Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anak Syok Baca Wasiat Setelah Ayahnya Meninggal, Satu Keluarga Mendadak Hancur Tahu Fakta Aibnya

Satu keluarga dibuat syok ketika sang anak membacakan wasiat ayah atau kepala keluarga setelah meninggal dunia.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sanook via TribunJatim.com
SURAT WASIAT BUKA AIB - Anak buka brankas milik ayahnya syok bukan menemukan warisan atau harta tetapi justru sebuah aib yang baru diketahui keluarganya. 

TRIBUNJATIM.COM - Syok keluarga ketika mengetahui kepala keluarga mereka meninggal dunia dengan sebuah wasiat yang tak disangka-sangka.

Sang anak yang membuka brankas ayahnya dan membaca wasiat yang ternyata membuka sebuah aib besar.

Satu keluarga syok saat anak buka brankas ayah setelah meninggal dan temukan wasiat berisi rahasia besar.

Brankas yang selama ini diyakini menyimpan harta dan dokumen penting, ternyata hanya berisi buku catatan tua.

Dari catatan itu, terungkap kisah masa lalu sang ayah yang selama ini tidak pernah diceritakan kepada siapa pun.

Kisah mengejutkan ini datang dari sebuah keluarga di Vietnam yang dikutip dari laman SOHA.

Dikutip TribunJatim.com dari Sanook.com, Rabu (8/10/2025), peristiwa itu terjadi setelah pemakaman ayah mereka, ketika tiga bersaudara bersama sang ibu akhirnya memutuskan membuka brankas yang selama bertahun-tahun dijaga ketat.

Alih-alih menemukan sertifikat rumah, tabungan, atau harta keluarga lainnya, mereka mendapati sebuah catatan wasiat yang berisi pengakuan mengejutkan.

Putra sulung keluarga itu menceritakan, sejak lama mereka percaya brankas itu menyimpan simpanan berharga.

Namun, begitu pintunya terbuka, isinya hanya buku catatan dengan halaman menguning dan map yang diikat tali merah.

Baca juga: Ahli Gizi Klarifikasi Kandungan Gizi Menu MBG di Depok yang Viral Isi Kentang Rebus dan Pangsit

Pada lembar pertama, ayah mereka menuliskan pesan yang membuat semua terdiam.

“Jika kalian membaca ini, berarti ayah sudah tidak ada lagi. Inilah hutang yang ayah bawa seumur hidup,” tulis ayahnya dalam buku tersebut.

Dalam wasiatnya, sang ayah mengungkap masa lalunya sebelum menikah dengan ibu.

Ia mengaku pernah mencintai seorang wanita lain dan memiliki seorang anak laki-laki dari hubungan itu.

Baca juga: Negara Rugi Rp 3 Miliar karena Warga Cetak SIM Palsu Sejak Tahun 2020, Pelaku Beli SIM Bekas

Namun karena desakan keluarga, ia terpaksa menikah dengan ibu dan tidak pernah mengakui anak tersebut secara resmi.

Selama bertahun-tahun, ayah hanya bisa mengirim uang secara diam-diam untuk membiayai hidup anak itu.

Pengakuan tersebut membuat keluarga syok.

Ibu mereka bahkan tak sanggup menangis, sementara adik laki-laki langsung meninju meja dengan mata berkaca-kaca seraya berteriak,

“Kenapa ayah baru bilang sekarang?”

Baca juga: Pemkot Surabaya Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Bangun Awal Flyover Taman Pelangi

Bagi si sulung, rasa sakit itu bukan karena harta, melainkan karena kenyataan bahwa kehidupan yang mereka yakini ternyata tidak sepenuhnya benar.

Dalam wasiat itu pula, sang ayah menuliskan pembagian harta.

Rumah di desa diberikan kepada istri dan anak-anak, sedangkan uang sebesar 500.000 dong dalam rekening (sekitar Rp622 juta) diniatkan untuk anak laki-laki dari hubungan sebelumnya.

“Ayah tahu kalian bisa saja marah, tetapi ayah tidak ingin membawa kebohongan ini sampai mati,” tulisnya.

Beberapa hari setelah itu, suasana rumah benar-benar berubah.

Sang ibu mendadak menjadi pendiam, sementara adik perempuan yang biasanya lembut berubah mudah marah dan bahkan berkata tidak ingin lagi melihat siapa pun yang memakai nama keluarga ayah.

Baca juga: Minta Maaf Telat Datang Apel MotoGP Mandalika, Polisi Malah Dibogem dan Disiram Tuak Kapolsek

Rasa kecewa dan marah bercampur jadi satu.

Namun, titik balik terjadi saat mereka bertemu dengan saudara tiri tersebut.

Ternyata, pemuda itu hidup sederhana, rendah hati, dan sama sekali tidak tahu asal-usulnya.

Ketika pengacara memberikan buku tabungan warisan dari sang ayah, ia justru menolak.

“Saya tidak berhak menerima ini,” ucapnya.

Sikap itu membuat keluarga mulai memahami bahwa kebenaran ini bukan untuk memecah belah, melainkan untuk membuka jalan menuju kejujuran.

Malam harinya, sang anak sulung memeluk ibunya yang akhirnya berkata lirih, “Sebenarnya ibu sudah lama merasa ayahmu tidak pernah benar-benar bahagia. Tapi mungkin, memaafkan adalah jalan terakhir untuk menjaga kebaikan orang yang telah pergi.”

 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved