Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Gagal Ginjal di Usia Muda Meningkat, Dokter di Surabaya Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan Rutin

Fenomena gagal ginjal kini tak lagi hanya menyerang orang tua. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus gagal ginjal menyerang usia muda

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Nur Ika Anisa
KESEHATAN GINJAL - dr. Decsa Medika Hertanto saat ditemui di sebuah acara seminar kesehatan di Whyndam Hotel Surabaya. Saat ditanya terkait kondisi gagal ginjal, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi itu menilai perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi juga berpengaruh besar terhadap meningkatnya risiko gagal ginjal di usia muda 

Selain itu, dr Decsa juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan komposisi makanan. Seperti menghindari makanan tinggi garam, tinggi gula dan produk ultraproses.

Ia mengingatkan pentingnya aktivitas fisik harian.

“Dulu kalau mau beli makan, harus jalan kaki. Sekarang tinggal pesan lewat aplikasi. Aktivitas fisik makin berkurang. Belum lagi tren makanan viral, mukbang, semua dicoba,” katanya.

Dengan menjaga pola hidup sehat tersebut dapat mengurangi risiko gagal ginjal.

Terkait peluang sembuh, dr Decsa menjelaskan bahwa tingkat kesembuhan bergantung pada jenis gagal ginjal yang dialami pasien.

Ia berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup.

“Kalau gagal ginjal akut masih bisa sembuh, tapi kalau sudah kronik dan ginjalnya rusak, tidak bisa kembali seperti semula. Biasanya dibantu dengan cangkok ginjal atau cuci darah,” jelasnya.

Terkait transplantasi ginjal, dr. Decsa menyebut dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, tidak lagi bergantung pada dialisis dan dapat beraktivitas kembali.

Tindakan tersebut sudah dapat dilakukan di Surabaya. Sehingga menambah opsi modalitas terapi pada penyakit ginjal stadium 5.

“Justru berminat tapi yang sulit mencari donornya karena yang bisa kita lakukan sekarang mencari donor keluarga, kalau di luar negeri masing-masing penduduknya sudah punya kesadaran bahwa saya merelakan ginjal saya untuk didonorkan agar bermanfat. Pada saat meninggal tidak lagi butuh ginjal untuk kelangsungan hidup yang masih hidup, sehingga itu didonorkan tapi di kita terkendala tradisi budaya,” ucapnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved