Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Diduga Gara-gara Pohon, Ayah dan Anak di Probolinggo Tega Bacok Keponakan hingga Kritis

Diduga gara-gara pohon, ayah dan anak di Probolinggo naik pitam dan tega bacok keponakan hingga kritis, singgung sertifikat tanah yang digadaikan.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Nurhasan (74) dan Nurhuda (19) ayah dan anak di Probolinggo tega membacok dan menganiaya HRJ (37) yang tak lain merupakan keponakan Nurhasan. Keduanya diperiksa penyidik Satreskrim Polres Probolinggo Kota, Rabu (15/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Nurhasan (74) dan Nurhuda (19) ayah dan anak di Probolinggo tega membacok dan menganiaya HRJ (37) yang tak lain merupakan keponakan Nurhasan.

Akibat aksi brutal ayah dan anak itu, HRJ harus dilarikan ke RSUD Tongas Probolinggo, karena mengalami luka bacok, dan kondisinya kritis.

Pembacokan tersebut terjadi di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 19.30 WIB.

Diduga, Nurhasan tega membacok korban lantaran keponakanya itu mencuri 10 pohon gmelina.

HRJ mengalami sejumlah luka bacokan senjata tajam jenis celurit yang dibawa Nurhasan.

Korban juga dihantam menggunakan kayu oleh Nurhuda.

Sedangkan Nurhasan mengalami sedikit luka di bagian pipinya.

Awalnya, ketiganya terlibat cekcok di warung kopi milik Agus, sampai akhirnya kondisi memanas dan membuat HRJ yang tidak membawa senjata, tidak bisa menahan emosi, lalu menendang Nurhasan.

Kepala Desa Wringinanom, Saiful Rizal Habibi mengatakan, pemicu pembacokan tersebut lantaran korban menjual kayu yang diduga milik pelaku.

Korban sempat diminta lari, karena sebelumnya memang dicari oleh Nurhasan.

Baca juga: Motif Wanita yang Bacok Lelaki di Hotel Melati Bojonegoro : Depresi, Beban Berat Ditinggal Suami

"Kurang lebihnya setahu saya pemicunya karena ada kesalahpahaman. Tadi setelah saya dapat laporan dari warga, pas sampai ke lokasi, korban sudah mengalami luka dan kritis, karena luka bacok dan dihantam pakai kayu," kata Saiful.

Sementara Nurhasan mengaku, sama sekali tidak ada niatan membacok keponakan yang pernah dirawatnya dan bahkan dikhitannya itu.

Namun ia geram karena saat hendak ke tegal, ia melihat pohonnya sudah ditebang.

"Jadinya saya geram, dan langsung mencari dia (korban). Karena kejadian seperti ini (nebang pohon) sudah sering dilakukan, bahkan dulu pernah mencuri pohon jati 4 pickup, selain itu, sertifikat tanah juga digadaikan dan dikembalikan fotocopiannya," jelas Nurhasan. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved