Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Pendapatannya Rp 100 Ribu Sehari, Sahrin Bisa Sarjanakan 7 Anaknya Hasil 20 Tahun Jualan Kenari

Inilah kisah Sahrin, yang 20 tahun berjualan buah kenari di Kota Ternate. Sehari-hari, Sahrin berjualan di Pasar Higienis Bahari Berkesan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/AGUS SUPRIANTO
KISAH SUKSES - Ibu Sahrin saat menjajakan dagangannya, buah kenari kering di emperan Pasar Higienis Bahari Berkesan, Kota Ternate. Ia sudah 20 tahun berjualan hingga bisa sarjanakan tujuh anaknya. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Sahrin, yang 20 tahun berjualan buah kenari di Kota Ternate.

Sehari-hari, Sahrin berjualan di Pasar Higienis Bahari Berkesan.

Meski pendapatannya Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu, Sahrin penjual buah kenari bisa sarjanakan tujuh anaknya.

Warga asal Desa Dum-Dum, Halmahera Utara ini mampu menyekolahkan lima anak kandung dan empat anak sambung, yang tujuh di antaranya berhasil meraih gelar sarjana.

Ia bercerita, sebelum berjualan buah kenari, dia pernah berkeliling berjualan ikan teri yang diperoleh di Desa Tabanoma.

Kemudian dijual ke Galela dan Tobelo, Halmahera Utara.

Pekerjaan ini dilakoninya demi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan biaya sekolah ketiga putranya kala itu.

Kondisi menjadi semakin berat setelah sang suami meninggal dunia pada tahun 1991, akibat kecelakaan mobil.

“Suami pertama saya meninggal tahun 1991. Mereka tabrakan di Panta Kapal, arah Sidangoli ke Malifut. Saat itu, ketiga anak saya masih kecil. Anak nomor dua masih jalan merangkak,” ungkap Sahrin, melansir dari Kompas.com.

Beberapa tahun kemudian, Sahrin dipinang seorang pria dan menjadi suami keduanya.

Namun, keadaan belum membaik. Usaha jualan ikan teri keliling pun dihentikan. Akibat konflik horizontal yang terjadi pada tahun 1998-1999 di Maluku Utara.

Baca juga: Dulu Buruh Pabrik, Suryadi Kini Raup Rp200 Juta karena Budidaya Alpukat, Nekat Meski Tak Punya Lahan

Dia ingat betul, terpaksa lari dan mengungsi ke tanah leluhur di Desa Samsuma, Pulau Makian, Halmahera Selatan dengan membawa ketiga putranya.

Sementara dari suami keduanya, membawa empat anak dari pernikahan sebelumnya.

Dari hasil pernikahan keduanya, Sahrin melahirkan dua orang anak.

Kini, seluruh anaknya menjadi sembilan orang. Lima orang anak kandung dan empat orang anak sambung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved