Berita Jember
Sibuknya Pembuat Tusuk Sate di Jember Jelang Idul Adha, Orderan Tembus 1,7 Ton dalam Seminggu
Guntur Rahmatullah, Pelaku Industri tusuk sate di Kabupaten Jember ini, merasakan berkah menjelang Perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Guntur Rahmatullah, Pelaku Industri tusuk sate di Kabupaten Jember ini, merasakan berkah menjelang Perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.
Bagaikan tertimpa durian runtuh, pembuat tusuk sate rumahan yang berada di Dusun Kerajan Tengah Desa Curahlele Kecamatan Balung Jember Jawa Timur tersebut, kewalahan melayani orderan sejak dua minggu mendekati hari raya kurban.
Mengingat, sejak dua pekan terakhir permintaan konsumen terhadap tusuk sate milik pemuda yang berada di Jember Selatan tersebut meningkat drastis, hingga 225 persenan.
Pantauan di lapangan, tusuk sate yang terbuat dari bambu milik pemuda umur 30 tahun tersebut memiliki panjang rata-rata 22 centimeter dengan ketebalan 2,5 milimeter.
Baca juga: Cuan Besar Produsen Tusuk Sate di Ponorogo Jelang Idul Adha 2024, Sehari Bisa Jual hingga 400 Kg
Saat TribunJatimTimur.com berkunjung, pelaku Industri tersebut nampak sibuk memungut tusuk sate di depan pelataran rumahnya, usai dijemur beberapa jam di bawah sinar matahari, Sabtu (8/6/2024).
Setelah itu, Guntur Rahmatullah membawa bambu yang telah dipotong kecil ini di mesin khusus, untuk proses pemolesan guna menghilangkan serabut di tusuk satenya.
Nampak, Guntur juga menaburkan bahan lilin di atas tusuk sate yang sudah berada di dalam alat polos berukuran dua meteran, agar barangnya licin ketika dipoles.
Setelah dipoles serta bulu bambunya dirasa telah bersih dan halus. Pemuda yang memakai kaos hitam tersebut mengambil kembali ribuan tusuk sate itu untuk ditimbang.
Baca juga: Permintaan Kambing Jelang Idul Adha di Malang Tak Seramai Tahun Lalu, Penjual: Pendaftaran Sekolah
Setelah proses itu dilalui, Guntur pun mulai memasukan tusuk sate kedalam plastik kemasan. Terhitung setiap bungkusnya rata-rata diisi 125 tusuk.
"Pada Idul Adha ini permintaan tusuk sate meningkat mencapai 200 sekian persen. Karena saat hari bisa, dalam seminggu itu saya hanya mengirim 500 kilogram atau 5 kwintal tusuk sate," ujarnya Guntur saat dikonfirmasi di industri rumahannya.
Namun pada dua minggu pertama pada bulan haji tahun ini. Dia mengaku telah mengirim tusuk sate sebanyak 3,5 ton ke konsumen yang berada di Kawasan Jember, Banyuwangi, Situbondo Bondowoso dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.
"Jadi dalam satu minggu pada Idul Adha ini, ada 1 ton lebih 750 kilogram tusuk sate yang telah diorder sama pembeli," kata Guntur.
Baca juga: Kisah Kampung Penghasil Tusuk Sate Tuban, Garap dari Irisan Bambu, Produksi Ribuan Tusuk Per Hari
Guntur mengungkapkan selain menyasar pedangan pasar tradisional. Konsumen tusuk sate itu juga dari kalangan pemilik warung angkringan, sebab barang ini tidak hanya untuk menusuk daging saja.
"Karena tusuk sate saya ini bukan hanya digunakan untuk sate saja. Tetapi juga digunakan untuk jajanan seperti cilok, telur gulung dan sosis di angkringan. Karena mereka gunakan stik kan, nah stiknya itu dari tusuk sate bambu ini," katanya.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.