Kronologi Lengkap dan 11 Fakta Pasien Asal Tuban Alami Luka Bakar Saat Operasi di RSUD Bojonegoro
Perempuan muda asal Kabupaten Tuban Jawa Timur mengalami luka bakar serius saat menjalani operasi tulang punggung
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Ndaru Wijayanto
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarga. Ini bukan malapraktik, tapi kecelakaan medis yang tidak bisa diprediksi. Semua biaya perawatan luka akan ditanggung oleh rumah sakit,” tegas dr. Ani.
8. Murni Insiden, Alat Medis Diklaim Masih Layak.
Menurut dr Ani, insiden itu terjadi saat operasi ketiga untuk penanganan medis pada tulang belakang pasien. Dalam tindakan medis tersebut, tim dokter menggunakan alat bernama electrosurgical unit (ESU) atau kouter, yang berfungsi menghentikan perdarahan akibat sayatan operasi.
"Pemasangan grounding pada kaki pasien sudah dilakukan sesuai prosedur. Alat yang sama juga digunakan dalam operasi lain, termasuk dua kali operasi sebelumnya pada pasien yang sama, dan tidak pernah menimbulkan luka bakar," jelasnya.
dr Ani memastikan bahwa alat ESU yang dipakai dalam operasi sudah melalui proses kalibrasi pada Juli lalu, sehingga dinyatakan layak digunakan.
Kasus ini, lanjut Ani merupakan kejadian yang pertama kali terjadi selama penggunaan alat tersebut di RSUD Bojonegoro.
9. Korban Alami Luka Bakar Derajat 3
Senada, dokter spesialis ortopedi yang menangani operasi, dr. Donny Noerhadiono, menegaskan seluruh prosedur penanganan medis pada saat operasi tulang punggung sudah sesuai SOP. Ia menyebut kasus ini baru pertama kali ditemuinya selama 12 tahun berpraktik di RSUD Bojonegoro.
“Luka pasien masuk derajat 3, cukup serius, dan harus mendapat tindakan lanjutan. Tapi operasi tulang punggung berjalan lancar, tidak ada masalah di bagian itu,” jelasnya.
10. Penanganan dan Komitmen Tanggungjawab RSUD Bojonegoro
Pasca kasus ini mencuat, pelayanan terhadap pasien mulai berbeda. Kini, ada perawat dari RSUD rutin mendatangi rumah Duwi khusus untuk merawat luka. Datang setiap 2 hari sekali.
Pihak rumah sakit juga berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh pada pelayanan dan penggunaan alat medis agar kejadian serupa tidak terulang.
""Ini merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan baru pertama kali terjadi, kersane Gusti Allah (kehendak Allah) sehingga ini bisa terjadi. Namun kami akan melakukan evaluasi menyeluruh demi meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien," tutup dr. Ani.
11. Kondisi Pasien Pasca Kejadian
Akibat kejadian itu, Duwi harus berjalan dengan bantuan tongkat dan belum bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Ia hanya berharap segera pulih dan insiden yang dialaminya tidak menimpa pasien lain.
“Semoga saya cepat sehat, dan kejadian ini tidak terulang. Saya ingin rumah sakit benar-benar bertanggung jawab dan memperbaiki pelayanannya," pungkasnya.
Permohon SKCK di Polresta Malang Kota Antre Sejak Pagi, Biaya Pembuatan Rp30.000 |
![]() |
---|
Patroli Siskamling di Jombang, TNI Gandeng Banser hingga Perguruan Silat Jaga Kondusivitas |
![]() |
---|
Tambah Fasilitas dan Dikelola Investor, Kolam Renang Tirta Jwalita Trenggalek Segera Dibuka Kembali |
![]() |
---|
Buah Tak Segar dan Lauk Terlalu Asin, Siswa SD di Lumajang Keluhkan Menu MBG |
![]() |
---|
Perampokan Gudang Makanan di Kediri, Pelaku Ternyata Karyawan Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.