Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tukang Becak yang Tewas Ditabrak Dikenal Pendiam, Tak Pernah Pasang Tarif saat Antar Jemput Tetangga

Suparman yang telah bekerja sebagai tukang becak itu, kerap diandalkan oleh beberapa tetangganya untuk bepergian jarak dekat di sekitar Sawahan

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Saat warga mensalatkan jenazah Suparman tukang becak di Surabaya yang ditabrak Mobil Honda HR-V 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sosok Suparman (58) tukang becak yang tewas dengan kaki remuk nyaris putus usai ditabrak pengemudi Mobil Honda HR-V yang teler narkotika usai dugem dikenal sebagai sosok pendiam, pekerja keras dan baik. 

Suparman yang telah bekerja sebagai tukang becak itu, kerap diandalkan oleh beberapa tetangganya untuk bepergian jarak dekat di sekitar permukiman kawasan Jalan Kedunganyar, Sawahan, Surabaya. 

Ternyata, Suparman tidak pernah mematok tarif diawal kepada para pelanggan becaknya, apalagi mereka yang merupakan tetangga dekat rumahnya. 

Bahkan, Suparman tidak pernah menagih atau menunggu upah bayaran setelah mengantar tetangganya kembali pulang ke rumah dari tempat tujuan. 

Hal tersebut disampaikan oleh adik ipar Suparman, Roim Hidayat (54) kepada TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2025). 

Baca juga: Tukang Becak yang Tewas Ditabrak Pengemudi HR-V Teler Sepulang Dugem, Istri : Baru Khitankan Anak

Ia memperoleh cerita tersebut dari para tetangga sang kakak, saat mempersiapkan perlengkapan pemakanan.

Karena dirinya tidak tinggal bersama sang kakak ipar karena menetap di Kabupaten Gresik. 

Bahkan, Roim mengaku bulu kuduknya berdiri; merinding saat menceritakan kesaksian para tetangga terhadap perangai kakak ipar selama hidup. 

"Saya sampai merinding menceritakan. Tetangga barusan cerita. Beliau kalau mengantarkan orang, istilahnya engga narif. Istilahnya engga nunggu bayarannya. Kalau sampai rumah tujuan, beliau langsung pulang. Intinya pamrihnya, seikhlasnya," katanya. 

Baca juga: Mobil Honda HR-V Tabrak Tukang Becak Sampai Tewas, Ternyata Pakai Pelat Palsu, SIM Mati Setahun

"Amit. Urusan ongkos, itu belakangan. Saya diberitahu mbak sebelah; mas man kalau antar orang, pas sampai rumah, langsung ditinggal," tambahnya. 

Sementara itu, Istri Suparman, Marsimah mengatakan, semasa hidup suaminya itu tak memiliki harapan yang terlalu muluk-muluk terhadap masa depan sang anak. 

Asalkan menjadi orang yang berbakti pada orangtua, agama dan berguna terhadap orang lain terlebih-lebih bangsa dan negara, bagi Marsimah itu sudah cukup. 

"Cita-cita kepada anaknya, ya bilang; jadi polisi atau TNI, pokoknya yang membela, dan bisa jadi kebaikan," ujar Marsimah saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka. 

Suparman merupakan satu satunya tulang punggung keluarga kecilnya. Penghasilan sebagai tukang becak yang ditekuni sang suami sejak 35 tahun lalu, adalah sumber penghidupannya selama ini. 

Marsimah sebenarnya ingin membantu sang suami untuk bekerja. Serabutan tak mengapa. Asalkan bisa menambah sedikit-sedikit biaya kebutuhan dapur, sekolah sang anak dan sewa tempat tinggal. 

Tapi apa mau dikata, Marsimah mengalami kekurangan dari segi penglihatan. Kondisi kesehatan pandangan matanya selama beberapa tahun belakangan semakin menurun. 

Ia sama sekali tidak bisa melihat jelas raut dan ekspresi wajah orang-orang yang sedang diajaknya berbicara. Apalagi beraktivitas agak berat dan bekerja di luaran sana. 

Kini, Marsimah berharap kepada pihak kepolisian untuk bisa memberikan hukuman tegas kepada sopir. 

Selain itu, ia juga berharap kepada pihak sopir untuk bertanggungjawab secara sosial kepada keluarganya. 

"Iya (diserahkan ke Polisi urusannya). Dan tanggung jawab, karena saya ini enggak bisa bekerja. Mata saya lihat sampean aja, mukanya halus. Tulang punggung keluarga, ayahnya," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, kecelakaan tersebut menyebabkan satu orang korban tewas. Yakni pengayuh becak, laki-laki, berinisial Suparman atau S (58) warga Kedunganyar, Sawahan, Surabaya. 

Korban S meninggal dunia dengan luka parah hampir di sekujur tubuh. Terutama pada anggota tubuh gerak bagian bawah. Kaki kanannya putus karena luka parah akibat tabrakan. 

Selain itu, ada juga korban luka dua orang, diantaranya pemotor ojek online; Honda Vario S-2780-OS, yang membawa penumpang. 

Pengendara motor, pria berinisial MI (61) mengalami luka parut kaki dan tangan kanan. 

Lalu penumpangnya, T (31) mengalami memar pipi kiri, parut tangan dan kaki kanan. 

Kemudian, nasib sopir mobil Honda HR-V, resmi berstatus tersangka dan ditahan setelah terbukti melakukan kelalaian mengemudikan kendaraan dalam keadaan terpengaruh zat adiktif narkotika. 

Sopir Abdul Aziz (30) atau AZ ditetapkan tersangka atas pelanggaran Pasal 311 Ayat 4 dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), yakni menyebabkan kecelakaan lalu lintas hingga menimbulkan korban jiwa, dan berpotensi terkena pidana penjara selama 12 tahun. 

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved