Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pengakuan Jambret yang Bikin Mahasiswi UINSA Tewas Kecelakaan saat Kejar Pelaku, Ambil Uang Rp63.000

Pengakuan Jambret yang Bikin Mahasiswi UINSA Tewas Terjatuh saat Kejar Pelaku, Ambil Uang Rp63 Ribu

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Tersangka Melvin dan Tersangka A. Yusuf dikeler anggota Tim Jatanras Polda Jatim, Jumat (5/7/2024). Keduanya menjadi aktor penjambretan yang mengakibatkan mahasiswi UINSA tewas kecelakaan saat kejar pelaku 

"Alhamdulillah siang kemarin tersangka kedua (Tersangka AYE), sudah dilakukan penangkapan. Kalau tersangka pertama (Tersangka M) ditangkap pada 2 minggu lalu, dan kami kembangkan," jelasnya. 

Demi memberikan jaminan kepastian penegakkan hukum kepada masyarakat. Totok akan melakukan pemberkasan kasus terhadap keduanya secara terpisah. 

Baca juga: 2 Fakta Pilu Mahasiswi UINSA Tewas Kecelakaan Saat Kejar Jambret, Habis Beli Lauk untuk Jumat Berkah

Milah (44) menunjukkan tas anaknya, MDR (21) yang gagal dijambret, saat ditemui di rumahnya di Jalan Tambak Dalam Baru, Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024). MDR (21) merupakan mahasiswi UINSA yang tewas kecelakaan saat mengejar jambret di Jalan Arjuno, Surabaya.
Milah (44) menunjukkan tas anaknya, MDR (21) yang gagal dijambret, saat ditemui di rumahnya di Jalan Tambak Dalam Baru, Asemrowo, Surabaya, Sabtu (25/5/2024). MDR (21) merupakan mahasiswi UINSA yang tewas kecelakaan saat mengejar jambret di Jalan Arjuno, Surabaya. (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Baca juga: Sosok Mahasiswi Uinsa yang Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Aktivis yang Kritis dan Periang

Selain itu, kasus kejahatan lain yang dilakukan kedua tersangka dan telah dilaporkan oleh pihak korban masyarakat, bakal dilakukan pemberkasan secara tersendiri dan khusus. 

"Ada beberapa kasus 363 curanmor akan kami berkas dan kami akan kirimkan. Kasus 365 curas juga akan kami kirimkan. Harapan besar kami juga sama bahwa semoga pengadilan memberikan vonis dan efek jera seperti itu," ungkapnya. 

Lalu bagaimana korban bisa tewas saat berjibaku mengejar para tersangka setelah menjambret tasnya. 

Totok menerangkan, korban tewas setelah berusaha melakukan pengejaran terhadap para tersangka, di Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya. 

Motor yang dikendarai korban ternyata terlanjur melintas di lajur kanan jalan atau lajur kendaraan arah berlawanan. 

Dan, tak dinyana-nyana, motor korban terlibat kecelakaan dengan pengendara lain; mobil, hingga mengalami luka parah pada bagian kepala. 

"Sehingga ditolong oleh Gojek (Ojek Online) yang ikut ngejar pelaku. Dan dibawa ke RS dan meninggal dunia," ungkapnya. 

Menurut Totok, para tersangka yang beraksi mengendarai Honda Vario sempat menyadari bahwa pihak korban berupaya melakukan pengejaran. 

Tersangka eksekutor; Tersangka Melvin, sempat mengambil uang Rp63.000, dari dalam tas selempang korban yang berhasil dijambret, lalu membuangnya. 

"Jadi pelaku dikejar korban, pelaku tahu. Kemudian tas dibuang sekitar 50-100 meter dari TKP. Kemudian ditemukan salah satu saksi, dan saksi sudah kami periksa. Yang diambil cuma uang. Sedangkan HP dan sebagainya ada di sekitar TKP," terangnya. 

Namun, para tersangka tidak tahu jikalau pada akhirnya korban tumbang setelah terlibat kecelakaan di tengah pengejaran, hingga akhirnya berita kejadian tersebut viral di media massa dan televisi. 

"Posisi tersangka saat dikejar, ternyata tidak mengetahui kalau korban ini, laka lalu meninggal dunia. Tahunya saat berita ramai," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved