Kontroversi CFD Jombang
Evaluasi CFD Jombang, Serikat Pedagang Tawarkan Solusi Tata Ulang hingga Tambah Petugas Jaga
Ketua Spekal, Joko Fattah Rochim atau Cak Fattah menyatakan, pemindahan CFD Jombang justru berpotensi menimbulkan persoalan baru.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai instansi teknis menggelar simulasi lalu lintas khusus pada Minggu (6/7/2025), hanya sepekan setelah insiden terjadi.
"Simulasi ini untuk memetakan ulang jalur CFD, agar ke depan tetap ada akses terbuka bagi kendaraan darurat," ucap Kepala Dishub Jombang, Budi Winarno, saat dikonfirmasi pada Kamis (10/7/2025).
Dishub tidak bekerja sendiri. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan bersama lintas sektor, termasuk Disdagrin, Dinas Pariwisata, satpol PP, kepolisian, hingga paguyuban pedagang kaki lima.
Salah satu fokusnya adalah menata ulang aktivitas niaga yang selama ini mendominasi jalanan saat CFD.
Menurut Budi, para pedagang akan diarahkan untuk tidak membuka lapak di area vital atau menutup jalur utama. Mereka akan ditempatkan di sisi barat jalan, sehingga akses menuju rumah sakit, gereja, maupun jalur pemadam kebakaran tetap terbuka.
"CFD bukan untuk berdagang semata. Ini ruang publik yang harus dijaga keseimbangannya. Kita akan siagakan petugas di simpul-simpul keramaian seperti Kebon Rojo dan Ringin Contong," tambahnya.
Langkah jangka pendek ini akan ditindaklanjuti dengan monitoring selama beberapa pekan ke depan.
Dishub membuka kemungkinan untuk merelokasi CFD ke lokasi baru, memperpendek jalur, atau menerapkan skema waktu tertentu.
Pemerintah juga menggandeng komunitas pedagang seperti Jokul dan Spekal dalam diskusi, demi memastikan setiap kebijakan yang diambil tidak menimbulkan konflik kepentingan di lapangan.
“Kami ingin CFD tetap hidup, tapi tidak boleh mengorbankan keselamatan. Harus ada keseimbangan antara aktivitas masyarakat dan layanan publik,” tegas Budi.
Tangisan Wanita Jombang Cerita Suami Meninggal Usai Ambulans Terjebak Kemacetan CFD
Seorang warga Kecamatan Sumobito, Jombang, menyuarakan keprihatinannya atas pelaksanaan Car Free Day (CFD) di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.
Ia menilai, kegiatan mingguan tersebut menjadi hambatan serius bagi kendaraan darurat yang hendak melintasi area tersebut.
Warga yang enggan disebutkan namanya secara lengkap dan dikenal dengan inisial Z ini mengaku mengalami kejadian yang menyedihkan pada Minggu (29/6/2025) pagi, saat membawa suaminya yang dalam kondisi kritis dari RS Kristen Mojowarno Jombang menuju RSUD Jombang.
Menurut Z, ambulans yang mengangkut suaminya terjebak kemacetan di kawasan CFD sekitar pukul 08.00 WIB.
Kontroversi CFD Jombang
Joko Fattah Rochim
Car Free Day
Budi Winarno
Jombang
TribunJatim.com
Berita Jombang Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
CFD Jombang Dievaluasi Total, Pemkab Fokus Penataan Jalur dan Zona Pedagang |
![]() |
---|
CFD Jombang Dievaluasi, Dishub Siapkan Simulasi Skema Baru demi Prioritaskan Ambulans |
![]() |
---|
Dewan Buka Suara Soal Insiden Ambulans Terjebak Kemacetan di CFD Jombang hingga Pasien Meninggal |
![]() |
---|
Pemkab Jombang Pertimbangkan Relokasi Lokasi Kegiatan CFD, Imbas Krisis Akses Mobil Ambulans |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Tangisan Wanita Jombang Cerita Suami Meninggal Usai Ambulans Terjebak Kemacetan CFD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.