Cegah Fatalitas Jantung Aritmia, Siloam Hospital Surabaya Target Screening 3.000 Orang Lewat Sedetak
Cegah fatalitas akibat jantung aritmia, Siloam Hospital Surabaya targetkan screening 3.000 orang lewat Screening Deteksi Aritmia Kita (Sedetak).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyakit jantung menjadi satu di antara penyakit katastropik yang banyak dijumpai di Indonesia.
Mengantisipasi dampak lebih berat terhadap pasien, Siloam Hospital Surabaya menggencarkan deteksi jantung aritmia sebagai salah satu gangguan pada jantung yang cukup mematikan.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, penyakit jantung menjadi salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia.
Data WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian (satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung).
Di Indonesia, jantung menjadi penyakit katastropik yang paling banyak ditemukan di Indonesia dengan angka mencapai 15,5 juta kasus sepanjang 2022.
Jumlah tersebut jauh di atas kanker (3,2 juta kasus) dan stroke (2,5 juta kasus).
Menurut Head of Business Siloam Hospitals Surabaya, dr Chandra Wijaya, satu di antara gangguan jantung adalah aritmia.
Gangguan ini menyebabkan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
"Sering kali aritmia tidak terdeteksi oleh karena itu kami berusaha memberikan awareness (kesadaran) kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan screening atau pemeriksaan jantung rutin," kata dr Chandra, Jumat (21/3/2025).
Mengantisipasi hal ini, Siloam Hospital Surabaya meluncurkan program Screening Deteksi Aritmia Kita (Sedetak). Melalui program tersebut, pasien akan mendapatkan pemeriksaan screening lebih awal.
Baca juga: 10 Manfaat Puasa Ramadan untuk Kesehatan: Mengontrol Gula Darah hingga Mendukung Kesehatan Jantung
Dengan mengetahui lebih awal, maka penanganan akan diberikan secara lebih cepat.
"Kami menargetkan 3.000 orang melakukan pemeriksaan ECG (Elektrokardiogram) dengan program Sedetak," katanya.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Siloam Surabaya, dr Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA, mengungkapkan banyak pasien baru menyadari mengalami aritmia setelah mengalami gejala seperti jantung berdebar atau rasa lemas.
"Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung,” jelas dr Ragil.
penyakit jantung
Siloam Hospital Surabaya
dr Chandra Wijaya
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri, Diduga Dipaksa Telat Staples dan Disodomi Sesama Tahanan |
![]() |
---|
Demo Buruh 28 Agustus 2025 di Gedung DPR: Latar Belakang, Tuntutan hingga HOSTUM, Apa itu? |
![]() |
---|
Pemilik Kaget Mobilnya Hilang Dipakai Polisi hingga Diganti Warna, Kapolres Bilang Cuma Stiker |
![]() |
---|
Imbas Demo Solidaritas Affan Ricuh, Polisi Malang Ciduk 61 Pendemo, Kini Diperiksa di Mapolresta |
![]() |
---|
Keberadaan Wapres Gibran saat Demo Berlangsung, Dimana? Tak Aktif di Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.