Selama Lebaran 2025, Volume Kendaraan di Trenggalek Meningkat 100 Persen, Angka Kecelakaan Menurun 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Operasi Ketupat Semeru 2025 yang dilaksanakan sejak 26 Maret 2025 di Kabupaten Trenggalek ditutup Selasa (8/4/2025). 

Dalam operasi yang dilaksanakan selama 14 hari bertepatan dengan perayaan Lebaran 2025 tersebut, Satlantas Polres Trenggalek mencatat adanya peningkatan volume kendaraan yang masuk maupun keluar Kabupaten Trenggalek hingga 100 persen.

"Sebelum operasi ketupat untuk kendaraan yang masuk wilayah Trenggalek perjamnya antara sekitar 50 sampai 100 kendaraan roda empat perjamnya," kata Kaurbinops Satlantas Polres Trenggalek, Iptu Winarno, Rabu (9/4/2025).

Sedangkan selama pelaksanaan operasi ketupat, volume kendaraan meningkat mencapai 200 sampai 300 kendaraan perjamnya.

"Untuk angka Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) juga sangat minim yaitu 14 kejadian," lanjutnya 

Angka tersebut turun 2 persen dibandingkan Operasi Ketupat Semeru 2024 yang mana pada tahun tersebut terjadi Laka Lantas sebanyak 16 kali.

Dalam kesempatan itu, Winarno juga memastikan tidak ada korban laka lantas dengan luka berat atau bahkan sampai meninggal dunia selama Operasi Ketupat 2025.

Baca juga: Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Kediri Catat Kasus Kecelakaan Turun 10 Persen

"Untuk blackspot atau jalur rawan Laka Lantas tetap di ruas jalan nasional di Kecamatan Durenan, karena jalan tersebut lurus, dan arus lalu lintasnya padat," ucap Winarno.

Satlantas Polres Trenggalek juga menaruh perhatian lebih pada destinasi wisata di Kecamatan Watulimo serta pelaksanaan lebaran ketupat di Kecamatan Durenan.

"Alhamdulillah untuk pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman lancar terkait dengan rekayasa jalan yang dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Trengalek," pungkasnya.