Penderita HIV Jambret Tas di Kawasan RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk Beli Obat, Polisi Takut Menahan

Polisi akhirnya memeriksa kesehatan pelaku. Ternyata pengakuan pelaku memang benar adanya.

Ia positif HIV. Oleh sebab itu, ada rencana pelaku akan dikembalikan ke keluarga atau tak ditahan atas pertimbangan medis dan kemanusiaan. 

"Rencananya korban akan kami undang ke polsek untuk mengetahui kondisi kesehatan pelaku. Harapannya, setelah itu korban bisa memaafkan agar pelaku bisa dirawat di rumah saja," ujarnya.

Pramusaji di Gresik Positif HIV

Para pramusaji yang terjaring di sekitar warung Dusun Betiring, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme ada yang positif human immunodeficiency virus Acquired immunodeficiency syndrome (HIV AIDS).

Sehingga, disarankan masyarakat tidak 'jajan' di warung. 

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gresik, Agustin H Sinaga mengatakan, dari razia para pramusaji di Betiring Desa Banjarsari Kecamatan Cerme pada Selasa, 14 Mei 2024 ada yang terjangkit virus  HIV Aids. 

"Ada satu pramusaji yang positif HIV Aids dan sudah kita serahkan ke Dinsos (Dinas Sosial) dan ke Dinkes (Dinas Kesehatan) biar ada penanganan yang tepat," kata Agustin H. Sinaga, yang akrab disapa Sinaga, Selasa (21/5/2024). 

Dari pramusaji yang dinyatakan positif terjangkit virus HIV Aids di warung kopi Dusun Betiring Kecamatan Cerme, Sinaga berharap, agar masyarakat tidak 'jajan' di warung dan pengelola warung tidak menyajikan prostitusi. 

"Warung-warung yang menyajikan prostitusi harus ditutup, sebab mengundang kegiatan negatif dan menjadi penyebaran virus HIV Aids," katanya. 

Dari razia Dinas Satpol PP Kabupaten Gresik tersebut berdasarkan Perda Kabupaten Gresik Nomor 22 Tahun 2004 tentang larangan pelacuran dan perbuatan cabul. 

"Kita melakukan penertiban pramusaji yang diduga sebagai pekerja seks komersial," katanya. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, MM saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak menjawab.

Kasus lain di Kota Malang, Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Lintas Isu Malang Raya mendesak Pemerintah Kota Malang bekerja serius terhadap komitmen eliminasi HIV/AIDS pada 2030.

Mereka menggelar aksi damai di depan Balai Kota dan DPRD Kota Malang.