Anak Komisioner Bawaslu Tuban Semakin Memburuk usai Periksa di RSUD, Diduga Salah Diagnosis
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Koesma Kabupaten Tuban, kembali mendapatkan keluhan dari masyarakat, Selasa (29/4/2025).
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Koesma Kabupaten Tuban, kembali mendapatkan keluhan dari masyarakat, Selasa (29/4/2025).
Kali ini, masyarakat yang mengeluhkan pelayanan RSUD dr. Koesma Tuban adalah Sutrisno Puji Utomo, seorang anggota Komisioner Bawaslu Tuban.
Ia menyampaikan keluhan terkait pelayanan rumah sakit, karena anaknya yang berusia 9 bulan, R, diduga tidak mendapatkan perawatan yang serius saat berobat.
Sutris menceritakan, jika pada hari Jumat (25/4/2025), ia telah memeriksakan anaknya yang sedang mengalami sakit kulit ke RSUD. Saat itu, anaknya mengalami lebam di beberapa titik seperti di area wajah dan pantat.
Namun, sesampainya di gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Koesma Tuban, oleh dokter penjaga, bayi R hanya dilakukan pengecekan suhu dan tes saturasi oksigen saja.
Baca juga: Sosok Wanita Banting Bayi 6 Bulan, Ngaku Emosi Sering Dititipi Anak, Pelaku Positif Narkoba
Usai dilakukan pengecekan tersebut, dokter penjaga, menyimpulkan kalau itu adalah sakit alergi biasa. Pasien kemudian diperbolehkan pulang dan hanya dikasih obat alergi.
“Saat saya periksakan di RSUD dokter penjaga mengatakan kalau anak saya kena alergi biasa,” ujarnya
Usai dari RSUD, Sutrisno kemudian membawa anaknya pulang ke rumah untuk beristirahat, namun sesampainya dirumah, kondisi anaknya ternyata tidak semakin membaik.
Baca juga: Petani Diadili Karena Curi Merica Demi Nafkahi Anak dan Ibu, Kerugian Korban Tak Sampai Rp 2,5 Juta
Tubuhnya semakin panas, dengan kondisi lebam di kulit juga meluas dan semakin parah.
Tak tega melihat kondisi anaknya makin parah, Sutris kemudian memeriksakan kembali anaknya di Rumah Sakit Medika Mulia pada Sabtu (26/4/2025) pagi.
Disana anaknya langsung dilakukan pengecekan darah dan diketahui ternyata anaknya terinfeksi Sindrom Stevens-Johnson.
“Di Medika langsung di cek darah, sedangkan di RSUD tidak dilakukan pengecekan sama sekali,” imbuhnya.
Baca juga: Narto Babak Belur Dihajar Warga, Kepergok Mencuri Ikan di Tambak Tuban, Dua Temannya DPO
Menurut Sutris saat ini anaknya harus menjalani perawatan intensif karena hampir 80 persen tubuhnya mengalami luka lebam. Dari kejadian ini, ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi kepada pasien-pasien lainnya yang hendak berobat di RSUD Dr. Koesma Kabupaten Tuban.
“Harapan saya kejadian seperti ini tidak terulang,” bebernya.
Sementara itu menanggapi keluhan ini, Direktur RSUD dr. R. Koesma Tuban, Moh. Masyhudi mengatakan, bahwa tindakan dokter jaga sudah benar sesuai hasil diagnosa awal. Pemberian resep obat jalan diharapkan pasien bisa kontrol kembali ke RSUD jika belum ada perubahan.
"Saya juga membenarkan pasien dibawa ke RS Medika karena orang tua juga ingin anaknya cepat sembuh. Pemberian obat karena dokter jaga menganggap bisa dengan obat jalan," ujarnya.
Baca juga: Dikabarkan Hilang, Pria Tuban Ditemukan Tewas Tergantung di Hutan
Dari kejadian ini, pihak RSUD telah memanggil dokter jaga yang bertugas menangani pasien anak R dan akan mengevaluasi pelayanan agar lebih baik.
"Kita telah panggil dan akan mengevaluasi pelayanan agar lebih baik," ujarnya.
Direktur RSUD juga telah menekankan kepada dokter jaga di IGD untuk tidak menyepelekan apa yang nampak dari pasien.
Sebaliknya, feeling sebagai dokter harus dijalankan.
Bawaslu Tuban
RSUD dr Koesma Tuban
alergi
sindrom Stevens-Johnson
berita Tuban hari ini
ViralLokal
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Peluang KAI Daop 9 Permanenkan Operasional Kembali Stasiun Argopuro di Banyuwangi: Dievaluasi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Bojonegoro Bakal Dibuka pada 15 Agustus, Ada 100 Siswa SMA Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Kisah Pasangan Lansia di Hutan Jombang, Setia Hidup Berdua Selama 50 Tahun, Bertahan dari Hasil Alam |
![]() |
---|
Modus Pasangan Kekasih Culik Bocah Sidoarjo Lalu DIbawa ke Yogyakarta, Sebab Aksi Nekatnya Terkuak |
![]() |
---|
Saran Wali Kota Wahyu Hidayat Soal Hipertensi Jadi Penyakit Dominan di Malang: Perbanyak Guyon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.