Polemik Fatwa Haram Sound Horeg
GP Ansor Kencong Jember Minta Pemerintah Segera Bersikap soal Polemik Sound Horeg
Ketua GP Ansor Kencong Jember, Agus Nur Yasin menilai pemerintah harus segera bersikap terhadap fatwa MUI, supaya gejolak tidak makin luas
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Gerakan Pemuda Ansor Kencong Jember meminta pemerintah segera bersikap soal polemik sound horeg agar gejolak tak semakin meluas
- Pemerintah harus duduk bersama mencari solusi
- Pelaku usaha soun tak mempermasalahkan asal ada aturan yang jelas
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Polemik fatwa haram sound horeg ditanggapi berbagai kalangan.
Termasuk Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kencong Jember.
Ketua GP Ansor Kencong Jember, Agus Nur Yasin menilai pemerintah harus segera bersikap terhadap fatwa MUI, supaya gejolak masyarakat tidak makin luas.
"Polda harus sama-sama duduk dengan pemprov termasuk dengan pengusaha sound supaya ketemu ini dilarangnya semacam apa? apakah volume diatur seberapa agar yang difatwakan haram dan dilarang tidak menjadi kebingungan di tengah masyarakat," ujarnya, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, bila pemerintah dan kepolisian tetap membiarkan polemik ini bergulir, hal itu akan menjadi bola salju yang terus membesar di masyarakat.
Baca juga: Sosok Thomas Alva Edi Sound Horeg, Operator Sound dari Jawa Timur, Viral Gegara Wajah Ngantuk
"Semakin dibiarkan masyarakat mempunyai pendapat sendiri-sendiri makin liar," ucap Agus.
Agus mengaku banyak mendapatkan keluhan dari para pengusaha alat pelantang suara tersebut.
Mereka bingung mengenai fatwa haram yang dikeluarkan MUI Jawa Timur.
Baca juga: Wagub Emil Bocorkan 4 Hal yang akan Masuk Regulasi Sound Horeg di Jatim
"Haram itu bagaimana, karena di satu sisi kita tahu ketika ada sound ini banyak hal yang menjadi manfaat. Tapi sebaliknya ada yang menganggap ada kerugian juga," imbuhnya.
Sementara Pemerintah Kabupaten/Kota, kata Agus terkesan kebingungan bersikap mengenai fatwa MUI tersebut, karena lambatnya respons Pemprov Jatim.
"Perlakuan kepala daerah berbeda-beda, karena kondisinya di lapangan juga masing-masing," tuturnya.
Baca juga: MUI Apresiasi Hasil Rakor Sound Horeg di Tulungagung, Ini Batas Maksimal Desibel yang Disepakati
Oleh karena itu, Agus menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember tidak perlu bersikap dulu, sebelum ada arahan langsung dari Gubernur Jawa Timur mengenai fatwa MUI ini.
"Beliau (Bupati Fawait) sekarang pemimpin Kabupaten Jember, posisinya ya harus sesuai tugasnya memimpin kabupaten. Jadi saya pikir bupati tidak perlu keluarkan komentar menanggapi sound horeg," paparnya.
Polemik Fatwa Haram Sound Horeg
GP Ansor
berita jember hari ini
sound horeg
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Bos AJM Pro Tulungagung Buka Suara Terkait Dampak Polemik Fatwa Haram Sound Horeg |
![]() |
---|
Pemkab Jombang Gelar Rakor Bahas Penggunaan Sound System |
![]() |
---|
Pelaku Sound System Jombang Suarakan Keberatan, Diambang Krisis Efek Fatwa Haram Sound Horeg |
![]() |
---|
Polres Ngawi Bakal Tindak Tegas Sound Horeg yang Ganggu Ketertiban, Tak Segan Bubarkan |
![]() |
---|
Jerit Pelaku Usaha Sound Horeg Diterpa Polemik Fatwa Haram : Hidup Kami Terikat Kabel dan Speaker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.