Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fatalitas Tinggi, Ini 2 Kecamatan Paling Rawan Kecelakaan di Kabupaten Malang

Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Malang cukup tinggi. Ada dua kecamatan yang dinilai rawan kecelakaan

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
SHUTTERSTOCK/osobystist
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas : Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Malang cukup tinggi. Dari 30 kecamatan di wilayah hukum Polres Malang, Kecamatan Bululawang dan Kecamatan Pakisaji menjadi daerah rawan kecelakaan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Malang cukup tinggi. Dari 30 kecamatan di wilayah hukum Polres Malang, Kecamatan Bululawang dan Kecamatan Pakisaji menjadi daerah rawan kecelakaan.

Hal ini diungkapkan oleh Kasatlantas Polres Malang, Iptu Muhammad Alif Chelvin Arliska. Ia menjelaskan kecelakaan bisa terjadi di mana saja. Namun di Kecamatan Bululawang dan Pakisaji tingkat fatalitasnya cukup tinggi. 

"Daerah dengan fatalitas tertinggi di Kecamatan Pakisaji dan Bululawang," kata Chelvin, Selasa (15/7/2025). 

Ia menjelaskan alasan dua kecamatan ini banyak terjadi kecelakaan karena volume kendaraan padat. 

"Di sana banyak orang melintas kurang hati-hati karena ramai sehingga pengendara menggampangkan," jelasnya. 

Upaya Satlantas Polres Malang dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas di antaranya melakukan sosialisasi. Yaitu memberikan edukasi agar pengendara berhati-hati dalam berkendara. 

Terutama kecelakaan paling banyak terjadi pada pengguna kendaraan roda dua. Menurutnya, yang menjadikan fatalitas tinggi karena mereka tidak menggunakan helm.

"Fenomena di Polres Malang masih banyak pengguna jalan yang enggan menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) atau bahkan tidak pakai helm sama sekali," urainya.

Baca juga: Dikenal Sebagai Jalur Tengkorak, Waspadai 3 Titik Rawan Kecelakaan di Sampang Jelang Mudik Lebaran

Sementara itu, korban kecelakaan paling banyak terjadi pada usia produktif. Usianya mulai dari 20-40 tahun. 

Faktor penyebabnya pun masih di human error yaitu kurang kehati-hatian dari pengendara hingga terjadi micro sleep.

Oleh karena itu, Chelvin mengimbau kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati saat berkendara. Meskipun jalan tersebut yang dilalui sepi tidak menutup kemungkinan kecelakaan bisa terjadi. 

"Tetap hati hati karena banyak kita temui jalannya sepi justru ada kesempatan untuk mengebut utamanya untuk roda 2," ungkapnya

Baca juga: Dua Jalur Rawan Kecelakaan di Trenggalek yang Patut Diwaspadai Saat Mudik Lebaran 2025

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved