Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anaknya Tewas Dipukul Pelatih Silat, Ibu Santri Alif Ikhlas Tak Laporkan: Gak Suka Temannya Dihukum

Seorang santri tewas dipukul pelatih silatnya yang masih berusia 17 tahun. Korban adalah Alif Riski Hanip Widodo (14) santri di Kabupaten Banyuwangi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/RACHMAWATI
Anaknya Tewas Dipukul Pelatih Silat, Ibu Santri Alif Ikhlas Tak Laporkan: Gak Suka Temannya Dihukum 

"Saya dapat kabar jam 3 sore dan berangkat jam 5 sore sewa mobil sendiri. Perjalanan 18 jam dari Bekasi ke Banyuwangi langsung ke rumah sakit dan tahu anak saya sudah meninggal," kata Sumilah.

Sumilah mengaku awalnya menyetujui saat keluarga lapor polisi.

Namun di tengah perjalanan ke Banyuwangi, ia merasa harus mengikhlaskan kematian anaknya.

"Itu baru beberapa jam di perjalanan, saya berpikir, buat laporan ke polisi pun tak akan membuat anak saya hidup kembali. Saya telepon keluarga di Banyuwangi dan meminta untuk mencabut laporan," kata Sumilah.

Baca juga: Terima Tantangan Parkur Hadiah Rp 150.000, Santri ini Meninggal Jatuh usai Salah Injak Atap

Sumilah mengaku banyak yang mempertanyakan keputusannya mencabut laporan ke polisi.

Namun ia yakin bahwa keputusannya yang terbaik untuk mendiang anak pertamanya.

"Mas Alif itu anak yang setia kawan. Sering sekali berbagi ke teman-temannya di pondokan. Saya yakin, Mas Alif juga enggak akan suka jika temannya dihukum."

"Saya pikir, ini sudah jalannya Mas Alif meninggal seperti ini. Jika Mas Alif langsung meninggal, berarti dia tak sempat merasakan sakit," kata dia.

Ia membenarkan bahwa terduga pelaku tercatat sebagai warga Lampung. Namum menurut Sumilah, keluarga besar JAZ yang ada di Banyuwangi sudah bertemu dengannya.

"Keluarganya sudah ke sini. Tapi orang tuanyanya belum karena masih di Lampung. Katannya mau ke sini. Kalau sama pelatihhnya, saya tidak mau bertemu dengannya," kata Sumilah.

Baca juga: Nasib 2 Santri di Situbondo Dibebaskan usai Curi Susu di Toko, Terpaksa Karena Uang Bulanan Kurang

Sumilah bercerita Alif adalah anak pertama.

Anak keduanya juga mondok di pondok pesantren tempat Alif belajar dan anak bungsunya, masih tinggal bersamanya di Bekasi.

"Saya dan suami memang sengaja memondokkan Alif dan adiknnya di Banyuwangi karena dekat rumah, walau KTP Bekasi, kami asli dari Banyuwangi," kata dia.

Menurut Sumilah, ia dan suaminya berharap agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang tinggi.

"Saya ini hanya lulusan SD. Suami kerja di pengecoran jalan di Bekasi. Kami pinginnya anak-anak pendidikannya di atas kami. Termasuk Alif dan adik-adiknya."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved