Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jombang

Pengakuan Pj Bupati Jombang soal Video Mesra 2 Pejabat Disdikbud, Alasan Tak Beri Sanksi Terkuak

Viral video mesra oknum 2 pejabat Disdikbud diduga bermesraan, beginilah penjelasan Pj Bupati Jombang.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com, Tribunnews.com
Ilustrasi video mesra di lingkungan Disdikbud viral di media sosial, Pj Bupati Jombang langsung berikan tanggapan khusus. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial soal tersebarnya video mesra yang melibatkan dua orang pejabat Disdikbud Jombang.

Empat buah video sedang menjadi sorotan lantaran rekaman CCTV itu menunjukkan perilaku asusila.

Seperti diketahui, sebuah rekaman CCTV menunjukkan oknum pasangan pegawai diduga di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang sedang bermesraan di salah satu ruangan.

Video yang diterima Tribun Jatim Network pada Selasa (20/8/2024) tersebut, ramai jadi bahan gunjingan masyarakat.

Video tersebut dibicarakan setelah akun Facebook Siska S yang menyebarkan sebanyak 4 video dengan durasi beragam.

Mulai dari video berdurasi 1.30 menit, 2.19 menit, 4.18 menit, 0.30 detik. 

Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Teguh Narutomo tanggapi rekaman CCTV diduga oknum pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang bermesraan di kantor dinas, Rabu (21/8/2024).

Teguh saat dikonfirmasi awak media setelah selesai menghadiri agenda Pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang pada Rabu (21/8/2024) mengaku tidak punya kompetensi untuk membahas hal tersebut, dan lebih menyerahkan kepada pihak berwajib.

Teguh saat dikonfirmasi perihal rekaman CCTV yang diduga menunjukkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, Senen, dan Sekretaris Dinas (Sekdin) Disdikbud Jombang, Dian Yunita Sari itu menyebut, agar pihak berwajib bisa turun tangan.

"Kita tidak tahu kebenaran hal itu. Tentunya kita harus laporkan dulu ke Reskrim apakah ini benar atau tidak, yang bisa berkomentar tentang hal itu," ucapnya saat dikonfirmasi di Gedung DPRD Jombang

Ia melanjutkan, selama tidak ada yang keberatan, ia enggan untuk memberi komentar.

Ia malah berkelakar memberi saran jika media seharusnya memberitakan hal-hal yang baik.

Baca juga: Oknum Pejabat Dinas Pendidikan Jombang Diduga Bermesraan di Kantor, Aksinya Terekam Kamera CCTV

"Selama tidak ada yang berkeberatan, saya juga tidak bisa mengomentari. Saya memberi saran, agar media lebih baik viralkan hal yang baik saja. Seperti bagaimana pemkab menyelesaikan kasus ruko simpang tiga dan lainnya," ujarnya. 

Video yang diduga Kepala Disdikbud Jombang dan Sekretaris Dinasnya itu kini sudah menyebar di media sosial dan menjadi bahan gunjingan masyarakat.

Pasalnya, keduanya merupakan pejabat di sebuah kantor kedinasan. 

Terkait hal itu, Teguh mengaku belum terpikir untuk memberikan sanski ketika tidak ada pihak yang keberatan.

Ilustrasi video
Ilustrasi video (Istimewa)

"Bagaimana kami mau memberi sanksi, ketika tidak ada yang keberatan. Selama tidak ada yang mempermasalahkan saya juga tidak punya hak untuk mempermasalahkan. Siapa yang bisa meyakini itu jika dilakukan di rumah kantor kedinasan," katanya melanjutkan. 

Teguh mengakui jika ia tak punya kompetensi untuk membahas soal kebenaran video tersebut.

"Saya tidak punya kompetensi untuk membenarkan sebuah video. Kalau nanti salah-salah, malah saya yang kena ITE nanti, wah jangan sampai seperti itu," ungkapnya. 

Ia menegaskan, supaya pihak berwenang turun tangan, karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

"Jadi coba berikan ruang kepada pihak-pihak yang punya wewenang untuk membereskan itu. Serahkan kepada pihak berwenang yang punya kompetensinya," tandasnya. (TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo).

Baca juga: Dikirimi Video Mesra Istri, Suami di Probolinggo Bacok Teman Lama, Tunggu Korban Selesai Tadarus 

Sementara itu, di tempat lain pelaku pembacokan bermotif asmara, Muhammad Kusniadi (33) warga Dusun Jambuan, Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, akhirnya diringkus polisi.

Seperti diketahui, pelaku membacok teman lamanya, Mohammad Nuryasin (33) warga Dusun Bukor, Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Dari penangkapan itu terungkap, sebelum peristiwa berdarah terjadi, korban rupanya pernah mengirim video Tiktok kepada pelaku.

Video Tiktok tersebut menampilkan kemesraan antara korban dengan istri pelaku.

Kusniadi lantas terbakar api cemburu. Kusniadi pun mendatangi Nuryasin di rumahnya sembari membawa sebilah celurit.

Keduanya pun bertemu, sebab kebetulan Nuryasin tuntas melaksanakan tadarus dan sedang berada di rumah.

Kemudian, Kusniadi dan Nuryasin terlibat cekcok di ruang tamu. Tak lama, Kusniadi mengeluarkan sebilah celurit dan mengayunkan ke arah korban.

Baca juga: Suami di Situbondo Bacok Tetangga, Curiga Selingkuh dengan Istrinya, Ternyata Salah Orang

Korban sempat berupaya menghindar hingga terjatuh menimpa meja kaca. Meja kaca pecah.

Korban menikam bahu pelaku menggunakan serpihan pecahan kaca itu. Sedang pelaku menyabet leher korban dengan celurit. Korban terkapar dan berlumuran darah.

Korban dilarikan ke RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo guna mendapatkan perawatan medis.

Kapolsek Tiris, Iptu Agus Nurfadianto membenarkan pelaku pembacokan sudah berhasil diamankan sesaat setelah terjadinya insiden pembacokan. 

Pelaku diamankan saat menjalani perawatan di Puskesmas Ranuyoso. Pelaku juga sudah menyerahkan diri ke Polsek Ranuyoso.

Baca juga: BREAKING NEWS - Usai Tadarus Setelah Tarawih, Warga Probolinggo Dibacok hingga Berlumuran Darah

"Kami lalu mendatangi puskesmas setelah berkoordinasi dengan Polsek Ranuyoso untuk mengamankan pelaku," katanya, Kamis (30/3/2023).

Agus menyebut proses penyidikan terkait kasus pembacokan ini ditangani oleh Satreskrim Polres Probolinggo.

Hal itu, karena kejadian ini melibatkan dua warga dari wilayah yang berbeda dan juga faktor keamanan.

"Kejadian ini melibatkan dua warga dari wilayah yang berbeda Lumajang dan Probolinggo. Karenanya, proses penyidikan dan lain-lain sepenuhnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Probolinggo. Selain itu juga pertimbangan keamanan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasus pembacokan menimpa N alias Mohammad Nuryasin (40) warga Desa Pedagangan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Pembacokan terhadap N dilakukan oleh M alias Muhammad Kusniadi warga Desa Alon-alon, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Senin (27/3/2023) sekira pukul 21.00 WIB.

Peristiwa berdarah ini diduga dipicu karena persoalan asrama.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved