Berita Surabaya
Nabung Rp 377 Juta, Pensiunan Polisi Syok Koperasi Sudah Bangkrut, Nasib Makin Miris usai Kecelakaan
Sudah nabung ratusan juta, mimpi pensiunan polisi untuk ambil uang tabungan agar bisa berobat itupun kandas setelah tahu ternyata tertipu.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pensiunan polisi syok dan lemas ketika mengetahui bahwa koperasi tempatnya menabung uang ratusan juta malah tutup selamanya.
Koperasi tersebut bangkrut dan tak lagi bisa menjamin keutuhan uang nasabahnya.
Pensiunan polisi berinisial MS harus sabar menghadapi segala jenis cobaan dalam hidup.
Padahal hanya bergantung pada gaji pensiunan, MS juga terpaksa mengubur mimpinya menyimpan uang ratusan juta.
Kurang lebih Rp 377 juta uang yang sudah ditabung pensiunan polisi tersebut selama bekerja.
Semenjak purna tugas, sudah tak mengalir uang gaji di rekening MS.
Purnawirawan polisi yang terakhir dinas di Polrestabes Surabaya itu, sekarang sehari-hari hanya mengandalkan dana pensiunan.
Baginya, tiap bulan menunggu dana pensiunan masuk jadi tidak bisa merdeka.
MS menceritakan curhatannya terkait penipuan yang ia alami selama ini.
Betapa lemas dan syok MS ketika mengetahui ternyata dirinya ditipu padahal sudah menabung sebesar Rp 377 juta.
Baca juga: Resmi, Cek Rekening PNS dan ASN, Sri Mulyani Cairkan Gaji ke-13, TNI-Polri Sampai Pensiunan Dapat
Berawal dari ide MS untuk memenuhi kekurangan uang yang dialaminya setelah menjadi purnawirawan polisi.
Terbersitlah pikiran untuk mencairkan tabungan yang disimpan di koperasi.
Dihitung-hitung, simpanannya sudah ada sekitar Rp377 juta.
Kalau dana tersebut dicairkan, rencananya akan digunakan untuk modal usaha buka toko sembako.

Sisanya, akan digunakan umroh.
Keluarganya diajak rundingan akan ide tersebut, sepakat.
Semua keluarganya setuju kalau tabungan dipanen.
Namun, masalah muncul.
Baca juga: Sosok Lina Pacari 7 Kakek Pensiunan Demi Ketenangan Hati, Keuangan Stabil, Trauma Dikecewakan Pria
Koperasi di Jalan Kampung Malang Tengah, Margorejo, tempat yang dijadikan menabung, ternyata sudah tutup.
Orang-orang yang dikenal sebagai tidak ada yang bisa dihubungi.
Kondisi tersebut diungkapkan I Kadek Agus Mulyawan, pengacara MS.
Legalitas dan aktivitas koperasi telah diselidiki hingga ke Dinas Koperasi Surabaya.
Ternyata sejak 2015 sudah tidak pernah memberikan laporan audit tahunan pada pemerintah.
Baca juga: Nasib Suami Istri Gagal Naik Haji Padahal Habis Rp516 Juta, Tertipu Janji Manis Sales Travel: Khusus
"Kami menemukan data koperasi itu memiliki 32 orang penyandang dana. Total uang yang terkumpul ada sekitar Rp9 miliar, tapi koperasi tersebut sudah bangkrut sejak 2022," ungkapnya.
Informasi itu membuat MS syok.
Selama ini MS mengenal koperasi tersebut aman dan terpercaya.
Berani menawarkan bunga tinggi.
Sepengetahuannya, banyak jadi jujukan para abdi negara untuk menabung.
Mengikhlaskan uang bagi MS bukan solusi.
Baca juga: Nasib Pria Nikahi Wanita Jadi-jadian, Padahal Sempat Pacaran 1 Tahun, Tertipu Pakaian Gamis Syari
Temuan 32 orang menjadi penyandang dana memunculkan dugaan ada banyak juga yang menjadi korban.
