Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kontroversi CFD Jombang

Evaluasi CFD Jombang, Serikat Pedagang Tawarkan Solusi Tata Ulang hingga Tambah Petugas Jaga

Ketua Spekal, Joko Fattah Rochim atau Cak Fattah menyatakan, pemindahan CFD Jombang justru berpotensi menimbulkan persoalan baru.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Anggit Pujie Widodo
CFD JOMBANG - Ketua Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal), Joko Fattah Rochim (kaus hitam) saat berada di ruang tamu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang usai aksi unjuk rasa pada Rabu (23/4/2025). Tawarkan solusi untuk CFD dan siap duduk dengan pemerintah.  

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai instansi teknis menggelar simulasi lalu lintas khusus pada Minggu (6/7/2025), hanya sepekan setelah insiden terjadi.

"Simulasi ini untuk memetakan ulang jalur CFD, agar ke depan tetap ada akses terbuka bagi kendaraan darurat," ucap Kepala Dishub Jombang, Budi Winarno, saat dikonfirmasi pada Kamis (10/7/2025).

Dishub tidak bekerja sendiri. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan bersama lintas sektor, termasuk Disdagrin, Dinas Pariwisata, satpol PP, kepolisian, hingga paguyuban pedagang kaki lima.

Salah satu fokusnya adalah menata ulang aktivitas niaga yang selama ini mendominasi jalanan saat CFD.

Menurut Budi, para pedagang akan diarahkan untuk tidak membuka lapak di area vital atau menutup jalur utama. Mereka akan ditempatkan di sisi barat jalan, sehingga akses menuju rumah sakit, gereja, maupun jalur pemadam kebakaran tetap terbuka.

"CFD bukan untuk berdagang semata. Ini ruang publik yang harus dijaga keseimbangannya. Kita akan siagakan petugas di simpul-simpul keramaian seperti Kebon Rojo dan Ringin Contong," tambahnya.

Langkah jangka pendek ini akan ditindaklanjuti dengan monitoring selama beberapa pekan ke depan.

Dishub membuka kemungkinan untuk merelokasi CFD ke lokasi baru, memperpendek jalur, atau menerapkan skema waktu tertentu.

Pemerintah juga menggandeng komunitas pedagang seperti Jokul dan Spekal dalam diskusi, demi memastikan setiap kebijakan yang diambil tidak menimbulkan konflik kepentingan di lapangan.

“Kami ingin CFD tetap hidup, tapi tidak boleh mengorbankan keselamatan. Harus ada keseimbangan antara aktivitas masyarakat dan layanan publik,” tegas Budi. 

Tangisan Wanita Jombang Cerita Suami Meninggal Usai Ambulans Terjebak Kemacetan CFD

Seorang warga Kecamatan Sumobito, Jombang, menyuarakan keprihatinannya atas pelaksanaan Car Free Day (CFD) di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

Ia menilai, kegiatan mingguan tersebut menjadi hambatan serius bagi kendaraan darurat yang hendak melintasi area tersebut.

Warga yang enggan disebutkan namanya secara lengkap dan dikenal dengan inisial Z ini mengaku mengalami kejadian yang menyedihkan pada Minggu (29/6/2025) pagi, saat membawa suaminya yang dalam kondisi kritis dari RS Kristen Mojowarno Jombang menuju RSUD Jombang.

Menurut Z, ambulans yang mengangkut suaminya terjebak kemacetan di kawasan CFD sekitar pukul 08.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved