Viral Politik
Kata PDIP setelah Jokowi Copot Kadernya dari Jabatan Menteri, Bersih-bersih Hingga Jalan Pintas
Dua menteri kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yakni Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi)
TRIBUNJATIM.COM - Dua menteri kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yakni Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (19/8/2024).
Diketahui, mereka digantikan oleh Supratman Andi Agtas dari Partai Gerindra, dan Bahlil Lahadalia dari Partai Golkar.
Pencopotan itu dilakukan saat jabatan Jokowi hanya tinggal 2 bulan sebelum lengser dari jabatan presiden.
Reshuffle ini semakin memanaskan perseteruan Jokowi dengan PDIP.
Baca juga: Jokowi Rombak Menteri dari PDIP, Said Abdullah: Hormati Keputusan Presiden
Lantas, bagaimana reaksi politisi PDI-P usai dua kadernya dicopot Jokowi?
Fokus pilkada serentak
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI-P, Said Abdullah mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Jokowi, karena Indonesia menganut sistem presidensial.
Selain itu, ia meminta semua kader PDI-P yang masih berada dalam kabinet untuk bekerja lebih optimal.
Ia menegaskan, pihaknya tidak mungkin meratapi penggantian menteri, karena reshuffle menjadi salah satu mekanisme tata negara.
Saat ini, PDI-P sedang fokus mempersiapkan pemilihana kepada daerah (pilkada) pada November 2024.
“Apalagi, pilkada digelar serentak, sehingga kami harus memikirkan strategi terbaik untuk menyukseskan calon-calon yang kami usung dan dukung,” kata Said, dikutip dari Kompas.com, Senin (19/2024).
Jalan pintas kuasai partai
Juru bicara PDI-P, Chicho Hakim menduga, ada upaya jalan pintas untuk menguasai partai politik.
Pasalnya, perombakan kabinet ini dilakukan saat partai-partai politik sedang menggelar musyawarah nasional dan muktamar.
"Takutnya kalau Menkumham masih Pak Yasonna Laoly yang tertib administrasi, ya enggak bisa dilakukan bypass-bypass (jalan pintas) begitu kan gitu," kata Chico.
Selain melakukan reshuffle, Chico juga mempertanyakan keputusan Jokowi membuat lembaga baru di bawah kepresidenan.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif dari Jokowi.
Yasonna disebut berencana mundur September
Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat menanggapi turut pencopotan dua kadernya dari jabatan menteri.
Djarot menuturkan, Yasonna memang sudah berniat untuk mengundurkan diri pada September 2024.
Pengunduran diri ini direncanakan karena Yasonna terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
Menurutnya, Yasonna sudah menjalankan tugas dengan baik dan lurus, serta berpegang teguh pada konstitusi.
"Yang kedua, saya dapat informasi bahwa Pak Jokowi juga sudah berbicara dengan Pak Yasonna. Jadi silakan saja," jelas Djarot.
Siap-siap pemerintahan berikutnya
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan, partainya tidak mempersoalkan reshuffle kabinet yang menyasar kadernya.
Menurutnya, masa jabatan Jokowi dan para menterinya tinggal menghitung hari, sebelum berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Selain itu, reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi justru membuat pemerintahan selanjutnya bisa bersiap lebih awal.
"Ya enggak ada masalah, (jabatan) tinggal berapa hari. Malah bisa siap-siap, bersih-bersih lebih awal," terang Hasto, dilansir dari Kompas.com, Minggu (18/8/2024).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
AHY Ngaku Tak Ada Masalah usai Viral Dicueki Gibran: Jangan Mudah Terprovokasi |
![]() |
---|
Chat ke Pejabat Kemenhub Tak Dibalas, Politisi Adian Napitupulu Ngamuk, Sindir Bukan Minta Proyek |
![]() |
---|
4 Fakta Penugasan Khusus Prabowo ke Gibran, Wapres Berkantor di Papua? Lenis Kogoya: Seperti Jokowi |
![]() |
---|
Begini Reaksi PDI Perjuangan Soal Penghapusan Presidential Threshold oleh MK: Tunduk dan Patuh |
![]() |
---|
Jawaban Santai Bobby Nasution Dipecat PDIP, Sebut Dirinya Sudah Jadi Kader Gerindra: dari Kemarin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.