Berita Jombang
Cerita Hendri Pria dari Jombang, Bergelut dengan Kotoran Sapi Dapatkan Biogas Pengganti Gas LPG
Hendri, pria asal Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Wonosalam, Jombang sejak tahun 2019 sudah tidak pernah membeli tabung Gas LPG.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
Saat semua kotoran sapi sudah masuk ke tempat pengadukan, ia lalu mengambil selang yang sudah terpasang di kran kemudian mengalirkan air ke tempat pengadukan yang telah dipenuhi kotoran sapi tersebut.
Dengan telaten, Hendri mulai mengarahkan selang dengan air mengalir ke tempat pengadukan. Tangan kanannya memegang selang, sementara tangan kirinya memegang sebuah kayu untuk dibuat mengaduk kotoran sapi.
"Prosesnya diaduk, ditambah air dulu terus diaduk sampai kotoran sapi dengan air itu tercampur rata," katanya.
Setelah kotoran sapi dan air terlihat sudah tercampur rata dan berwarna kecoklatan, tahapan selanjutnya, ia menyalurkan kotoran sapi yang sudah rata tersebut ke alat penampungan yang terbuat dari beton dan berada di bawah tanah.
"Kalau sudah di dalam penampungan, baru di edapkan dan tempat penampilan di tutup," ujarnya.
Jika kotoran sapi sudah diendapkan di tepat penampungan dan telah dalam posisi tertutup rapat. Maka secara sendirinya akan muncul gas dari tempat penampungan tersebut.
Gas itulah yang nantinya digunakan Hendri sebagai bahan bakar biogas. Endapan dari kotoran itulah yang nanti akan memunculkan gas. Gas yang muncul dari alat penampungan tersebut akan tersalurkan melalui saluran pipa yang langsung mengarah pada kompor yang ada di dapur Hendri.
Dengan begitu, api bisa menyala lewat saluran gas tersebut, dan bisa digunakan untuk memasak. Setiap harinya, Hendri selalu melakukan aktivitas yang sama, membersihkan, mengaduk dan mengendapkan kotoran sapi yang sudah tercampur dengan air menjadi biogas.
Hasil tidak mengkhianati proses, dari biogas yang dimunculkan dari endapan kotoran sapi itu langsung bisa tersambung dan menghasilkan api ketika regulator kompor di putar.
Api tampak sama seperti yang dihasilkan oleh gas LPG pada umumnya. Menariknya, bau kotoran sapi tidak tercium saat api dinyalakan. "Jadi alat penampung kotoran sapi ini harus terus diisi kotoran sapi setiap hari," katanya melanjutkan.
Untuk tetap menjaga kebersihan dan terawatnya alat-alat tersebut, setiap hari Hendri juga membersihkan saluran yang mampet dengan menusuk-nusuknya dengan menggunakan kayu.
"Kalau salurannya mampet biasanya saja tusuk-tusuk pakai kayu bias salurannya lancar lagi," ungkapnya.
Hendri mengaku sangat terbantu dengan biogas pengganti gas LPG ini. Karena lebih bisa menghemat dan tidak terus menerus membeli tabung gas LPG.
"Jadi dari kotoran sapi sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk memasak. Bisa diterapkan kalau memang niat dan mau melakukan prosesnya setiap hari," pungkasnya.
| Pulang Ngopi, 2 Remaja Jombang Jadi Korban Begal di Ring Road Mojoagung, Kepala Dikepruk Kayu |
|
|---|
| Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Tertimbun, Ayahnya Masih Hilang |
|
|---|
| Ratusan KK Terdampak Tanah Longsor di Wonosalam Jombang, Ayah dan Anak Dilaporkan Hilang |
|
|---|
| Air Kamar Mandi Terus Mengalir, Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas di Kamar Kosnya di Jombang |
|
|---|
| Tak Terima Ditertibkan, Puluhan PKL Jombang Geruduk Kantor Satpol PP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Hendri-saat-Mengaduk-Kotoran-Sapi-yang-Sudah-Tercampur-Air-Sebelum-Dimasukkan-ke-Tempat.jpg)