Berita Viral
Patung Penyu Telanjur Diaudit Dedi Mulyadi, Disperkim Bongkar Anggaran Asli, Rusak Ulah Pengunjung
Telanjur diaudit oleh Dedi Mulyadi, Disperkim bongkar anggaran aslinya ternyata bukanlah Rp 15 miliar, kini kondisi patung rusak karena pengunjung.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Patung penyu telanjur diaudit oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Disperkim membongkar anggaran sebenarnya.
Ternyata bukan Rp 15,6 Miliar, inilah anggaran sebenarnya patung penyu yang viral tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) memberikan klarifikasi terkait anggaran pembangunan Alun-Alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi, yang ramai diperbincangkan publik.
Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha, menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp15,6 miliar bukan hanya untuk pembangunan replika penyu raksasa, melainkan untuk keseluruhan alun-alun seluas 9.812 meter persegi.
Menurut Indra, anggaran sebesar Rp15.679.756.800 tersebut digunakan untuk berbagai elemen infrastruktur di kawasan alun-alun, termasuk selfie deck, leuit, gedung kuliner, serta fasilitas lain seperti plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran drainase, dan papan penunjuk (signage).
“Jadi bukan hanya patung penyu saja, tetapi juga seluruh sarana dan prasarana yang ada di kawasan alun-alun,” jelas Indra.
Padahal, kasus penemuan Patung Penyu terbuat dari kardus ini ramai dibicarakan karena disebut-sebut memiliki anggaran mencapai Rp 15,6 Miliar.
Bahkan kasus ini juga langsung disoroti oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam akun media sosialnya, Dedi Mulyadi bijak mengurai reaksinya terkait kasus patung penyu yang disebut-sebut terbuat dari kardus tersebut.
Dedi menyebut bahwa ia sudah memerintahkan Inspektorat Pemprov Jabar untuk memeriksa proyek pembuatan patung tersebut.
Baca juga: Pihak Proyek Akui Dana Patung Penyu Tak Sampai Rp 15 Miliar, Dedi Mulyadi Siap Transparan ke Warga
"Mengenai ramainya (soal) patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang. Saya sudah meminta Inspektorat Provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut. Setelah nanti hasil audit, baru akan kita umumkan, agar masyarakat mendapat penjelasan objektif, tidak bersifat praduga dan fitnah," ungkap Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut kata Dedi, ia ingin kasus tersebut diselesaikan secara transparan.
"Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya. Hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," imbuh Dedi.

Replika penyu yang terbuat dari bahan resin mengalami kerusakan akibat tindakan pengunjung yang menaiki dan menduduki bagian tempurungnya.
Padahal, sudah disediakan selfie deck khusus agar pengunjung dapat berfoto dengan aman.
patung penyu
Dedi Mulyadi
Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim)
Alun-alun Gadobangkong
berita viral
TribunJatim.com
Menu MBG Disebut Pelit, Usaha Adik Kepala Desa Disinggung, Kades Sebut sudah Diperbaiki |
![]() |
---|
Tampar Siswa yang Tak Gulung Tikar, Guru Olahraga Diberhentikan Disdik, Minta Maaf ke Ortu |
![]() |
---|
Pantas Kades Ahmad Riyadi Bisa Tilap Uang Rp727 Juta, Bangun Infrastruktur Asal-asal dan Tak Selesai |
![]() |
---|
Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Bikin Rugi Negara Rp 2,9 Miliar, Pengurus Desa Dikelabuhi |
![]() |
---|
Kesaksian Warga saat Polisi Temukan Bima di Malang, Langsung Dirangkul dan Dibawa Naik Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.