Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

MCW Ajak Warga Malang Pilih Calon Pemimpin Punya Komitmen Anti Korupsi, Singgung Mantan Napi Nyalon

MCW ajak masyarakat Malang memilih calon pemimpin yang punya komitmen anti korupsi, singgung mantan napi ikut nyalon.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
Aktivis Malang Corruption Watch (MCW), Dhien Favian, mengajak masyarakat agar cerdas memilih calon pemimpin di Malang Raya dalam Pilkada Malang 2024 dan Pilkada Batu 2024. 

M Anton yang merupakan mantan narapidana korupsi maju dalam Pilkada 2024 Kota Malang. Ia berpasangan dengan Dimyati Ayatullah.

Dalam pernyataan resminya setelah mendaftar di KPU Kota Malang mengenai statusnya sebagai mantan terpidana, Anton menegaskan bahwa dia tidak seperti apa yang dibayangkan banyak orang saat ini.

"Saya tidak seperti apa yang masyarakat lihat. Bahwa kami percaya, kami diminta oleh masyarakat untuk melaksanakan program. Tidak lain masyarakat memberikan kepercayaan kepada kami. Saya percaya masyarakat Kota Malang cerdas. Saya yakin masyarakat tahu mana yang baik dan tidak baik, mana yang salah dan tidak salah," kata Anton.

Anton menegaskan dirinya maju Pilkada Malang 2024 karena diberi tugas oleh para tokoh agama dan masyarakat.

Ia ingin menunaikan tugas itu. Anton masih cukup yakin dengan program-program yang pernah ia usung saat menjadi wali kota sebelumnya. Anton menegaskan bahwa program yang diusung nanti jika ia terpilih adalah peduli masyarakat kecil.

"Kami dan seluruh tokoh ulama, kiai, dan habib, akan bersama-sama bertekad maju di Pilkada 2024. Dengan harapan bersama, bahwa kami ditugasi membangun Kota Malang. Melakukan visi dan misi program yang diperuntukan ke masyarakat Kota Malang," kata Anton.

Sementara itu, Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengatakan, partai tempatnya bernaung sekarang yakni PSI memang dipimpin oleh anak Presiden RI, Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep.

Meski begitu, ia tidak ingin dianggap hanya mendapat aji mumpung sekalipun di saat bersamaan ia mengakui memiliki hubungan dan komunikasi dengan pemerintah pusat.

Kehadirannya bersama Wahyu Hidayat dalam Pilkada Malang 2024 kali ini untuk membuktikan bahwa dirinya memang mampu mewujudkan harapan publik.

Pasangan Wahyu-Ali didukung oleh koalisi partai besar yang sering disebut KIM Plus. Bahwa Ali sendiri mengatakan dirinya terinspirasi kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Kami ingin hadirkan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 terjadi di Kota Malang," kata Ali.

Dosen hukum Universitas Islam Malang (Unisma) , M Fahrudin Andriansyah sebelumnya telah mengatakan, partai politik memiliki tanggung jawab kepada masyarakat tentang edukasi anti korupsi.

Menurutnya, tanpa peran partai politik yang masif, upaya memberantas korupsi akan cukup sulit diwujudkan. Direktur Pusat Studi Anti Korupsi (Pasak) Unisma itu megingatkan, isu anti korupsi berkaitan dengan isu-isu sosial yang lain. 

"Memang agak tidak adil juga juga kalau semuanya diserahkan kepada publik, ada peran yang begitu penting yakni partai politik. Partai memiliki kewenangan luar biasa memberikan rekomendasi atau tidak kepada kadernya. Sekarang kita lihat, partai yang memiliki semangat anti korupsi itu yang mana? Kalau ini biasa saja, sesuatu yang tidak baik itu manjadi baik karena dibiasakan, terutama dalam agenda pemberantasan anti korupsi ke depan," ujarnya.

Di tengah minimnya gerakan partai politik menolak korupsi, pada akhirnya mau tidak mau publik yang harus menyuarakan.

Fahrudin juga mendorong agar masyarakat ikut mendukung calon kepala daerah yang memiliki tujuan pemberantasan korupsi.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved