Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kakek Tunanetra Tidur di Pinggir Jalan Berselimutkan Karung Glangsing, Ngaku Dibuang Keluarganya

Ia tidur di dalam karung beras atau glangsing yang dijadikan sebagai alas sekaligus selimut, di samping tubuhnya juga terdapat tongkat.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
TikTok/ariefcamra
DIBUANG - Tangkapan layar unggahan akun Tiktok @ariefcamra pada Selasa (28/10/2025). Seorang kakek tunanetra 80 tahun dibuang keluarganya dan tidur di pinggir jalan berselimut karung. 

Dalam unggahan terbaru, si kakek tampak mengenakan sarung, baju koko, dan peci.

Sang kakek juga dirawat dengan baik oleh perawat di Griya Lansia.

Namun, belum diketahui alasan sang kakek diusir keluarganya dari rumah.

Baca juga: Warung Bakso Babi Puluhan Tahun Jualan Tidak Pasang Tanda Nonhalal, Penjual sempat Keberatan

Kisah lainnya datang dari pasangan suami istri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mereka harus bertahan hidup di sebuah gubuk reyot berukuran 3x5 meter yang nyaris rubuh, Jumat (10/10/2025).

Keduanya adalah pasangan Saparuddin Daeng Rewa (40) dan Kasmawati Daeng Bollo (35), warga Dusun Sawagi, Desa Pattalassang, Kecamatan Pattalassang.

Mereka tinggal di gubuk reyot bersama tiga anak mereka.

Kondisi ekonomi mereka kian memprihatinkan karena profesi sebagai buruh tani makin tergeser oleh teknologi mesin pertanian.

"Dulu kalau musim tanam dan panen padi pekerjaan lancar, banyak yang panggil," kata Saparuddin Daeng Rewa saat ditemui Kompas.com, Jumat (10/10/2025).

"Tapi sekarang sudah kurang karena rata-rata yang punya sawah (tuan tanah) sudah pakai mesin tanam dan panen, jadi otomatis pekerjaan kami sebagai buruh tani perlahan hilang," lanjutnya.

Hasil pantauan Kompas.com, gubuk yang mereka huni sangat sederhana: beralas tanah, berdinding papan, dan tidak memiliki kamar layak.

Ruang tamu difungsikan sebagai tempat tidur bagi ketiga anaknya.

Sedangkan ruang tengah menjadi kamar utama bagi pasutri tersebut.

Mereka masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, dan tidak memiliki akses air bersih memadai.

Anak sulung mereka kini duduk di bangku kelas 1 SMP, dan harus berjalan kaki ke sekolah setiap hari.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved