Dorong Potensi Berwawasan Lingkungan, Novita akan Terapkan Sistem Wisata Timur Tengah di Trenggalek

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini getol mendorong perkembangan sektor wisata Kabupaten Trenggalek sebagai lokomotif untuk menggerakkan perekonomian hijau di Bumi Menak Sopal.

Novita menegaskan, untuk memajukan perekonomian tidak harus dengan cara merusak alam.

Ia pun mencontohkan bagaimana transisi perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara di Timur Tengah.

Mereka yang dulunya mengandalkan ekploitasi minyak dan gas bumi kini bergeser pada sektor pariwisata, sebagai contohnya adalah Uni Emirat Arab yang menjadikan Dubai sebagai pusat wisata global yang bisa menyumbangkan lebih dari 12 persen PDB (Produk Domestik Regional Bruto) nasional. 

Transformasi negara-negara timur menegaskan, pariwisata bukan sekadar sektor pelengkap, namun sektor utama untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan. 

"Tidak semua hal-hal yang berkaitan dengan tambang itu menghasilkan uang banyak kalau kita gerakkan pariwisata dengan serius. contohnya Timur Tengah, menjadikan pulau menjadi tempat wisata," ucap Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII tersebut, Jumat (11/4/2025).

Trenggalek dinilai Novita harus memunculkan penawaran wisata baru.

Selain wisata alam yang sudah eksisting, wisata sejarah bisa lebih dimunculkan dan dikemas menjadi paket wisata.

Paket-paket wisata ini kemudian harus juga dijual dengan kerja sama bersama asosiasi-asosiasi travel agen. 

Baca juga: Cara Medical Check Up Gratis untuk yang Ulang Tahun di Bulan Januari, Periode hingga April

"Kemarin sudah saya temukan dengan bapak bupati, Asosiasi Travel Agen Indonesia untuk membuat listing paket wisata daerah untuk dijual ke travel-travel agen. Ini yang harus terus dikawal oleh bapak bupati. Ke depannya Trenggalek siap, kemudian travel agen siap mengemas penjualannya," lanjutnya.

Selain itu, Novita juga mendorong Trenggalek lebih mengembangkan medical tourism atau perjalanan wisata yang bertujuan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Novita mencontohkan Malaysia di mana saat menerima pasien yang butuh rawat jalan atau operasi, sudah ditawarkan pula paket wisatanya.

"Harapan saya dan saya sudah mulai bergerak untuk menghubungi beberapa dokter yang cukup besar namanya di Indonesia, untuk bergerak membuat ajakan berinvestasi di klinik utama di Kabupaten Trenggalek," jelas lulusan Pascasarjana Ekonomi Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini.

"Jadi bisa menjadi wadah-wadah masyarakat yang ingin berobat, dengan sarana dan prasarana serta kemampuan dokter yang lebih mencukupi kebutuhan masyarakat," lanjutnya.