Berita Viral
Warga Keluhkan Beras SPHP Sulit Dimasak, Takut Ada Bahan Kimia Berbahaya, Bulog: Aman Dikonsumsi
Warga menyebut beras SPHP yang beredar ini tidak menyatu saat dimasak, berbeda dengan beras lokal pada umumnya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Unggahan tersebut langsung ramai diperbincangkan netizen.
Netizen menduga adanya beras oplosan di Mamuju.
Setelah unggahannya viral, Kasma didatangi Bulog Mamuju, Dinas Ketahanan Pangan, dan Polda Sulbar.
Ia diminta membaca pernyataan klarifikasi, namun memilih menyampaikan sesuai pengalamannya.
"Beras yang saya masak sejak tiga hari lalu masih belum basi. Katanya memang ketahanannya sampai lima hari."
"Saya minta maaf kalau unggahan saya bikin gaduh," kata Kasma.
Asisten Manager Akuntansi Bulog Mamuju, Aryono Azis, memastikan beras yang beredar bukanlah beras oplosan atau beras plastik.
"Beras SPHP yang disalurkan memang beras impor dari Vietnam, Myanmar, Pakistan, dan Thailand."
"Spesifikasinya lebih keras, air yang dibutuhkan saat dimasak juga lebih banyak dibanding beras lokal," jelas Aryono.
Baca juga: Gesit Pria Gondol Uang Rp50 Juta dari Dalam Jok Motor, Aksi Pelaku Terekam CCTV Kurang Semenit
Ia menambahkan, tekstur beras impor tersebut membuat nasi terasa lebih kenyal dan bisa memantul ketika ditekan.
"Itu karena kadar amilosa tinggi. Jadi bukan oplosan. Rasanya memang agak hambar, tapi semuanya aman dikonsumsi," katanya.
Menurut Bulog, total beras impor masuk ke Sulbar tidak sampai 1.000 ton.
Seluruh beras telah melalui uji kelayakan dan digunakan untuk program stabilisasi harga pangan.
"Tidak ada sama sekali beras plastik. Semua beras murni dari petani, baik lokal maupun impor."
"Ini hanya persoalan tekstur dan cara memasak," tambah Aryono.
Desa Taccorong
Kecamatan Gantarang
Kabupaten Bulukumba
beras SPHP
Faisal Armin
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Sosok Deni Apriadi MUA Pakai Hijab dan Berpenampilan Wanita, Klarifikasi Dituduh Menistakan Agama |
|
|---|
| Sumber Kekayaan Suami Boiyen Bawa Emas 15 Gram dan Mahar Rp 110 Juta, Pantas Diterima Senang Hati |
|
|---|
| Nasib Guru Honorer 10 Bulan Tak Digaji, Inisiatif Kepsek Sumbangan Dana Rp 20 Ribu Malah Dilaporkan |
|
|---|
| Sosok Anggota Suku Anak Dalam yang Rela Pakai Tabungan Sampai Ludes Demi Bilqis, Bayar Rp 85 Juta |
|
|---|
| Viralkan Atap Kelas SD Ambruk, Guru Malah Diminta Mohon Maaf ke Masyarakat, Pasrah Konsekuensinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/beras-SPHP-dikeluhkan-warga-karena-sulit-dimasak.jpg)