Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina Agustus 2024, Pertamax Naik Mulai Hari ini, Rp13.700 per Liter

Harga BBM non subsidi jenis Pertamax resmi naik mulai Sabtu (10/8/2024) ini.

Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Ilustrasi SPBU Pertamina. Harga BBM Pertamax naik mulai 10 Agustus 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - Harga BBM non subsidi jenis Pertamax resmi naik mulai Sabtu (10/8/2024) ini.

Adapun harga semula Rp12.950 per liter menjadi Rp13.700.

Harga tersebut efektif mulai 10 Agustus 2024.

Kenaikan harga tersebut diumumkan Pertamina lewat situs resminya pada Jumat malam (9/8/2024).

Harga Pertamax Rp13.700 per liter berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.

Di Sumatera Utara, Sumsel, Bangka Belitung, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Papua, Pertamax dijual Rp14 ribu per liter.

Baca juga: Harga Bensin Baru Pengganti Pertalite, Lebih Mahal atau Murah? Bakal Dirilis 17 Agustus 2024

Sementara di Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, harga Pertamax dipatok Rp14.300 per liter.

Adapun harga BBM non subsidi Pertamina lainnya masih sama seperti perubahan terakhir per 2 Agustus 2024 lalu.

Harga Biosolar atau Solar Subsidi tetap dibanderol Rp 6.800 per liter dan harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter.

Daftar harga BBM Pertamina berlaku efektif Sabtu 10 Agustus 2024:

Harga BBM Subsidi:

Pertalite: Rp 10.000/liter

Solar Subsidi/ Biosolar: Rp 6.800/liter

Harga BBM Non Subsidi:

Pertamax: Rp 13.700/liter

Pertamax Green 95: Rp 15.000/lite

Pertamax Turbo: Rp 15.450/liter

Dexlite: Rp 15.350/liter

Pertamina Dex: Rp 15.650/liter

Biosolar Non Subsidi (khusus di Nusa Tenggara Timur): Rp 15.250 per liter

Untuk lebih detail harga per daerah bisa dilihat di situs resmi Pertamina.

Ilustrasi SPBU Pertamina.
Ilustrasi SPBU Pertamina. (DOK. PERTAMINA)

Bensin baru pengganti Pertalite

Di sisi lain, Pemerintah akan merilis bensin baru pengganti pertalite pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Bensin pengganti pertalite tersebut digadang-gadang bakal ramah lingkungan karena memiliki kadar sulfur rendah.

Diketahui, sudah sejak beberapa bulan lalu ramai bensin subsidi paling murah itu akan digantikan bensin baru.

Dari kabar yang beredar, Pertalite akan digantikan Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95

Pertamax Green 95 sendiri sudah meluncur dan didistribusikan di Jakarta dan Surabaya.

Untuk harganya, bensin baru yang terbuat dari kandungan saripati tebu dijual lebih mahal dibanding Pertalite yakni Rp 13.900 per liter.

Dikutip dari Tribun Pontianak, Minggu (4/8/2024), pemerintah sedang mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar pengganti BBM yang berbasis fosil.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu.

"Kita kan sekarang berencana mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin, supaya polusi udara ini juga bisa dikurangi cepat," kata Luhut.

Dia bilang kandungan sulfur dari bensin bisa mencapai 500 ppm, sementara bioetanol jauh lebih rendah kandungan sulfurnya bisa hanya mencapai 50 ppm.

Kondisi sulfur yang tinggi tentu akan mempengaruhi kualitas udara dan berdampak pada kesehatan manusia.

"Kita hitung di situ, kalau itu terjadi sulfur tadi dikurangin, itu akan mengurangi orang yang sakit ISPA," ungkapnya.

"Dan itu juga (berdampak) kepada kesehatan (menghemat) sampai 38 triliun ekstra pembayaran BPJS," sambungnya.

"Ini sekarang lagi proses dikerjakan Pertamina," tambah Luhut.

"Nah, kalau ini semua berjalan dengan baik, kita bisa mengemat lagi (anggaran negara)," jelasnya.

Baca juga: Pengakuan Sopir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi & Keluarga di Jalan Perkara Biaya Bensin, Menyesal

Sulfur Lebih Rendah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim, kandungan sulfur pada jenis BBM baru tersebut lebih rendah.

Selain itu, BBM baru Pertamina yang akan diluncurkan pada bulan depan juga disebut lebih ramah lingkungan.

"Sekarang udara kita banyak emisi, jadi gimana kita bisa kurangi supaya hidup sehat, jadi alternatifnya pakai BBM rendah sulfur,” kata Arifin dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

Sayangnya Arifin belum mengungkap nama bensin baru tersebut.

Ditambah harga BBM baru juga belum diumumkan, apakah lebih murah atau lebih mahal dari Pertalite.

Walau begitu, ia menegaskan, pemerintah sedang mencari bahan bakar nabati (BBN) sebagai campuran BBM yang dapat menekan kandungan sulfur.

Adapun kandungan sulfur pada BBM yang saat ini beredar sebanyak 500 ppm.

Pemerintah menargetkan kandungan sulfur bisa dikurangi hingga di bawah 50 ppm.

"Tapi menuju itu ada ongkosnya dan kilang kita belum kelar di Balikpapan,” jelas Arifin.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono menegaskan, jenis BBM baru yang akan dihadirkan adalah produk non-solar milik Pertamina.

Namun, pemerintah akan melakukan uji coba perkenalan terhadap jenis BBM baru yang diluncurkan bulan depan.

Uji coba bakal dilakukan secara bertahap di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

"Kalau rendah sulfur itu akan mulai, tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick off-nya mau mulai di sana," jelas Agus.

"Masih mulai di beberapa SPBU," sambungnya.

"Enggak tahu namanya nanti, kayaknya yang Dex juga, yang non-subsidi." pungkas Agus.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved