Kehilangan Harta Rp800 Juta di Usia 25 Tahun, Pria Kini Tobat dari Kecanduan: Awal Memang Menang

"Awalnya memang menang, dan dari sanalah kecanduan bermula. Ketika mulai kalah, logikanya adalah berhenti."

"Tapi yang terjadi justru sebaliknya, saya terus bermain dengan harapan bisa mengembalikan modal yang sudah hilang," jelasnya.

Titik kesadaran sebenarnya sudah datang pada tahun 2022 atau 2023.

Erwin sadar bahwa jalan yang ia tempuh salah dan hanya membawa kerugian.

Namun, harapan untuk 'balik modal' menjadi belenggu yang membuatnya sulit berhenti.

Rasa malu karena terus-menerus ditagih utang akhirnya menjadi cambuk yang menyadarkannya.

"Bersyukur, pada 2024 saya benar-benar sadar dan berkomitmen meninggalkan judi online," katanya.

Baca juga: Dulu Berjaya Dijuluki Wonderkid Timnas Indonesia, Kondisi Evan Dimas Kini Jadi Sorotan, Pipi Tirus

Bagi Erwin, berhenti dari judi online tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ia mengibaratkannya seperti sebuah penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan serius dan tekad yang luar biasa.

"Yang utama dan pertama harus niat," tegasnya saat membagikan tips.

"Sebab judi ini sama seperti penyakit, maka perlu pengobatan yang maksimal."

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang humanis bagi mereka yang ingin membantu orang terdekat lepas dari jerat ini.

"Jangan dibully, harus ada pendekatan secara halus," sarannya.

Langkah krusial berikutnya, menurut Erwin, adalah keterbukaan.

"Harus terbuka. Punya utang berapa? Di mana saja? Akui semuanya. Jika tidak, itu akan menjadi beban tersendiri yang terus menghantui dan bisa menarik kita kembali."