"Oleh sebab itu, pada Januari 2024 lalu melapor ke Polrestabes Surabaya, temuan-temuan yang ada jadi alat bukti sebagai dasar membuat laporan," ujar pengacara MS.
Di tengah-tengah usaha mendapatkan kembali uangnya, MS menghadapi musibah lagi. Insiden kecelakaan membuat kakinya cidera. Butuh dana besar untuk biaya pengobatan.
Baca juga: Mimpi Pensiunan Polisi Pangkat AKBP Jadi Tuan Tanah Buyar Gegara Wakapolri Abal-Abal, Uang 3 M Raib
Kalau tabungan ratusan juta di koperasi cair, akan digunakan untuk biaya pengobatan.
Namun, kenyataannya koperasi sudah tidak beroperasi dan tidak ada satu pun semua nomor telepon pengurus yang aktif.
"Ternyata ada ya kejahatan seperti ini, berkedok simpanan gak tahunya modus penipuan. Jadi memang musti ekstra hati-hati kalau simpan uang," tandas Agus Mulyawan. (Tony Hermawan/TribunJatim.com)

Kasus serupa juga tidak terhindarkan terjadi di sektor pendidikan.
Wali murid melaporkan SDN Pinggir Papas 1 Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep Madura atas dugaan penggelapan uang tabungan siswa hingga ratusan juta.
Laporan polisi itu sesuai dengan nomor : STTLP/B/156/VII/2024/SPKT/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur, tertanggal 1 Juni 2024.
Dalan laporan itu, pihak SDN Pinggir Papas 1 dilaporkan oleh wali murid atas dugaan tindak pidana penggelapan uang atau penggelapan dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 atau 374 KUHP Pidana.
"Kami laporkan kemaren ke Polres Sumenep, jumlah keseluruhan tabungan siswa di SDN Pinggir Papas 1 keseluruhan Rp. 260 jutaan. Itu tabungan anak kami dalam satu tahun, sampai sekarang tidak dicairkan oleh pihak sekolah," tutur Herdiyanto, salah satu wali siswa SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas saat dikonfirmasi TribunJatim.com pada Selasa (2/7/2024).
Karena tidak ada kejelasan dari pihak sekolah (SDN Pinggir Papas 1) tersebut kapan akan diberikan tabungan siswa tersebut, maka pihaknya bersama wali siswa lainnya yang mengaku jadi korban kompak melaporkan ke Polres Sumenep.
Tabungan siswa senilai ratusan juta itu lanjutnya, hasil tabungan yang terkumpul mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN Pinggir Papas 1 dan menabung sejak bulan Juli 2023 lalu.
Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Kepsek di Surabaya Tilap Uang Guru Rp 2,3 M, Dipakai Bangun Rumah hingga Kosan
"Saya tidak tahu apakah tabungan anak kami itu dipakai pribadi atau tidak, yang jelas sampai sekarang tidak ada kejelasan dari pihak sekolah. Pada 19 Juli 2024 ada informasi pencairan, tapi ternyata setelah sampai ke sekolah tidak ada. Sampai saat ini tidak ada kejelasan kapan diberikan uang tabungan itu pada kami," tegasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan laporan wali siswa SDN Pinggir Papas 1 Desa Pinggir Papas tersebut.
"Iya benar," jawab mantan Kapolsek Sumenep Kota ini.
Laporan dugaan tindak pidana penggelapan uang tabungan siswa tersebut lanjutnya, saat ini sudah masuk ke Satreskrim Polres Sumenep.
"Masuk laporannya ke Reskrim," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN Pinggir Papas I Desa Pinggir Papas, Maski belum bisa memberikan keterangan.
Upaya konfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp pribadinya juga belum terangkat dan pesan juga belum terbalas pada Selasa (2/7/2024) pukul 11.17 WIB. (Ali Hafidz Syahbana/TribunMadura.com)
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pensiunan polisi
Polrestabes Surabaya
Koperasi di Jalan Kampung Malang Tengah
modal usaha buka toko sembako
berita viral lokal
ViralLokal
TribunJatim.com
Tribun Jatim
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.