Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Polres Pacitan Rudapaksa Tahanan

Pantas Aiptu LC Sering Mampir Ruang Tahanan, Napi Wanita 3 Kali Jadi Korban Kebejatan Oknum Polisi

Ternyata anggota polisi berinisial Aiptu LC itu diduga merudapaksa seorang tahanan wanita. Aksi bejat itu dilakukan Aiptu LC di ruang tahanan.

Editor: Torik Aqua
Grafis Tribun-Video dan Pixabay via Pexels
OKNUM POLISI - Ilustrasi polisi. Seorang polisi Aiptu LC rudapaksa napi wanita di ruang tahanan Mapolres Pacitan. Kini ditahan di Polda Jatim. 

Ia berduel dengan seorang warga bernama Ahmad Damiati.

Duel tersebut terjadi di halaman Puskesmas Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, pada Sabtu (9/2/2025).

Baca juga: Sosok Anak Kiai di Jawa Timur Diduga Pelakor, Viral Ditegur Selingkuh Dosa, Nekat Tabrak Istri Sah

Ilustrasi aborsi - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Rabu (29/1/2025), memperlihatkan seorang pria memaksa kekasihnya untuk aborsi
Ilustrasi aborsi - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Rabu (29/1/2025), memperlihatkan seorang pria memaksa kekasihnya untuk aborsi (Generated by AI)

Insiden ini diduga dipicu oleh masalah pribadi yang berkaitan dengan perselingkuhan.

Camat Pujut, Jumahir, menyatakan bahwa kedua terlibat dalam duel tersebut merupakan warga Desa Ketare.

"Mungkin yang terekspos adalah kasus perselingkuhan, tetapi hasil penyelidikan tentu kita menunggu dari pihak kepolisian," ungkap Jumahir kepada TribunLombok pada Minggu (9/2/2025).

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan Polres Lombok Tengah.

Penjabat Kepala Desa Ketare, Putrangsa, menjelaskan bahwa aksi duel tersebut merupakan masalah pribadi antara kedua belah pihak.

"Rekan Kapolsek juga sudah ke TKP. Mungkin nanti rekan Kapolsek yang menjelaskan," ujar Putrangsa.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini keduanya sedang dalam proses perawatan di rumah sakit.

 
Putrangsa menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan penanganan kasus sepenuhnya kepada kepolisian.

"Pemerintah desa belum bisa bertindak karena kedua pihak masih terluka dan tidak bisa dimintai keterangan," jelasnya.

Ia juga mengimbau agar warga tidak terprovokasi dan menghindari pengerahan massa.

"Ini butuh proses, jangan sampai ada pergerakan massa. Harapan kita, semua masyarakat menjaga ketertiban dan menyerahkan proses hukum kepada yang berwenang," tutup Putrangsa.

Kronologi kejadian

Peristiwa ini berawal dari Aipda Saefudin yang menghubungi istri Lalu Ahmad Damiati.

Ahmad Damiati menduga bahwa istrinya ada hubungan dengan Aipda Saefudin, sehingga merasa sakit hati.

Atas hal itu, Ahmad Damiati, yang berpura-pura sebagai istrinya, membalas pesan singkat Aipda Saefudin. 

Keduanya kemudian bertemu di Puskesmas Sengkol, pada Sabtu (9/2/2025).

Tanpa basa basi, Ahmad Damiati selanjutnya mengayunkan parang ke arah Aipda Saefudin. 

Tetapi, parang itu direbut. Parang itu kemudian yang dipakai Aipda Saefudin melukai tangan Ahmad Damiati.

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved