. Dua diantaranya masih berstatus anak di bawah umur. Mereka ditangkap pada 21 maret lalu di rumahnya masing-masing di Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.
Dalam penyelidikan diketahui bahwa MHA yang berinisatif membeli 25 kilogram bubuk peladak bahan mercon dari seseorang di Probolinggo. Dari sana kemudian dia menjual bubuk peledak tersebut bersama saudaranya MNH kepada MY, MA, dan FN.

Baca juga: Alasan Pelantikan Ratusan Pejabat di Sidoarjo Dibatalkan Termasuk Sekda, Singgung Surat Mendagri
MY dan MA membeli bubuk peledak sebanyak masing-masing satu kilogram. Sedangkan FN membeli sebanyak 10 kilogram. Mereka berniat sebagian digunakan untuk membuat mercon, sisanya untuk dijual kembali.
MHA membeli bubuk bahan peledak itu dengan harga Rp 170 ribu per kilogramnya. Kemudian dijual dengan harga 200 ribu sampau Rp 230 ribu per kilogramnya. Jadi dari penjualan itu dapat untung RO 30 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.
3. Tagihan BPJS Membengkak, Wiyanto Wijoyo Dicopot dari Jabatannya sebagai Kadinkes Kabupaten Malang
Wiyanto Wijoyo dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, oleh Bupati Malang, Sanusi, Rabu (17/4/2024) malam.
Wiyanto secara resmi dinonaktifkan, karena ia sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya pembengkakan tagihan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Dinkes paling bertanggung jawab atas penggunaan anggaran, maka keputusan tersebut saya terima," kata Wiyanto ketika dikonfirmasi, Kamis (18/4/2024).
Wiyanto menjelaskan, pencopotan jabatan sebagai kadinkes ini bermula dari pembengkakan tagihan dari BPJS.
Di mana, BPJS menagih kepada Pemkab Malang senilai Rp 87 miliar untuk penerima manfaat sebanyak 450 ribu orang.
Baca juga: Habis Tinjau ke Lokasi, Bupati Malang Sanusi Pastikan Jalan Karangkates-Modangan Mulus per 2025

Tagihan tersebut terhitung dalam kurun waktu tiga bulan sejak Februari hingga April 2023.
Sedangkan kuota yang telah ditentukan yakni 186 ribu orang. Maka ada pembengkakan lebih dari 50 persen.
"Yang 450 ribu penerima manfaat itu belum masuk perencanaan kabupaten dan tidak ada di APBD 2023," sambungnya.
Kemudian apa yang menjadi penyebab pembengkakan tahihan BPJS?
Mantan Kepala Puskesmas Pakis itu menjelaskan, hal ini terjadi sejak kehadiran Universal Health Coverage (UHC) pada 2023.
UHC ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berobat ke pelayanan kesehatan cukup menunjukkan KTP atau KK tanpa dipungut biaya.
----
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMLOfjgsw0YqhAw?hl=id≷=ID&ceid=ID persen3Aid
berita Jatim terpopuler
Wiyanto Wijoyo
Kabupaten Malang
Kepala Dinas Kesehatan
Surabaya East Ring Road (SERR)
Pemkot Surabaya
pembuat petasan
Sidoarjo
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
JATIM TERPOPULER: Polsek Tegalsari Dibakar hingga TNI Gelar Patroli Skala Besar di Surabaya |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Pita Hitam Arema FC - Duka Pemain Asing Madura United atas Meninggalnya Affan |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Komisi XI DPR Diduga ke Australia - Ibu Kerudung Pink Hadapi Polisi saat Demo DPR |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Kantor DPRD Kabupaten Kediri Dijarah - Sejarah Gedung Grahadi yang Dibakar Massa |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Persik Kediri Target 3 Poin dari PSBS Biak - Pelatih Persebaya Bela Dime Dimov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.