Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dulu Pendapatannya Rp 100 Ribu Sehari, Sahrin Bisa Sarjanakan 7 Anaknya Hasil 20 Tahun Jualan Kenari

Inilah kisah Sahrin, yang 20 tahun berjualan buah kenari di Kota Ternate. Sehari-hari, Sahrin berjualan di Pasar Higienis Bahari Berkesan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/AGUS SUPRIANTO
KISAH SUKSES - Ibu Sahrin saat menjajakan dagangannya, buah kenari kering di emperan Pasar Higienis Bahari Berkesan, Kota Ternate. Ia sudah 20 tahun berjualan hingga bisa sarjanakan tujuh anaknya. 

Di sela-sela kesibukannya berjualan. Sahrin tak pernah berhenti memotivasi dan menumbuhkan kepercayaan diri sembilan anaknya. Agar tak perlu malu, walau tanpa adanya sosok seorang ayah.

Sehingga, tumbuh kesadaran pada diri anak-anaknya. Meskipun tanpa diminta, setiap pulang sekolah mereka selalu membantu mengolah kenari menjadi halua.

"Saya bilang ke anak-anak, mama sering diremehkan orang. Dikatakan, apa bisa seorang perempuan menyekolahkan anak begitu banyak."

"Sebenarnya, tidak ada yang bilang begitu. Saya bilang begitu tujuannya untuk memotivasi mereka."

"Supaya mereka semangat menimba ilmu di sekolah. Karena prinsip saya, kalau keluar dari kampung dan anak-anak tidak sekolah itu memalukan,” kata Sahrin.

Hasilnya, dari sembilan orang anaknya, tujuh di antaranya kini berhasil meraih gelar sarjana.

Hanya dua yang gagal menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah.

Dari jumlah itu, ada seorang anak kandung berhenti kuliah di semester VII dan memutuskan bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Kemudian, kata dia, satu orang anak sambungnya setelah lulus sekolah menengah, kembali ke desa untuk berkebun. Sudah berkeluarga dan beristrikan bidan.

“Kalau orang tidak tahu, mereka kira itu semua anak kandung saya. Karena saya perlakukan semuanya sama."

"Alhamdulillah, sarjana tujuh orang. Ada yang jadi dosen, ini ada yang mau lanjut S3," kata dia bangga."

"Sisanya, ada yang sudah mengajar di sekolah, ada juga yang honorer. Kalau anak yang paling bungsu, ini sudah mau selesai S2,” sambung dia.

Baca juga: Kisah Sukses Eks TKI di Lamongan Budidaya Durian, Patahkan Mitos Tak Bisa Ditanam di Dataran Rendah

Sahrin bersyukur di hari tuanya ini, semua anak-anaknya telah berhasil menyelesaikan pendidikan.

Bahkan, sebagian lainnya telah berkeluarga dengan baik. Namun, ia masih belum berniat berhenti berjualan halua dan buah kenari kering di pasar.

Dibantu menantu perempuannya, Sahrin tetap berjualan. Dia mengaku istirahat berjualan hanya saat sakit atau ada hajatan keluarga.

Ia masih berniat membantu dan melihat cucu-cucunya juga berhasil dalam menempuh pendidikan.

“Allah sudah beri rezeki, sudah dapat uji. Yang penting sabar dan ikhlas, apa dia mampu atau tidak. Anak-anak sebagian sudah berkeluarga dengan baik. Hasil kenari juga sudah bisa membangun rumah di Kota Ternate.”

“Meskipun anak-anak semua sudah selesai sekolah. Saya masih akan tetap berjualan. Karena saya tidak bisa berdiam diri di rumah, harus ada kesibukan. Kalau jualan kan bisa dapat uang."

"Cucu pun dari kecil saya ajarkan bantu bekerja. Saya ingin mereka pun berhasil seperti orang tuanya,” sebut Sahrin.  

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved